Bersamaan dengan kenaikan emas global, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, hari ini, Kamis, 18 Mei, juga naik sebesar Rp 2.000 per gram menjadi Rp 652 ribu per gram
Pada perdagangan Rabu kemarin, harga emas Antam sebesar Rp 650 ribu per gram.
Adapun untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 580 ribu per gram.
Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 580 ribu per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.
Sementara itu, pada hari yang sama, harga emas global berhasil rebound pada perdagangan Kamis pagi WIB setelah jatuh ke level terendah dalam empat setengah bulan.
Penguatan ini didorong sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat.
Seperti ditulis laman ekonomi dan keuangan “Bloomberg,” Kamis pagi WIB harga emas di pasar spot diperdagangkan lebih tinggi nol koma dua persen per ounce.
Harga tersebut naik setelah sempat berada di level terendahnya
Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni juga mengalami kenaikan tipis nol koma satu persen per ounce.
Harga emas tidak terpengaruh dengan pernyataan pemerintah Korea Utara yang mengatakan tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi pada 12 Juni mendatang jika AS bersikeras secara sepihak mengharuskan Korut menghentikan program senjata nuklirnya.
Di sisi lain, penguatan harga emas terkerek pelemahan dolar AS mengimbangi kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun yang mendekati level tertinggi pada Selasa kemarin.
Harga emas jatuh satu koma tujuh persen pada perdagangan Selasa kemarin.
“Harga emas diperkirakan akan merosot pada akhir Juni dan USD 1.250 per ounce pada akhir tahun ini karena penguatan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS,” kata Analis, Georgette Boele.
Selain harga emas, harga perak pada terkerek naik setelah turun ke level terendah dua minggu
Sebelumnya, harga emas tertekan usai data ekonomi Amerika Serikat menguat.
Sentimen itu juga dorong imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melompat ke level tertinggi dalam tujuh tahun.
Faktor tersebut mendorong harga emas turun ke bawah posisi USD 1.300 yang level terendah dalam setahun.
Harga emas membukukan kerugian keenam dalam tujuh sesi seiring laporan-laporan itu menunjukkan penjualan di ritel AS naik pada April.
Hal ini menambah bukti ekonomi melaju usai melambat pada awal 2018.
“Kebanyakan berita positif secara data ekonomi. Semuanya menekan harga emas. Penjualan ritel, jumlah empire state yang baik menambah harapan kenaikan suku bunga pada tahun ini”
“ Dorong kenaikan suku bunga dalam jangka pendek mendorong dolar AS menguat,”kata Jeff Wright, Wakil Presiden Eksekutif Gold Mining Inc, seperti dikutip dari laman Marketwatch
Nilai tukar dolar AS naik pada perdagangan Senin dan menghapus kerugian yang telah dicetak sebelumnya.
Pelemahan dolar AS sebelumnya terjadi karena investor mempertanyakan apakah dolar AS akan kembali reli seperti yang terjadi apda pekan sebelumnya.
“Harga emas memang sangat sensitif terhadap nilai tukar dolar AS,” jelas analis senior RJO Futures, John Caruso.
Kenaikan dolar AS membuat emas yang merupakan komoditas yang diperjualbelikan menggunakan dolar AS lebih mahal bagi mereka yang bertransaksi menggunakan mata uang lainnya.
“Kami melihat banyak aksi yang akan mempengaruhi harga emas pada pekan ini,” lanjut Caruso.
Salah satunya adalah angka penjualan ritel AS yang bisa menunjukkan tingkat penguatan ekonomi sehingga membantu Bank Sentral AS untuk menentukan arah kebijakan suku bunga acuan.
Jika angka ekonomi tersebut membaik tentu saja akan menjadi sinyal bagi bank sentral AS untuk mendorong kenaikkan suku bunga. Jika suku bunga naik akan menajdi pemberat gerak emas.