Harga emas, hari ini, Rabu, 12 April, berada di puncak harga tertingginya
“Ini merupakan ke level tertinggi dalam lima bulan,” tulis “bloomberg”.
Sentimen hubungan Amerika Serikat, Rusia dan Korea Utara serta pemilihan presiden Prancis menjadi daya dongkrak harga emas
Harga emas untuk pengiriman Juni naik lebih dari satu setengah persen untuk tiap ounce.
Dan harga ini ini tertinggi sejak awal November.
Harga emas dipengaruhi sejumlah sentimen.
Salah satunya pemilihan presiden Prancis. Pasar terguncang menjelang pemungutan suara pertama pada 23 April.
Kemungkinan kandidat presiden Prancis sayap kanan Marine Le Pen bisa menghadapi kandidat sayap kiri Jean-Luc Melenchon pada babak kedua yang berlangsung.
Kedua kandidat itu dinilai dapat menyebabkan ketidakstabilan di Uni Eropa.
Selain itu, ketegangan terjadi Korea Utara yang baru-baru ini melakukan uji coba rudalnya. Selain itu, AS melakukan serangan ke Suriah, dan kemungkinan menyebabkan potensi aksi selanjutnya. Sentimen tersebut mendukung kenaikan harga emas.
“Risiko geopolitik dalam beberapa tahun terakhir tidak mempengaruhi harga emas. Namun kali ini berbeda di bawah pemerintahan presiden AS Donald Trump,” ujar Chintan Karnani, Analis Insignia Consultans, seperti dikutip dari laman Marketwatch, hari ini.
Ia menuturkan, kebijakan Trump baik pasti atau tidak mendukung harga emas. AS menyerang Suriah secara mengejutkan, dan mendorong kontroversi hubungan antara Rusia dan pemerintahan di bawah Trump.
Sementara itu, harga logam juga mendapatkan dukungan dari dolar AS sedikit melemah. Imbal hasil obligasi atau surat utang pemerintah dekati level terendah. Indeks dolar AS melemah.
Sebelumnya, harga emas sempat tergelincir usai rilis data tenaga kerja sektor swasta yang lebih kuat dari yang diharapkan.
Hal itu mendorong pelaku pasar mengalihkan aset investasi lebih berisiko seperti investasi saham
Sektor swasta menambah tenaga kerja sekitar 263 ribu pada Maret. Itu berdasarkan data Automatic Data Processing Inc
Rilis data tenaga kerja ini melebihi perkiraan ekonom.
Hasil rapat menunjukkan kalau the Federal Reserve atau bank sentral AS akan mulai menyusutkan neraca pada 2017 sejalan dengan kebijakan moneter lebih ketat.
Kenaikan suku bunga akan cenderung memperkuat dolar AS sehingga membuat harga aset dalam mata uang dolar AS lebih mahal.
Ada pun rilis data tenaga kerja turut mendukung pasar sahan. Indeks saham Nasdaq naik mencatat rekor intraday atau level tertinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat. Diikuti kenaikan indeks saham Dow Jones dan S&P.
Meski demikian, rilis data tenaga kerja oleh ADP tidak selalu berkorelasi. Pelaku pasar akan mencermati laporan data tenaga kerja sektor non pertanian.
Volatilitas pasar pun relatif tenang seiring investor menunggu katalis baru untuk pergerakan harga emas.
“Menariknya sebagian besar perdagangan emas dilakukan sejumlah hedge fund kecil dan spekulan institusional,” ujar Ekonom Senior Rosland Capital Jeffrey Nichols.
Secara teknikal, harga emas diperdagangkan di atas rata-rata .
Level ini dapat menjadi momentum untuk lanjutkan kenaikan. Namun, pergerakan harga emas gagal tembus level itu menunjukkan ada tekanan dari suku bunga bank sentral AS dan dolar AS.