Harga emas dunia hari ini, Rabu, 31 Oktober, meredup bersamaan dengan kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut dalam perang perdagangan antara Amerika-China
Perang dagang ini bisa mendorong dolar AS menguat, yang kemudian mengikis daya tarik pembelian bullion.
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas di pasar spot turun hamper lima persen per ounce
Ini merupakan posisi terendah sejak pertengahan Oktober. Adapun emas berjangka AS ditutup pada posisi tueun.
Dolar telah menguat ke level tertinggi dalam dua hingga dua setengah bulan, didukung kekhawatiran tentang eskalasi perang perdagangan AS-China.
“Emas tidak berperilaku sebagai safe haven di tengah berita tentang tarif impor,” kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Layanan Investasi di Dillon Gage Metals.
Dia mengatakan selama dolar terus naik, emas akan berada di bawah tekanan.
“Kita sekarang berada di kisaran perdagangan yang sulit Itulah level yang kami harapkan emas tetap bertahan sampai pemilihan jangka menengah AS,” tambah dia.
Pemilihan di Amerika Serikat yang berlangsung minggu depan akan menentukan pihak mana yang bisa mengendalikan Kongres AS.
Tercatat harga emas telah tergelincir sekitar sepuluh persen dari puncaknya pada April. Ini akibat para investor beralih ke dolar sebagai safe haven, sementara perang perdagangan terus berkembang dengan latar belakang suku bunga AS yang lebih tinggi.
Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Di sisi teknis, emas sedang menguji support 100-day moving average sekitar USD 1.220.
“Jika kami turun kembali di bawah rata-rata pergerakan 100 hari, spekulan bisa cenderung untuk menambah posisi pendek lagi setelah mereka memangkasnya secara besar-besaran dalam dua hingga tiga minggu perdagangan terakhir”
“. Mungkin ada risiko bahwa kami bisa jatuh ke USD 1.200 lagi,” kata Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Bank Wall Street Goldman Sachs mengatakan emas dapat menemukan dukungan dari prospek melambatnya pertumbuhan AS dan kenaikan inflasi inti.
Harga emas telah naik sekitar dua koma delapan persen bulan ini, di jalur memecahkan penurunan beruntun enam bulan, terpanjang sejak penurunannya
Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas juga tersungkur.
Tumbangnya harga emas di awal peckn ini, waktu New York, merupakan jawaban dari tersungkurnya harga logam mulia itu di sepanjang pecan lalu.
Menurut laporan laman keuangan terkenal “Bloomberg”, harga emas ditutup melemah atau meluncur dari level tertinggi selama lebih dari tiga bulan di sesi sebelumnya.
Harga emas tertekan penguatan dolar Amerika Serikat dan karena investor kembali ke aset berisiko menyusul aksi jual baru-baru ini di saham global.
Harga emas di pasar spot turun lebih setengah persen atau pasnya, nol koma enam persen.
Sedangkan untuk harga emas berjangka juga turun
Harga emas berjangka AS ditutup turun nol koma tujuh persen
“Dengan kekuatan dolar yang kita lihat pagi ini, sulit bagi emas untuk melihat reli,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Rencana kenaikan suku bunga acuan AS akan memperkuat dolar AS dan menekan harga emas.
Penguatan dolar AS ke level tertinggi dalam sepuluh minggu membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Dolar juga menguat terhadap euro setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan tidak akan maju dalam pemilihan umum mendatang. Dia juga memutuskan mundur dari kursi
Ketua Umum Partai Uni Demokrat Kristen yang sudah dijabatnya selama delapan belas tahun.
Tak hanya emas, harga perak turun
Palladium, yang mencapai rekor pekan lalu, turun hamper satu persen
Di akhit pekan lalu harga emas juga sempat beringsut lebih rendah setelah iInvestor mengambil keuntungan dari lonjakan harga selama beberapa hari terakhir
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” Jumat pagi WIB,, harga emas di pasar spot turun hamper setengah persen atau persisnya nol koma empat puluh dua persen per ounce.
Sehari sebelumnya, Kamis,harga emas melebihi posisi tertinggi dalam tiga bulan
Hal ini dipicu aksi jual pasar global yang memacu minat pada logam mulia. Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang lebih aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan.
Sementara harga emas berjangka AS naik
“Emas berhenti untuk mengambil napas dan mungkin berkonsolidasi untuk langkah selanjutnya yang mungkin lebih tinggi. Beberapa investor spekulatif akan berada dalam posisi untuk mengambil untung,” kata Analis Mitsubishi, Jonathan Butler.
Dia memperkirakan harga emas akan berada pada beberapa posisi resistensi
“Tingkat signifikan berikutnya adalah penghalang psikologisnya,” tambahnya.