Emas diperdagangkan sideways pada pagi ini, Selasa, 27 September 2016.
Sideways ini didukung oleh mata uang dolar yang sedikit tertekan.
Secara keseluruhan emas masih berada diposisi konsolidatif, tetapi masih dalam jarak mencolok dari level tertinggi untuk dibandingkan dengan awal Juli lalu
Untuk emas yang diperdagangkan oleh New York Exchange Comex, kondisinya masih menguat, terutama menanti hasil debat calon Presiden Amerika Serikat menjelang pemilihan yang berlangsung pada November.
Dari laman situs kantor berita terkenal dunia “reuter,” ditulis, harga logam mulia itu naik lebih dari dua persen pekan lalu.
Kenaikan ini dicatat sebagai yang tertinggi untuk perdagangan mingguan terbesar, terutama selama hampir dua bulan.
Ini terpicu langkah kehati-hatian Federal Reserve AS terkait kebijakan suku bunganya.
Adapun harga emas di pasar Spot naik tipis. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mengalami kenaikan
“Dolar sedikit melemah sejak pagi ini, tetapi di sisi lain harga minyak jauh lebih tinggi dan ini memberikan kontribusi untuk beberapa Weinberg.
Sementara harga saham di seluruh dunia jatuh menjelang debat pertama calon Presiden AS, antara Hillary Clinton dari Demokrat dan Donald Trump dari Republik.
Para investor mencari petunjuk tentang siapa yang akan memenangkan perlombaan untuk memimpin ekonomi terbesar dunia.
Debat presiden mungkin akan sangat menarik bagi Sebab meningkatnya dukungan untuk Trump dapat meningkatkan ketidakpastian, dan ini membuat minat emas sebagai tempat berlindung dari resiko naik, menurut analis.
Di sisi lain, terkait data ekonomi, penjualan rumah baru AS mencatat penurunan terbesar dalam hampir satu tahun pada Agustus setelah melonjak ke posisi tertinggi dalam sembilan bulan tahun, dengan analis mengatakan tren penjualan tetap positif.
Pergerakan Emas di sesi Asia pada hari Selasa sedang menunggu hasil perdebatan antara dua kandidat utama untuk presiden di AS.
Beberapa pakar keuangan akan melihat debat Presiden AS yang mungkin akan memicu beberapa volatilitas di pasar:
Pasar keuangan bersiap untuk volatilitas karena perdebatan antara kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan saingannya dari Partai Republik nya Donald Trump.
Siapa pun presiden yang akan terpilih akan terus terperosok pada pertumbuhan ekonomi yang masih rendah, lingkungan inflasi yang rendah serta kondisi utang nasional yang semakin tak terbendung sebanyak dua puluh triliun dollar.
Hal ini akan diterjemahkan ke dalam realitas di mana bank sentral tetap terbeban dengan menjaga semua kebijakan yang berputar, dengan sedikit bantuan dari anggota parlemen dan menjadi pertanda baik bagi emas.
Rilis data ekonomi AS sedikit meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun ini.
Rusia dan China terus menumpuk emas sebagai cadangan moneter.
Pada bulan Agustus, Rusia kembali menambah cadangan emasnya.
Sementara China juga menambah sebagian dari cadangan uang fiat ke dalam bentuk emas batangan.
Beijing terus menumpuk emas karena memiliki probabilitas status “mata uang cadangan dunia”.
Pasar emas dalam negeri yang dikendalikan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, hari ini Selasa, turun Rp 1.000 menjadi Rp 606 ribu per gram
Awal pekan kemarin, harga jual Emas Antam di angka Rp 607 ribu per gram.
Sedangkan harga pembelian kembali atau buyback juga tak berubah atau tetap di Rp 554 ribu per gram.
Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 554 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga siang ini, WIB, sebagian besar ukuran emas sudah habis terjual.