close
Nuganomics

Selama Dua Hari Harga Emas Mengendap

Dua hari sudah harga jual emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, mengendap di Rp 551.000 per gram. Hingga Jumat tengah hari, 28 Februari 2014, tak ada pertanda emas akan bergerak anik atau turun menjelang penutupan perdagangan mingguan di Logam Mulia milik Antam.

Harga beli kembali atau “buyback” juga masih seperti hari kemarin, berikut untruk semua ukurannya. Walau pun mandek, pengunjung yang datang untuk membeli dan menjual emas batangannya tetap seperti biasanya.

Mengendapnya harga emas di Logam Mulia, juga ditandai dengan bergerak tipisnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Penguatan rupiah merupakan salah satu penyebab terhambatnya kenaikan harga jual emas batangan milik Antam.

Di pasar global, perdagangan emas juga mengalami stagnan setelah munculnya pernyataan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, yang menegaskan cuaca ekstrem musim dingin di Amerika Serikat menjadi penyebab bagi melambatnya ekonomi AS.

Hal ini menunjukkan bank sentral siap untuk melanjutkan rencana pemangkasan stimulus. Demikian dilansir dari Reuters, Jumat (28/2/2014).

Harga emas di pasar spot turun 1 sen menjadi USD1.330,69 per ons. Jumat, 28 Februari 2014 level tertinggi harga logam mulia berwarna kuning ini menyentuh USD1.345,35.

Di sisi lain, platinum dan paladium naik masing-masing lebih dari 1 persen
setelah perusahaan tambang asal Afrika Selatan, Impala Platinum menyatakan force
majeure pada kontrak pasokan di tambang di Rustenburg akibat aksi mogok kerja yang terjadi.

Dalam pernyataannya di depan Komite Perbankan Senat AS, Yellen mengatakan cuaca musim dingin yang luar biasa keras tampaknya menjadi alasan dari melemahnya ekonomi AS.

Seharusnya, pelemahan dolar menjadi alasan terjadinya aksi beli atas emas. Di mana sebelumnya, mata uang AS ini naik ke level tertinggi dua minggu terhadap sekeranjang mata uang utama sebagai lebih kuat dari yang diperkirakan membaca Pesanan barang tahan lama AS mengimbangi kenaikan mingguan pengangguran klaim.

Di sisi lain, kekacauan politik dan ekonomi di Ukraina juga membuat harga emas bergerak naik.
Sebelumnya, emas memang telah membukukan kenaikan beruntun empat harian, dengan harga naik lebih dari 2 persen karena harga rumah AS dan kepercayaan konsumen diperkirakan merosot, dan memangkas pemulihan ekonomi.

“Koreksi ini sudah terlambat. Anda melihat peningkatan kondisi ekonomi yang terus membebani pasar,” kata broker senior RJ O’Brien, Phillip Streible, seperti dilansir dari Reuters..

Emas jenis Spot turun menjadi USD11,34 atau 0,8 persen menjadi USD1.328,80 per troy ons, penurunan terbesar satu harian, dalam hampir sebulan terakhir. Sementara emas berjangka AS, Comex Gold, untuk pengiriman April turun USD14,70 atau 1,1 persen menjadi USD1.328 per troy ons, dengan volume perdagangan sekitar 10 persen di bawah rata-rata 30 hari perdagangan.

SPDR Gold Trust, perdagangan emas terbesar di dunia yang didukung pasar saham, mengatakan kepemilikannya naik 0,26 persen menjadi 803,70 ton dari 801,61 ton. Di antara logam mulia lainnya, perak turun 2,6 persen ke USD21,26 per troy ons. Platinum turun 0,8 persen menjadi USD1.422,10 per troy ons, dan palladium turun 0,5 persen menjadi USD728,75 per troy ons.