Walau pun harga emas di tingkat global berkilau, di tingkat lokal, emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengalami stagnasi lewat cerminan harga yang sama dengan kemarin.
Di Comez Exchange New York, hari ini, Selasa WIB, harga emas naik ke posisi tertinggi dalam dua bulan akibat munculnya kegelisahan atas kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang mendorong investor mencari aset yang lebih aman.
Di sisi lain, dolar dan imbal hasil obligasi jatuh.
Melansir laman Reuters, harga emas di pasar Spot naik setelah sempat mencapai posisi tertinggi sejak 22 November tahun lalu.
Sementara emas berjangka AS ditutup juga naik
“Ini merupaan kisah terkait melemahnya dolar dan ketidakpastian politik,” kata analis Danske Bank Jens Pedersen.
Trump secara resmi mengelurkan negaranya dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership dan mengatakan kepada para eksekutif perusahaan jika dirinya akan mengenakan pemotongan pajak yang besar jika mereka mau memindahkan pabrik dari luar negeri masuk ke AS.
Sementara dolar jatuh ke posisi terlemah dalam tujuh minggu terhadap sekeranjang mata uang dunia. Wall Street juga menurun di tengah kekhawatiran investor atas kebijakan proteksionis Trump.
Melemahnya dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Meskipun muncul kekhawatiran terkait langkah proteksionis, rencana Trump untuk memangkas belanja pemerintah, pemotongan pajak, dan deregulasi kemungkinan akan memperkuat dolar dan saham AS jika benar-benar terlaksana.
Pergerakan emas pada awal tahun ini sudah hampir menyerupai dengan pergerakan emas pada awal tahun lalu yang berkinerja cukup kuat.
Kondisi pasar emas bergerjolak sejak Trump memenangkan pemilu pada bulan November.
Saat ini, pergerakan emas telah bergerak rally kuat di dua minggu pertama tahun ini ketika investor dan trader bertanya-tanya apakah emas akan terus berkinerja dan menghasilkan pergerakan positif
Setelah mengalami penurunan tajam karena efek kenaikan suku bunga Fed pada tahun lalu.
Harga emas kembali bergejolak, terutama sebelum dan setelah pertemuan Federal Open Market Committee tetapi kali ini harga emas berhasil diredam oleh persepsi tentang bagaimana kebijakan Amerika Serikat
The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali ketika kondisi ekonomi, inflasi dan tingkat pengangguran AS terus membaik.
Presiden Trump dan Kongres AS berpotensi akan melanjutkan rencana pemotongan pajak, membuat infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian dan melaksanakan stimulus fiskal lainnya.
Proteksionisme dan aliansi dengan Presiden Putin Rusia tampaknya menjadi kebijakan utama. Trump tidak merahasiakan rasa hormatnya terhadap Putin dan kebijakan.
Akankah kebijakan Presiden Trump akan membuat pergerakan positif untuk emas ?
Di London, dua dari konsultan logam emas spesialis dunia yang menyediakan data untuk World Gold Council dan Thomson Reuters memberikan dataset yang paling komprehensif pada pasokan emas global dan permintaan emas Cina.
Mereka mempublikasikan pandangan mereka tentang geopolitik dan geo-ekonomi yang mempengaruhi kondisi pasar logam emas ketika Cina menjadi bahan sorotan terkait konflik laut Cina Selatan dan Taiwan.
Sementara itu, di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam tak bergerak atau tetap di Rp 593 ribu per gram
Pada perdagangan di awal pekan kemarin, emas Antam dibanderol di Rp 593 ribu per gram juga.
Sedangkan harga pembelian kembali atau buyback juga tetap di angka Rp 520 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 520 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Hingga menjelang siang WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.
Hanya ukuran 250 gram saja yang sudah habis terjual.