Harga emas selama satu bulan terakhir tidak menjanjikan sebagai investasi. Selain harganya terus merosot, sebagai komoditi margin peradagangannya juga sangat tipis. Akibat dari ketidakmenarikan ini para investor melepas minatnya untuk berinvestasi di emas logam mulia ini.
Berlainan dengan beberapa tahun, perdagangan emas menjadi primadona karena keuntungan yang dihasilkannya, terutama untuk perdagangan komoditi berjangka sangat mendatangkan margin yang lebar. Kini margin perdagangan emas sudah sangat sempit.
Harga emas selama satu bulan ini telah jatuh ke harga paling rendah selama tiga tahun terakhir setelah Federal Reserve Amerika Serikat mengatakan akan memperlambat pembelian obligasi akhir tahun ini, dan berhenti sekitar pertengahan 2014.
Emas turun karena pasar global tergerus oleh kebijakan obligasi Ameriksa Serikat yang jauh lebih menjanjikan keuntungan. Bernanke, Ketua The Fed, mengatakan AS telah stimulus sehingga membuat pasar terguncang. Semakin banyak stimulus, semakin kuat kasus inflasi untuk emas,” kata kepala aset Great Pacific Wealth Management, Sean McGillivray, seperti dilansir Reuters, Kamis.
Atas kebijakan The Fed ini harga emas melorot. Emas jenis Spot turun 1,3 persen menjadi USD1.349,86 per troy ons, dengan posisi terendahnya pada USD1.348,99 per troy ons, harga terendah sejak 20 Mei.
Sebelum pengumuman Fed, Emas berjangka AS, Comex Gold, untuk pengiriman Agustus ditutup naik USD7,10 per ounce pada USD1.374 per troy ons.
Volume perdagangan sekira 125 ribu lot, lebih rendah dibandingkan rata-rata 30 hari perdagangan sebesar 215 ribu lot. Sejak bulan lalu Bernanke mengatakan bank bisa menghentikan stimulus, harga emas telah jatuh bersama-sama dengan indeks S&P 500.
“Saya tidak berpikir negara bisa berhenti membeli obligasi, karena ekonomi masih rapuh dan biaya modal akan meningkat sehingga secara substansial seperti yang Anda lihat dalam obligasi sekarang,” tukas dia.
Tren kenaikan dolar Amerika Serikat (AS), sepertinya telah benar-benar efektif merontokkan harga emas. Tak tanggung-tanggung, penurunan harga emas ini membuat permintaan akan emas terus memudar.
Sejauh ini emas diperdagangkan di harga USD1.360-an per troy ons. Padahal, sebelumnya sempat menembus angka di atas USD1.400. Emas pada umumnya digunakan oleh investor sebagai wahana investasi guna menjadi lawan terhadap inflasi. Bila mengacu pada harga emas internasional, maka inflasi yang sering menjadi acuan adalah inflasi yang terjadi di Amerika Serikat.
Pengamat pasar keuangan, Gunawan Bendjamin mengatakan, potensi membaiknya dolar akan memicu tekanan terhadap harga emas. Namun di sisi lain membaiknya kinerja ekonomi AS akan membuat inflasi di negeri Paman Sam tersebut akan kembali menanjak, dan dapat memicu tercipta titik keseimbangan baru (equilibrium) harga emas itu sendiri.
Meski demikian, dengan tren inflasi AS yang belum bergerak naik masih di bawah dua persen per tahun akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan harga emas dalam waktu dekat. Sehingga para investor emas diperkirakan masih akan terus menurun, dan sulit bangkit dalam waktu dekat.
“Kalau dalam waktu dekat saya pikir sulit untuk pulih. Bagi investor yang melakukan investasi melalui bursa berjangka, tentunya mengalami kerugian yang cukup besar. Sehingga posisi wait and see atau hold (memegang barang) menjadi pilihan. Yang kita takutkan, kondisinya banyak juga investor yang melakukan cut loss (jual rugi), guna menghindari kerugian lebih dalam,” sebutnya.).
Gunawan menambahkan, pemulihan harga emas secara internasional, akan sangat tergantung pada kebijakan bank sentral Amerika. Apakah akan melanjutkan atau mengurangi program stimulusnya.
“Kalau stimulus ini dilanjutkan, maka kemungkinan besar harga emas akan kembali naik, walaupun dalam rentang yang terbatas di bawah level USD1.430. Akan tetapi bila the Fed justru memilih mengurangi atau menghilangkan stimulus, maka harga emas kembali berpeluang terjungkal. Apalagi dalam prosesnya nanti, akan terjadi migrasi investor, dari emas ke efek atau saham. Ini tentunya akan memberikan tekanan lebih besar lagi pada harga emas,” tambahnya
Sementara itu, Kamis, harga emas logam mulia di PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada hari ini tidak mengalami perubahan. Sementara harga emas global kini sedang mengalami penurunan.
Seperti dikutip dari situs logam mulia, Kamis, harga emas logam mulia terkecil dijual Rp 512.000 per gram, masih sama dengan perdagangan kemarin.
Antam mencantumkan semua ukuran emas logam mulia tersedia, kecuali ukuran 1 gram.
Berikut harga emas batangan yang dijual Logam Mulia Antam hari ini:
Pecahan 1 gram: Rp 512.000 (stok kosong)
Pecahan 5 gram: Rp 2.415.000
Pecahan 10 gram: Rp 4.780.000
Pecahan 25 gram: Rp 11.875.000
Pecahan 50 gram: Rp 23.700.000
Pecahan 100 gram: Rp 47.350.000