Merchantil Exchange Comex, hari ini, Kamis, 27 Desember, kembali mencatatkan penguatan harga emas yang kembali ke level tertingginya dalam enam bulan.
Penguatan tersebut juga dibayangi wall street yang melonjak.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Kamis pagi WIB, harga emas untuk pengiriman Februari tahun depan di Comex naik nol koma satu persen per ounce.
Berdasarkan data FactSet, penutupan tersebut tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak pertengahan Juni. Harga emas reli saat memulai pekan ini seiring wall street alami aksi jual menjelang libur Natal.
Namun, wall street berbalik arah menguat usai libur Natal dan berusaha menghapus penurunan pada perdagangan Senin. Akan tetapi, wall street masih alami jalur terburuk pada Desember sejak sepuluh tahun silam.
“Bursa saham global tertekan telah menguat dukungan untuk posisi harga emas Akan tetapi, mengingat pasar saham global yang goyah dan memudarnya sentimen risiko, kita harus perkirakan permintaan safe haven untuk emas tetap kuat hingga akhir tahun,” tulis Analis Oanda, seperti dikutip dari laman Reuters
Harga perak untuk pengiriman Maret juga naik dua persen per ounce. Harga platinum untuk Januari menguat
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat atau wall street menguat didorong lonjakan saham Amazon usai melemah.
Pada penutupan perdagangan saham amis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat Tiga indeks saham acuan mencatatkan penguatan terbesar sejak Maret sembilan tahun lalu
Sejumlah sentimen dorong penguatan wall street.
Laporan penjualan saat musim liburan di Amerika Serikat naik lima persen. Angka ini terkuat dalam enam tahun. Hal itu berdasarkan laporan Mastercard.
Harga minyak menguat juga mendorong aset berisiko seperti saham. Sektor saham energi mendaki tiga koma delapan persen.
Saham menemukan pijakan usai bergejolak pada sesi perdagangan pagi.
“Pasar sudah jenuh jual, dan sudah ditinggallkan. Anda tidak dapat membuat asumsi kalau koreksi ini berakhir. Akan tetapi, pada hari ini merupakan sinyal sangat positif,” ujar Brett Ewing, Chief Market Strategist First Franklin Financial Services, Brett Ewing, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis .
Ia menambahkan, pelaku pasar mengambil untung dari koreksi wall street untuk menutupi taruhannya pada perdagangan Rabu waktu setempat.
Di wall street, sepuluh dari sebelas sektor saham
Sentimen lainnya pengaruhi wall street yaitu pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell tidak hadapi risiko kehilangan jabatan.
Seorang pejabat Gedung Putih menyatakan kalau Presiden AS Donald Trump senang dengan menteri keuangannya. Pernyataan tersebut berupaya menenangkan wall street yang bergejolak karena kritik Trump terhadap the Fed.
Penurunan indeks saham terbaru didorong pertemuan the Fed pada pekan lalu yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan.
Selain itu,Powell juga tetap akan menaikkan suku bunga acuan seperti yang diharapkan investor. “Saya pikir pasar menyadari kalau the Fed makin terbuka untuk menjadi lebih fleksibel,” tambah Ewing.