Sehari setelah mengalami kenaikan bersamaan dengan tertekannya dollar, hari ini, Kamis, 14 Februari, emas kembali bersinar dalam dua sesi berturut-turut. di Comex Merchantil Exchange, New York.
Walau pun kenaikan menjadi terbatas seiring pelaku pasar juga mencermati pergerakan indeks dolar Amerika Serikat
Selain itu, perkembangan terbaru negosiasi perdagangan AS-China. Investor juga fokus melihat upaya pemerintah AS untuk menghindari sebagian penutupan pemerintahan AS.
“Hal berisiko yang melanda pasar global dan dolar AS yang stabil adalah berita buruk bagi emas yang cenderung bersinar di tengah ketidakpastian,” ujar Analis FXTM, Lukman Otunuga, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis
Ia menambahkan, pergerakan harga emas tidak perlu dikhawatirkan karena jangka panjang mengingat kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Selain itu, risiko geopolitik yang juga masih membayangi.
“Dengan kekhawatiran melambatnya pertumbuhan global di benak banyak investor, drama Brexit, kekhawatiran perlambatan China dan banyak sentimen lainnya, emas naik dengan aman,” ia menambahkan.
Harga emas untuk pengiriman April naik tipis kurang dari nol koma satu persen per ounce.
Indeks dolar AS naik terhadap enam mata uang utama lainnya.
Harga emas telah naik hampir tiga persen sejak akhir tahun lalu. Ini berdasarkan kontrak paling aktif seiring negosiasi perdagangan yang tidak mudah.
Selain itu juga dipengaruhi sentimen pertumbuhan ekonomi global yang melambat, dan kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve. Investor pun mencari aset alokasi investasi yang aman.
Di sisi lain, sinyal inflasi yang moderat dan masalah global pun mempengaruhi perubahan the Federal Reserve terkait kebijakan moneternya.
Presiden the Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker menuturkan, prospek ekonomi menunjukkan bank sentral dapat terus menaikkan suku bunga lebih tinggi pada 2019.
Hal ini juga seiring prediksi Presiden the Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic. The Federal Reserve hanya akan menaikkan suku bunga sekali pada tahun ini
Data ekonomi inflasi juga menjadi pertimbangan the Federal Reserve menaikkan suku bunga. Pada Rabu pekan ini, indeks harga konsumen cenderung mendatar.
“Data ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan akan membantu the Federal Reserve menunda pengetatan lebih lanjut dalam waktu dekat,” ujar Wakil Presiden Direktur GoldMining Inc, Jeff Wright.
Ia juga prediksi, harga emas dapat diperdagangkan ke posisi yang lebih tinggi. Adapun pergerakan harga logam lainnya antara lain harga perak turun. Harga tembaga untuk pengiriman Maret naik tipis
Sehari sebelumnya harga emas juga mengalami kenaikan dari imbas tertekannya dollar.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu pagi WIB,, harga emas di pasar spot naik nol koma dua persen per ons, setelah mengalami penurunan nol koma empat4 persen di sesi sebelumnya.
Sedangkan untuk harga emas berjangka juga mengalami kenaikan
“Perdagangan emas sepertinya agak sepi pada pekan ini karena investor lebih memilih untuk mendengar berita baik mengenai perundingan perdang dagang AS-China,” jelas analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn.
“Jika ada terobosan dalam pembicaraan perdagangan, pelaku pasar pasti akan melakukan aksi jual. Namun pelaku pasar tetap ingin memiliki emas saat ini karena pernyataan Federal Reserve AS yang dovish.” tambah dia.
The dollar index yang adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya turun pada perdagangan Rabu.
Sebelumnya, dolar AS terus berjaya karena investor melihat dolar AS merupakan instrumen yang tepat sebagai lindung nilai di saat terjadi perang dagang.
Dari sisi teknis, harga emas akan mengarah kepada tekanan lanjutan tetapi tetap akan bisa melampaui level tertingginya.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas turun karena investor lebih menyukai keamanan dolar dalam menghadapi kekhawatiran yang meningkat karena perang dagang Amerika Serikat -China dapat memperlambat pertumbuhan global.
“Faktor besar di sini adalah penguatan dolar AS, yang didukung oleh sengketa perdagangan,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities di Toronto.
“Belum tercapainya kesepakatan antara AS dan China melemahkan mata uang pasar berkembang global dan itu berarti, secara relatif, dolar AS lebih baik, yang negatif untuk emas,” katanya.
Pembicaraan perdagangan antara Washington dan Beijing dijadwalkan untuk dilanjutkan pekan ini dengan delegasi pejabat AS yang melakukan perjalanan ke China untuk putaran negosiasi berikutnya.
Tetapi Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengatakan dia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu Maret, mengurangi harapan bahwa pakta perdagangan mungkin dapat dicapai dengan cepat.
Indeks dolar berada pada level tertinggi dalam hampir delapan minggu, yang dapat mengurangi permintaan untuk logam di antara pemegang mata uang lainnya.
“Keuntungan di AS dan pasar saham dunia juga merupakan elemen bearish untuk logam safe-haven,” Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menulis dalam sebuah catatan kepada klien.
Emas bisa rentan terhadap koreksi lebih banyak jika dolar menguat lebih lanjut, kata para analis.
“Dengan angka ketenagakerjaan AS masih cukup kuat dan orang-orang bergerak ke dolar untuk tujuan safe-haven, benar-benar tidak ada alasan mengapa emas harus lepas landas jauh lebih tinggi,” kata Bart Melek dari TD Securities.
Harga emas harus tetap berkisar sampai ada kejelasan di bagian depan perdagangan dan penutupan pemerintah, analis Oanda Edward Moya mengatakan dalam sebuah catatan penelitian.