Setelah pesta kenaikan, hari ini, Kamis, 07 September, harga emas lokal dan global terperosok dan jatuh tipis akibat munculnya kesepakatan pemerintah Amerika Serikat untuk memperpanjang tenggat waktu batas utang pemerintah AS
Dampak dari menyusutnya harga emas global ini langsung menyentuh harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam
Emas Antam hari ini, Kamis pagi, turun Rp 3.000 menjadi Rp 616 ribu per gram pada
Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam dijual Rp 619 ribu per gram.
Penurunan juga diikuti harga pembelian kembali atau buyback. Harga buyback emas Antam turun Rp 3.000 menjadi Rp 556 ribu per gram.
Harga buyback ini jika Anda akan menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 556 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram ) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Di Meracntil Exchange harga emas untuk pengiriman Desember langsung turun nol koma empat persen ke level US$ 1.339 per ounce.
Pemerintah AS sepakat untuk memperpanjang batas utang dan anggaran pemerintah hingga 15 Desember.
“Perkembangan itu memudahkan tekanan ke harga emas dalam waktu dekat, tetapi dampaknya terhadap jangka panjang kecil,” ujar Nico Pantelis, Kepala Riset Secular Investor, seperti dikutip dari laman Marketwatch
Sementara itu pergerakan indeks dolar AS tak pengaruhi pergerakan harga emas.
Indeks dolar AS berada di kisaran sembilan puluh dua koma sebelas. Biasanya dolar AS berbanding terbalik dengan harga emas.
Data ekonomi AS belum mampu menguatkan dolar AS. Padahal data ekonomi AS yaitu Institute for Supply Management mengatakan, indeks nonmanufaktur naik persen pada Agustus dan Juli.
Ini mengindikasikan pertumbuhan stabil bagi perusahaan AS.
Menjelang sesi terakhir perdagangan, respons pasar terhadap prospek kenaikan suku bunga the Federal Reserve melambat telah bebani dolar AS dan mengangkat harga emas.
Ini lantaran pernyataan pejabat bank sentral AS soal suku bunga. Pimpinan the Federal Reserve Dallas Robert Kaplan mengatakan, kalau the Federal Reserve mampu bersabar karena inflasi rendah.
Pimpinan the Federal Reserve lainnya Brainard mengatakan kalau bank sentral harus memperlambat laju kenaikan suku bunga mengingat data inflasi yang rendah.
Sedangkan pejabat the Federal Reserve lainnya yaitu Neel Kashkari mengatakan, kalau kenaikan suku bunga memungkinkan meski berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Kumpulan komentar ini akan membuat data indeks harga konsumen menjadi perhatian selanjutnya.”
“ Data itu keluar pada 14 September. Yang lebih penting lagi dipikirkan yaitu meningkatkan pandangan kalau inflasi menjadi penentu utama apakah the Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga lainnya,” ujar Charalambos Pissouros, Analis IronFX Global, seperti dikutip dari laman Markjetwatch.