Harga emas hari ini, Selasa, terpeleset dari prediksi pengamat karena mengalami penurunan sebesar satu persen karena penguatan dollar.
Sebelumnya, para analis menyatakan harga emas akan mengalami kenaikan pekan ini bersamaan dengan makin kencangnya isu virus korona dan belum selesainya masalah hubungan dagang antara Cina dan Amerika Serikat.
Seperti di tulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB, hHarga emas turun satu persen pada penutupan perdagangan Senin karena dolar Amerika Serikat menguat dan investor kembali memilih aset berisiko.
Hal tersebut terjadi usai China mengambil langkah antisipasif untuk mengurangi tekanan ekonomi sebagai dampak penyebaran virus Corona.
Harga emas di pasar spot turun nol koma sembilan persen ke level seribu lima ratus tujuh puluh enam dollar per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak akhir pekan pertama Januari
Untuk harga emas berjangka AS turun nol koma empat puluh lima persen menjadi seribu lima ratus delapan puluh dollarper ounce.
“China telah mengambil langkah-langkah pasti untuk memastikan pencegahan penyebaran Virus Corona. Ini sangat membantu sentimen pasar,” jelas analis komoditas TD Securities Bart Melek.
“Kami juga melihat sedikit lompatan di dolar AS yang cukup besar dan rebound di pasar saham. Hal ini membuat beberapa orang mengambil keuntungan,” tambah dia.
Bank sentral China secara tak terduga menurunkan suku bunga dan menyuntikkan satu loma dua triliun yuan ke dalam pasar uang karena berusaha membatasi kerusakan dari pembatasan perjalanan dan penutupan bisnis.
Langkah China ini disambut positif oleh para investor dengan bursa saham AS dibuka lebih tinggi setelah tiga indeks utama mengalami minggu terburuk dalam setidaknya empat bulan.
Dolar AS naik nol koma empat persen terhadap para pesaingnya, membuat harga emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Reli emas tampaknya berada dalam mode jeda karena pasar kemungkinan akan melihat langkah bank sentral secara global yang proaktif mencegah menurunan ekonomi sebagai dampak dari Virus Corona,” jelas analis senior di broker OANDA, Edward Moya.
Harga emas diperkirakan akan melonjak pada perdagangan pekan ini. Para pelaku pasar dan analis memperkirakan bahwa kekhawatiran kejatuhan ekonomi sebagai dampak dari penyebaran virus Corona akan mendorong harga emas.
“Saya pikir kekhawatiran akan terus berlanjut pada pekan ini,” jelas analis senior Price Futures Group Phil Flynn,
“Dunia melihat langkah China menutup kota dan juga pabrik akan berdampak ke ekonomi negara tersebut. Anda akan melihat aliran modal keluar dari pasar keuangan,” tambah dia.
Dengan keluarnya modal dari pasar keuangan tersebut akan membuat harga emas meningkat. Alasannya, uang-uang tersebut akan masuk ke instrumen safe haven seperti emas.
“Saya pikir pasti ada tawaran untuk pasar ini sekarang karena jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal terus bertambah buruk setiap hari,” kata Kevin Grady, presiden Phoenix Futures and Options LLC.
Dalam survei yang dilakukan oleh Kitco tujuh belas analis profesional ikut serta dalam survei Wall Street. Dari jumlah tersebut, empat bela analis atau delapan puluh dua persen menyerukan harga emas akan naik.
Sedangkan tiga suara atau delapan belas persen mengatakan emas akan jatuh, dan tidak ada pemilih yang menyerukan harga emas mendatar atau sideways.
Sementara itu, sembilan ratus sembilan puluh delapan suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online atau para pelaku pasar. Sebanyak enam ratus delapan puluh tujuh pemilih atau enam puluh sembilan persen memastikan harga emas akan naik di minggu depan.
Sedangkan seratus enam puluh tiga pemilih lainnya atau enam belas persen mengatakan lebih rendah. Sementara seratus empat puluh lima pemilih atau lima belas persen menyatakan netral.