Harga emas dunia hari ini Kamis pagi WIB kembali ambruk karena kuatnya isu virus Cina
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” kamis pagi WIB, harga emas turun pada penutupan perdagangan kemarin
Penurunan ini dipengaruhi oleh sentimen akan adanya risiko penyebaran virus Corona mereda dan juga penguatan rupiah.
Namun, ekspektasi dovish kebijakan moneter dari beberapa bank sentral membatasi penurunan harga emas dan menjaganya di kisaran seribu lima ratus lima puluh dollar per ounce.
Harga emas di pasar spot turun nol koma satu persen ke level seribu lima ratus lima puluh enam dollar per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun juga nol koma satu persen ke level seribu lima ratus lima puluh enam dollar per ounce.
“Investor sebenarnya tak terlalu lepas sehingga hal tersebut membuat penurunan harga emas hanya terbatas,” jelas analis TD Securities Daniel Ghali.
“Di sisi lain, pelaku pasar masih tetap memilih emas sebagai instrumen lindung nilai sehingga aliran dana ke emas tetap stabil,” tambah dia.
Saat ini, investor tengah menunggu hasil rapat kebijakan Bank Sentral Eropa. Sementara pertemuan Bank Sentral AS akan Dijadwalkan pada akhir Januar ini.
Kedua bank sentral tersebut diperkirakan mengambil kebijakan yang dovish.
Sedangkan mengenai kekhawatiran akan wabah virus corona mulai mereda karena dalam beberapa kesempatan pejabat terkait mengatakan bahwa penyebaran virus tersebut terkendali.
Kekhawatiran wabah ini bisa mengganggu aktivitas ekonomi menjelang perayaan tahun baru Imlek di China, yang membuat pasar saham turun dari rekor tertinggi pada selasa kemarin.
Di tempat lain, paladium naik dua koma tiga persen menjadi dua ribu empat ratus lima puluh tujuh dollar per ounce, setelah turun sekitar empat persen di sesi sebelumnya.
Sehari sebelumnya harga emas juga turun oleh aksi investor.
Penurunan ini merupakan bagian da ri upaya investor membukukan keuntungan setelah harga mencapai harga tertinggi dalam dua minggu lalu.
Di awal sesi perdagangan, meskipun penurunan terbatas karena kekhawatiran tentang wabah virus di Cina.
Harga emas di pasar spot turun nol koma dua persen pada posisi seribu lima ratus lima puluh tujuh dollar per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak akhir pekan pertama Januari lalu
Harga emas berjangka AS juga mengalami penurunan sebesar nol koma empat belas persen
“Kami telah memiliki periode kinerja yang cukup baik untuk emas dan kami memberikan break sebagian dari itu,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Dia menambahkan, harga emas kemungkinan akan bertahan dalam kisaran yang cukup ketat di sekitar seribu lima ratus lima puluh dollar level untuk saat ini.
“Saya belum pernah mendengar berita apa pun yang menyarankan bahwa ini (penurunan emas) adalah semacam rangkaian perkembangan fundamental yang permanen dan struktural. Ini lebih merupakan penyesuaian terhadap downside karena alasan teknis,’” ucapnya.
Harga emas mendapat dukungan karena pasar saham global merosot akibat meningkatnya kekhawatiran tentang jenis baru virus corona di Cina.
Emas naik lebih dari enam persen sejak Desember. Pada akhirpekan pertrama Januari, emas menembus batas seribu enam ratus enam dollar untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun terakhir karena meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
“Struktur bullish dalam emas belum berubah. Itu harus menembus di bawah seribu empat ratus lima puluh dollar untuk mengubah tren itu,” kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS, menambahkan emas akan didukung oleh Federal Reserve AS menjaga suku bunga stabil dan meningkatkan pembelian oleh bank sentral.
Fokus sekarang cenderung beralih ke The Fed karena bertemu untuk pertemuan kebijakan pertama tahun ini pada hir Januari. Suku bunga yang lebih tinggi mengangkat biaya peluang memegang non-yield bullion.