Setelah dua hari terakhir mengalami kegembiraan di pasar global dan lokal, hari ini, Kamis pagi WIB, 19 Januari 2019, seperti ditulis laman situs media ekonomi terkenal “bloomberg,” harga emas terpental ke bawah akibat menguatnya dolar Amerika Serikat.
Penguatan dollar ini mengejutkan karena selama dua pekan terakhir mata uang itu melemah.
Kenaikan dolar AS itu langsung berimbas pada minat investasi terutama di logam mulia seperti emas.
Meski demikian, harga emas berjangka diperdagangkan di level tertinggi dalam dua bulan usai inflasi AS berada di level dua persen padalalu
Pelemahan ini juga disebebkan pernyataan presiden terpilih AS Donald Trump yang lebih memilih dolar AS melemah sehingga mendukung ekspor.
Harga emas untuk pengiriman Februari turun delapan puluh sen atau kurang dari nol koma satu persen menjadi US$ 1.212 per ounce.
Pelaku pasar menyatakan perdagangan cenderung tipis lantaran investor menanti pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada Jumat pekan ini.
“Ada begitu banyak perhatian, investor menanti sinyal dari kebisingan yang ada. Trump juga sekarang menyerukan dolar AS lebih lemah namun inflasi mencapai target the Federal Reserve sekitar dua persen,” ujar Kepala Riset BullionVault Adrian Ash, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB
“Ini terlihat baik untuk emas pada tahun ini. Dengan suku bunga merosot maka devaluasi mata uang lebih cepat,” tambah dia.
Indeks dolar AS naik hampir nol koma enam persen usai penutupan harga emas.
Biasanya harga logam mulia dan dolar AS berbanding terbaik.
“Saya tidak percaya pemerintahan Donald Trump akan mendukung penguatan dolar AS. Ini tampak sebaliknya akan menjadi kenyataan.Ini akan bullish untuk emas sehingga akan membuat suku bunga tetap rendah dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Brien Lundin Editor Gold Newsletter.
Sebelum jatuhnya harga emas hari ini, logam mulia itu selama dua pekan terakhir terus bergerak positif dengan melonjak ke level delapan minggu tertinggi karena dolar tertekan
Pergerakan emas tahunan sekarang naik lebih dari lima koma lima persen
Indeks dolar sempat jatuh ke level terendah enam minggu
Rebound pada sterling juga menjadi salah satu tekanan kuat pada dollar.
Pound menguat hampir tiga persen terhadap dolar AS dan hampir tiga persen terhadap euro.
PM Inggris Theresa May menegaskan akan ada hard-landing pada Brexit. May juga menegaskan bahwa pemerintahnya akan agresif untuk mencari hubungan perdagangan yang terbaik.
Harga Emas telah meningkat pada awal tahun ini ketika Perdana Menteri Inggris Theresa May menkonfirmasi bahwa Inggris akan meninggalkan pasar tunggal Uni Eropa dengan mencari pengaturan baru pada serikat pabean.
Semua itu tampaknya menawarkan beberapa tingkat resiko ke pasar dan akan menjadi proses rumit yang penuh dengan risiko.
Risiko-risiko yang akan muncul dari Brexit dan kebijakan Trump akan membuat pelaku pasar untuk keluar dari arena di masa mendatang.
Emas harus mendapatkan keuntungan dari arus safe haven. Jika Anda berpikir awal tahun adalah waktu optimisme dan harapan untuk masa depan, maka Anda harus melihat emas.