Harga emas global, hari ini, Selasa, 30 Januari, oleng bersamaan dengan menguatnya kembali nilai tukar dolar Amerika Serikat disertai kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah yang membuat investor mencairkan simpanan logam mulianya.
Melemahnya harga emas ini terjadi setelah mencapai kenaikan mingguan keenam dalam tujuh pekan terakhir.
“Kami melihat emas di bawah tekanan karena kondisi global,” kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Investasi Dillon Gage Metals seperti ditulis Reuters,
Harga emas di pasar spot turun setengah persen per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Februari turun lebih sebelas dollar atau hampir satu persen
Harga emas telah meningkat lebih dari tiga persen bulan ini, di mana sampai Desember menyentuh level tertinggi
Imbal hasil obligasi AS mencapai angka tertinggi multiyears dipicu ekspektasi jika bank sentral di seluruh dunia akan mengurangi stimulus seiring membaiknya perekonomian.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat harga emas menjadi lebih murah.
“Manajer aset telah meningkatkan ekspos terhadap emas sejak awal tahun ini,” kata Aahli Strategi TD Securitie, Daniel Ghali.
Harga emas sebagian besar mendapat keuntungan dari penurunan dolar ke posisi terendah dalam tiga tahunyang terjadi baru baru ini.
Namun menguatnya kembali mata uang ini pada Senin setelah melemah dalam enam minggu berturut-turut membuat harga emas kembali kehilangan kemilaunya.
Kenaikan imbal hasil obligasi membantu penguatan greenback, yang dikemas dengan data AS. Namun ini tetap di jalur penurunan bulanan terbesar sejak Maret dua tahun lalu.
Mata uang AS berada di bawah tekanan minggu lalu setelah Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengindikasikan bahwa dia mendukung secara luas dolar yang lemah, meskipun Presiden AS Donald Trump kemudian mengatakan dia ingin melihat greenback menguat.
Pedagang saat ini menunggu rilisnya data pekerjaan AS dan hasil dari pertemuan Federal Reserve pada pekan ini.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun satu koma dua persen Angka ini menguat dua koma tiga persen pada minggu lalu, keuntungan terbesar untuk logam mulia lainnya.
Platinum, logam mulia berkinerja terbaik tahun ini.
Sebelumnya sudah diprediksi bahwa harga emas melemah menjelang bulan ini.
Dan harga ini sempat menguat selama sepekan. Pernyataan pejabat pemerintahan Donald Trump pengaruhi gerak dolar Amerika Serikat sehingga berdampak ke harga emas.
Pada perdagangan Kamis, pekan lalu, harga emas sempat turun seiring Presiden AS Donald Trump ingin melihat dolar AS menguat.
Selama sepekan, harga emas naik satu koma empat persen. Penguatan harga emas memperpanjang keuntungan dalam tujuh minggu.
Harga emas naik didorong dolar AS.
Pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, dolar AS melemah baik untuk perdagangan mempengaruhi dolar AS sehingga tertekan.
Emas ditransaksikan dolar AS sering berlawanan dengan gerak dolar AS. Pergerakan dolar AS dapat membuat harga logam menjadi menarik bagi pelaku pasar memegang mata uang lainnya.
Pemerintahan Trump memiliki dua kebijakan berbeda soal dolar AS
. “Pelaku pasar pun akan menebak-nebak, kebijakan mana yang sebenarnya. Akan tetapi, performa dolar AS pada tahun lalu kelihatan melemah, dan itu sebenarnya,” ujar Pendiri USAGOLD, Micahel Kosares, seperti dikutip dari laman Marketwatch.
Indeks dolar AS melemah dengan harga emas cenderung stabil.
Dolar AS pun cenderung melemah terhadap euro.
Mata uang zona euro tersebut sudah naik hampir empat persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini. Bank sentral Eropa memutuskan tetap mempertahankan suku bunga.
Harga emas juga melemah usai data pertumbuhan ekonomi AS tak sesuai harapan.