Harga emas global maupun domestik bertahan, setelah sepanjang hari kemarin melemah akibat terjadinya “rally” di pasar saham. Bertahannya harga komoditi logam mulia ini menguntungkan para investor selama dua hari dan menghindarkan mereka dari kerugian. Pelemahan harga emas diuntungkan oleh kenaikan euro terhadap dolar Amerika Serikat.
Dalam perdagangan Kamis sore, 06 Februari 2014, waktu New York, harga emas yang diprediksi para analis akan ambruk justru bertahan akibat penguatan euro, setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan tidak akan membiarkan ada negara di zona euro yang tersangkut masalah deflasi.
Pernyataan ini, menyusul keputusan bank untuk meninggalkan suku bunga yang tidak berubah.
Namun, Bullion berada di bawah tekanan setelah data menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan. Ini mengisyarat pasar tenaga kerja dan ekonomi AS lebih membaik.
“Emas perlahan-lahan memberikan kehilangan keuntungan dari pelemahan dolar AS. Hal ini tidak mengherankan, emas memang mengacu di sektor nonfarm payrolls utama, yang laporan utamanya keluar besok,” kata direktur perdagangan di Vision Financial, David Meger, seperti di kutip “nuga.co” dari kantor berita “Reuters,” Jumat, 07 Februari 2014, pagi WIB.
Emas jenis Spot turun 30 sen menjadi USD1.257,35 per troy ons, padahal emas sempat naik hampir 2 persen dan mencapai level tertinggi dua mingguan di atas USD1.270 per troy ons.
Sementara emas berjangka AS, Comex Gold, untuk pengiriman April ditutup naik 30 sen ke USD1.257,20 per troy ons. Volume perdagangan mencapai 85.000, sekitar 55 persen di bawah rata-rata 250 hari perdagangan.
Investor kini tertuju pada rilis nonfarm AS Data payrolls, sebuah ukuran utama pasar tenaga kerja, karena kemunduran apapun dalam pertumbuhan ekonomi bisa mendorong Federal Reserve untuk memperlambat pemangkasan stimulus
Harga emas pada mencatat kenaikan tipis setelah pasar saham global bergejolak akibat kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Selain itu data AS juga menambah tekanan pada emas.
Data AS menunjukkan bahwa pekerja swasta menambahkan pekerja hingga 175.000 hingga Januari, data tersebut tumbuh tipis sejak Agustus tahun lalu.
Selain itu, pembicaraan antara serikat AMCU Afrika Selatan dan tiga produsen platinum dunia terkait pemogokan yang dilakukan pekerja tambang terkait upah harus ditunda.
Sementara itu, sentimen lainnya yang mempengaruhi pergerakan emas adalah India yang meningkatkan impor emas dari Dubai dan Singapura.
Di pasar domestic PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, menjual emas batangan produksinyai tetap di level yang sama dengan hari sebelumnya.
Seperti dikutip, “nuga.co, dari situs resmi Logam Mulia milik Antam, pada sesi perdagangan Jumat pagi, harga satu gram emas berada di Rp 537.000 per gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam turun dari Rp 478.000 per gram ke Rp 477.000 per gram.
Selain itu “Logam Muliaq” juga menjual emas dalam berbagai ukuran, seperti 500 gram dengan harga Rp 248.800.000, 100 gram Rp 49.850.000, 50 gram Rp 24.950.000, 10 gram Rp 5.030.000, 5 gram Rp 2.540.00 dan satu gram Rp 537.000
“Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja,” kata Antam dalam situs resminya.