Pesta pora kenaikan harga emas dunia hari ini, Rabu, 14 Agustus terhenti sejenak bersamaan dengan mencairnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.
Seperti ditulis laman keuangan “Bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas turun dua persen
“Harga emas berbalik arah dari sesi sebelumnya ketika mencapai puncaknya sejak enam tahun terakhir,” lanjut “bloomberg”
Ini terjadi setelah Amerika Serikat mengatakan akan menunda tarif pada beberapa produk China dan di tengah berita bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan.
Harga emas di pasar spot turun nol koma tujuh persen menjadi seribu lima ratus satu dollar per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak April enam tahun silam di seribu lima ratus tiga puluh empat dollar
Sementara harga emas berjangka AS turun nol koma tiga persen.
Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan pemerintahan Trump akan menunda tarif sepuluh persen untuk produk-produk Cina tertentu, termasuk laptop dan ponsel, yang telah dijadwalkan mulai bulan depan.
“Pencairan, mungkin pertimbangan kembali atas tarif yang diusulkan baru-baru ini telah menguras panas dari reli (emas) untuk saat ini,” kata Tai Wong, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Mulia dan Dasar di BMO.
“Meskipun ini tidak secara dramatis meredupkan pandangan positif keseluruhan untuk harga emas, itu akan merusak momentumnya dalam jangka pendek,” lanjut dia.
Saham AS berubah positif dan dolar naik di tengah kabar tersebut, dengan momentum lebih lanjut juga datang dari berita bahwa kedua belah pihak (AS dan China) telah sepakat untuk melakukan komunikasi telepon pada perdagangan dalam dua minggu ke depan.
“Emas akan diperdagangkan dalam posisi defensif hingga dua minggu ke depan; akan ada beberapa pembelian di dips tetapi pergerakan eksplosif lebih tinggi yang telah kita lihat dalam dua minggu terakhir tidak diharapkan dengan pembicaraan perdagangan menggantung di pasar, “kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
Kenaikan emas ke ketinggian lebih dari 6 tahun sebelumnya pada hari itu dipicu oleh kekalahan di peso Argentina dan pemrotes bentrok dengan polisi di bandara internasional Hong Kong, setelah penerbangan terganggu untuk hari kedua.
Fokus pasar sekarang adalah pada simposium tahunan The Federal Reserve AS pada pekan depan untuk petunjuk tentang lintasan suku bunga di masa depan.
Pedagang melihat kemungkinan sembilan koma dua persen dari penurunan suku bunga dua puluh lima basis poin oleh bank sentral AS September ini.
Sehari sebelumnya, harga emas masih mengalami kenaikan tipis di penutupan perdagangan dan bertahan di atas level psikologisnya.
Hal ini terjadi karena kekhawatiran investor akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global karena perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB, harga emas di pasar spot naik hampir satu persen ke level tertingginya, seribu lima ratus sepuluih dollar per ounce
Untuk harga emas AS berjangka AS kenaikannya juga berada pada angka yang sama.
“Emas sedang menguji level rebound karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan pembicaraan perang dagang (antara AS dan China),” jelas analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.
“Sejauh ini masih ada ruang bagi harga emas untuk terus naik karena memang pasar saham sedang terguncang,” tambah dia.
Perkembangan terakhir, perang dagang yang melibatkan AS dengan China masih terus belum diketahi ujungnya. Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu mengatakan bahwa dirinya belum siap untuk membuat kesepakatan dengan China.
“Untuk mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi, kita perlu kejutan negatif di sisi ekonomi, keuangan dan geopolitik. Jika tidak melihat eskalasi lebih lanjut, kita akan cenderung melihat harga emas di bawah tekanan,” kata analis Commerzbank, Eugen Weinberg.
Sementara itu, Goldman Sachs mengatakan pada hari Minggu bahwa kekhawatiran perang dagang yang mengarah ke resesi meningkat dan sepertinya tidak lagi perlu mengharapkan kesepakatan perdagangan antara Washington dan Beijing sebelum pemilihan presiden AS tahun tahun depan.
Fokus pelaku pasar saat ini adalah simposium tahunan Bank Sentral AS atahu the Federal Reserve di Jackson Hole yang berlangsung pada akhir pekan ini.
Investor mencari kejelasan yang lebih besar pada jalur penurunan suku bunga di masa depan. Pelaku pasar melihat peluang enam puluh sembilan persen dari penurunan suku bunga dua puluh lima basis poin oleh Bank Sentral AS pada September nanti.
Harga emas naik sebanyak empat persen minggu lalu dan naik sekitar tujuh belas persen di tahun ini