Harga emas di Comex Exchange Merchantil New York, hari ini, Jumat pagi WIB, kembali terdepak turun bersamaan dengan menguatnya dollar.
Penurunan harga emas ini merupakan kabar buruk selama sepekan terakhir setelah sebelumnya sempat berada di posisi tertinggi sejak April tahun lalu.
“Penurunan harga emas ini mendekati level terendah dalam dua minggu. Ini membuat harga emas di jalur penurunan bulanan pertama dalam lima bulan terakhir,” tulis laman keuangan “bloomberg.”
Menurutnya harga emas di pasar spot turun nol koma empat persen per ons, setelah mencapai titik terendah Februari ini. Adapun emas berjangka AS turun nol koma empat persen per ounce.
“Emas lebih banyak didorong oleh data saat ini. Kami memiliki data produk domestik bruto yang lebih baik dan itu adalah pendorong terbesar untuk mundurnya emas. Emas terluka oleh kenaikan dolar setelah rilis data,” kata Phil Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior RJO Futures di Chicago.
Dolar menguat versus enam mata uang utama lainnya, setelah laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan kenaikan tahunan sebesar dua koma enam persen dalam produk domestik bruto untuk kuartal keempat.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PDB akan tumbuh dua koma tiga persen di kuartal keempat.
Data PDB yang kuat datang setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak terburu-buru untuk memutuskan kenaikan suku bunga di masa depan.
“Dari sudut pandang teknis, penurunan ini dapat membuka ruang untuk penurunan lebih lanjut yang kemungkinan akan menghentikan skenario bearish jangka pendek,” kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.
Investor juga tetap memantau ketegangan antara India dan Pakistan yang terlibat dalam serangan balasan, dan perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China.
Emas dianggap sebagai aset yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi atau politik.
Di antara logam mulia lainnya, harga paladium naik hampir satu persen ons, setelah mundur dari puncaknya sepanjang masa yang diskalakan pada awal pekan ini. Logam ini mencatat kenaikan persentase bulanan terbesar sejak November tiga tahun lalu
“Palladium adalah bitcoin logam. Setiap kemunduran akan menjadi peluang pembelian daripada peluang penjualan, ”kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior untuk broker RJO Futures di Chicago.
Sementara harga perak turun satu persen, terlemah sejak Agustus tahun lalu.
Sehari sebelumnya,, Kamis, 28 Februari posisi harga emas dalam kondisi melemah bersamaan dengan menguatnya dollar bersamaan dengan ketidakpastian pasar keuangan yang ditambah lagi oleh sentimen bursa saham Amerika Serikat yang tertekan.
“Emas telah kehilangan sedikit daya pikatnya selama sepekan terakhir yang mungkin mengindikasikan perdagangan cenderung koreksi,” ujar Craig Erlam, Analis Senior Oanda, dalam catatannya, seperti dikutip dari laman keuanga “Bloomberg
Ia menambahkan, indikator momentum ini menunjukkan mungkin terjadi konsolidasi dari posisi tertinggi meski dolar AS melemah.
Harga emas untuk pengiriman April merosot nol koma enam persen per ounce. Pergerakan harga emas itu melemah usai capai level tertinggi dalam sepuluh bulan terakhir
Harga emas melemah mendorong harga logam tersebut diperdagangkan sekitar nol koma tiga persen lebih rendah pada bulan ini.
Selain itu, harga emas juga belum mendapat banyak dukungan dari berbagai perkembangan yang berpotensi menggerakkan pasar termasuk kesaksian kongres oleh Michael Cohen, mantan pengacara lama untuk Presiden AS Donald Trump.
Adanya pertemuan kedua Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, serta meningkatnya ketegangan India dan Pakistan belum berdampak terhadap harga emas.
Pada Rabu waktu setempat juga menandai berakhirnya kesaksian dua hari untuk pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell di depan kongres.
Powell menegaskan kalau kebijakan the Federal Reserve akan tetap bergantung pada data. Analis menilai, ini bisa berarti tidak ada lagi kenaikan suku bunga pada tahun ini
Hal tersebut dapat membuat sentimen negatif untuk dolar AS dan positif untuk harga emas.
Sentimen lainnya, bursa saham AS bervariasi dengan kecenderungan melemah usai ketegangan antara India dan Pakistan membuat investor gelisah. Indeks dolar AS pun naik nol koma satu persen .
“Dolar AS sangat menarik seperti sebelumnya. Periode kekuatannya hanya memperlambat atau hentikan reli dan mereka yang lemah mendorongnya. Jika tren ini berbalik, maka itu bukan pertanda baik untuk emas dalam waktu dekat. Jangka panjang meski pun tetap bullish, tetapi timbulkan pertanyaan seberapa besar koreksi yang bisa kita lihat,” ujar Erlam.
Adapun Erlam menuturkan, harga akan tetap. Untuk pergerakan harga logam lainnya yaitu harga perak untuk pengiriman Mei turun satu persen