close
Nuganomics

Harga Emas Diprediksi Tambah Kinclong

Setelah mereda pekan lalu,  perang dagang antara Amerika Serikat dengan China semakins memana pada waktu mendatang dan itu akan mendorong bagi harga emas untuk  naik pada

Bahkan, penguatan harga emas di pekan ini bakal lebih tinggi dibanding pekan lalu.

Seperti ditulis laman keuangan “blooomberg,” Senin pagi WIB,  setelah menunggu arah sejak awal pekan, harga emas akhirnya melonjak dua persen pada perdagangan Jumat pekan lalu. Hal tersebut didorong oleh komentar perang dagang AS-China dan komentar dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang cukup dovish.

Harga emas berjangka di pasar Comex untuk pengiriman Desember berakhir  pada angka seribu lima ratus tiga puluh empat dollar.

Menurut beberapa analis, pergerakan menuju seribu enam ratus dollar per ounce semakin terlihat jelas pada pekan ini.

“Sepertinya momentum kenaikan sedang dibangun dan kemungkinan bisa langsung menembus di atas seribu limqa ratus empat puluh dollar per ounce. Kita melihat apa kata Presiden AS Donald Trump soal China dan the Fed,” jelas analis senior RJO Phillip Streible.

Pada Jumat lalu, Presiden Trump mengejutkan pasar dengan unggahannya di twitter yang menyatakan berjanji untuk menanggapi tarif pembalasan China di sambil sangat mengkritik the Federal Reserve.

“Kami tidak membutuhkan China dan, sejujurnya, akan jauh lebih baik tanpa mereka. Perusahaan-perusahaan besar Amerika diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif dari China,” tulis Trump.

Analis mengamati dengan seksama bagaimana retorika perdagangan ini meningkat pada pekan ini.

“Trump menulis bahwa AS tidak membutuhkan China sama sekali. Sepertinya tarif tambahan akan diterapkan, pasar saham harus terus melakukan sell-off. Aset safe-haven seperti franc Swiss, obligasi, emas, dan perak semuanya harus mendapat manfaat dari itu,” Kata Streible.

Tanggapan Trump muncul setelah China mengumumkan tarif balasan terhadap barang-barang AS senilai tujuh puluh lima  miliar dollar, memberlakukan tarif tambahan sebesar lima  persen atau sepuluh persen dari total lima ribu tujuh puluh delapan produk Amerika yang akan mulai berlaku pada  September dan Desember.

Sebelumnya, harga emas melonjak dua persen pada perdagangan Sabtu WIB. Kenaikan ini didorong penafsiran investor terhadap pidato Gubernur The Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell yang dianggap condong ke arah sikap keb    ijakan moneter yang dovish.

Selain itu, lonjakan ini juga sebagai dampak dari komentar terakhir Presiden AS

“Fakta bahwa dia (Powell) mengatakan bahwa mereka (The Fed) akan bertindak tepat untuk mempertahankan ekspansi cukup bullish untuk emas. Dua alat utama yang mereka miliki adalah pelonggaran kuantitatif (QE) atau tingkat yang lebih rendah. Kedua alat itu akan menyebabkan harga emas naik lebih tinggi,” kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

“Langkah pagi ini adalah lebih banyak orang membeli emas hanya dengan harapan bahwa suku bunga akan lebih rendah pada akhir tahun,” lanjut dia.

Sementara itu, hari ini,  harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 9.000 menjadi Rp 774 ribu per gram  Pada Sabtu pekan lalu, harga emas mencapai Rp 765 ribu per gram.

Sedangkan untuk harga buyback emas Antam, pada hari ini juga naik Rp 8.000 menjadi Rp 700 ribu per gram dari sebelumnya 692 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 700 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga menjelang siang WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Tags : slide