Sehari setelah ambruk dalam perdagangan domestic, hari ini, Selasa, 13 Oktober 2015, harga emas global naik secara mengejutkan di bursa komoditi logam mulia New York ke level tertinggi dalam tiga bulan usai pelaku pasar masih bertaruh kalau bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve menunda kenaikan suku bunga pada 2015.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik nol koma tujuh persen yang merupakan i level tertinggi sejak awal Juli lalu.
Pada pekan lalu, harga emas naik sekitar satu koma tujuh persen, dan mencetak kenaikan tertinggi sejak 21 Agustus.
Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff menuturkan, kalau kenaikan harga emas sebagian didukung dari aksi beli emas sebagai investasi aman. Hal itu di tengah sentimen global pemboman Rusia pada penentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Tindakan militer Rusia di Suriah telah membantu beberapa aksi beli investasi aman seperti emas, dan ini mendorong sedikit kepanikan untuk menutup beberapa posisi,” ujar Wyckoff, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa, 13 oktober 2015.
Ia menambahkan, ada sejumlah sinyal kenaikan untuk harga logam mulia dan komoditas mentah. Investor percaya kalau emas dapat menembus level US$ 1.169 per ounce maka mendorong harga emas sentuh level US$ 1.200 per ounce.
Selain itu, sentimen suku bunga bank sentral AS masih tetap di akhir tahun 2015 juga berdampak positif. Ditambah indeks dolar AS melemah juga mendukung penguatan harga emas.
Pergerakan emas sedang didukung oleh rencana kebijakan stimulus di China, serta tekanan yang berkelanjutan dari ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang terus membebani dolar.
PBOC telah mengumumkan pada akhir pekan akan memperluas program yang memungkinkan bank untuk memberikan aset sebagai jaminan bank sentral agar meningkatkan pinjaman. Pasar menafsirkan bahwa kebijakan ini merupakan versi QE.
Sementara itu, fondasi yang di bangun dari pertemuan FOMC terbaru dan data ekonomi AS yang pada umumnya melemah telah membuat the Fed kemungkinan akan menahan suku bunga pada tahun ini.
Walaupun demikian masih ada beberapa pejabat the Fed luar yang mengatakan prospek kenaikan akan tetap dilakukan.
Presiden Fed Atlanta Lockhart mengatakan bahwa pasar tampaknya berpikiran bahwa the Fed akan menahan suku bunga. Pernyataan itu merupakan cara lembut yang mengatakan bahwa Fed masih akan menaikkan suku bunga.
Ketegangan yang terjadi di Suriah juga telah membuat harga emas bergerak lebih tinggi ketika konflik yang terjadi memasuki tahun ketiga dan mulai terlihat banyak proxy yang terjadi antara AS dan Rusia.
Serangan udara pasukan Rusia yang menargetkan pemberontak Presiden Suriah Assad dan sebuah serangan bom teroris di Turki pada akhir pekan juga telah meningkatkan kemungkinan konflik mulai menjalar ke negara-negara tetangga dengan skala yang lebih besar.
Harga emas telah meningkat karena peningkatan sentimen bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini.
Risalah pertemuan September yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa dampak dari perlambatan ekonomi di China dan inflasi yang masih rendah membuat the Fed masih ragu-ragu.
Sementara itu, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada perdagangan pagi ini naik tipis Rp 1.000/gram.
Seperti dikutip dari situs logam mulia Antam, Selasa, 13 Oktober 2015, harga emas batangan Antam dipatok Rp 557.000/gram, turun dari posisi perdagangan kemarin Rp 556.000 per gram.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh emiten berkode ANTM ini stagnan Rp 499.000 per gram.
Seperti diketahui, pada perdagangan Senin harga emas Antam jatuh Rp 11.000 gram jadi Rp 556.000 per gram, dari sebelumnya pada perdagangan Jumat lalu Rp 567.000 per gram.