Penurunan harga emas global di pasar komoditi logam mulia New York, langsung berdampak pada harga jual emas di pasar domestik, yang diperdagangkan PT Aneka tambang Tbk, atau Antam. Hari ini, Selasa, 19 November 2013, harga jual emas yang diperjual belikan Antam terperosok lagi sebesar Rp 2.000 per gram setelah bertahan sejak penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Setelah bertahan selama tiga hari pada harga Rp 524.000 per gram, emas batangan yang dijual Antam, pagi ini, terperosok lagi hingga Rp 522.000 untuk setiap gramnya. Mengutip situs resmi Antam, “logammulia.com,” Selasa, untuk pembelian kembali atau “buyback” harga emas juga turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 462.000 per gram dari sebelumnya Rp 464.000 per gram.
Mengutip lama situs “bloomberg.com,” Selasa, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada karena para pejabat Federal Reserve AS menunjukkan kemungkinan bahwa bank sentral akan segera mulai mengurangi program pembelian obligasinya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 15,1 dollar AS, atau 1,17 persen, menjadi menetap di 1.272,3 dollar AS per ounce. Emas berjangka mengalami penurunan terbesar dalam seminggu karena reli ekuitas global memangkas permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi.
Analis pasar mengatakan, para investor mengkhawatirkan tentang jadwal Fed untuk mengurangi stimulusnya karena Charles Plosser, ketua Fed Philadelphia, mengatakan pada Senin bahwa The Fed sebaiknya mengakhiri program pembelian aset bulanannya senilai 85 miliar dollar AS.
Sementara itu, William Dudley, ketua Federal Reserve New York, mengatakan, ia menjadi “lebih penuh harapan” tentang ekonomi AS, dan pertumbuhan lesu bisa memberi jalan pada pertumbuhan yang lebih kuat selama dua tahun ke depan.
Sebuah penarikan pelonggaran kuantitatif bisa memberikan dukungan untuk dollar AS, yang pada gilirannya dapat menekan harga emas dalam mata uang dollar. Beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam sebagai penyimpan nilai di tengah reli ekuitas dan inflasi rendah AS, kata para analis.
Sementara itu, mengutip “reuter” harga emas global masih belum beranjak akibat ketiadaan market mover baru yang menjadikan harga emas bergerak dalam kisaran yang sama.
Head Research and Analyst Monex, Ariston Tjendra, di Jakarta, mengatakan, sikap calon tunggal untuk memimpin Bank Sentral, Janet Yellen yang dovish (cenderung menurunkan tingkat suku bunga, tanpa mengkhawatirkan tingkat inflasi yang tinggi) memang membantu menahan pelemahan harga emas lebih lanjut.
“Hari ini tidak banyak market mover penting penggerak harga emas. Data nilai kepemilikan surat berharga jangka panjang AS oleh pihak asing mungkin bisa menjadi penggerak harga emas malam nanti,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini harga emas berada di level USD1.278 per troy ons dan level USD1.297 per troy ons akan memberikan tahanan bawah dan atas bagi pergerakan harga emas hari ini. Pergerakan lanjutan ke bawah dan ke atas harus menunggu konfirmasi penembusan kedua level tersebut.
Sementara itu harga jual emas ukuran dua gram yang diperdagangkan Antam dihargai Rp 1.004.000 atau Rp 502.000 per gram. Harga emas 3 gram dibanderol Rp 1.488.000 atau Rp 496.000 per gramnya. Harga emas 4 gram senilai Rp 1.972.000, dengan harga per gram Rp 493.000.
Harga jual emas 5 gram dihargai Rp 2.465.000 atau Rp 493.000 per gram. Harga emas 10 gram dijual Rp 4.880.000 atau per gram Rp 488.000. Harga emas 25 gram Rp 12.125.000 atau Rp 485.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp 24.200.000 atau Rp 484.000 per gram.
Sedangkan, harga emas 100 gram sebesar Rp 48.350.000 atau Rp 483.500 per gram, dan harga 250 gram mencapai Rp 120.750.000, dengan harga per gramnya dihargai Rp 483.000. Harga emas ukuran 500 gram dibanderol Rp 241.300.000, dengan harga per gramnya Rp 482.600