Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Kamis, 16 Maret, kembali mengikuti tren global naik Rp 4.000 per gram menjadi Rp 581 ribu per gram setelah diumumkannya kenaikan suku bunga The Fed.
Sebelumnya harga emas Antam berada di posisi Rp 577 ribu per gram.
Berlainan dengan harga jual, harga buyback justru turun
Harga buyback atau pembelian kembali emas Antam berada di posisi Rp 521 ribu per gram.
Harga ini turun Rp 7.000 dari posisi sehari sebelumnya.
Harga buyback ini adalah jika Anda menjual satu gram emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 521 ribu per gram.
Harga jual dan pembelian ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan harga di butik emas logam Mulia lainnya bisa berbeda.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.20 WIB, ukuran emas Antam 2 gram dan 5 gram sudah tidak tersedia.
Di pasar global harga emas naik meski bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga dua puluh lima basis poin
Namun, the Federal Reserve tetap mempertahankan prospek kenaikan suku bunga secara bertahap.
Dalam pernyataan the Federal Reserve menunjukkan kalau aktivitas ekonomi tumbuh secara moderat. Ini tidak berubah sejak pertemuan pada Januari.
Jelang laporan hasil pertemuan the Federal Reserve, harga emas bergerak di teritori positif di kisaran US$ 1.200 per ounce.
Kemudian pasar bereaksi terhadap pengumuman the Federal Reserve, dan harga emas untuk pengiriman April diperdagangkan naik .
The Federal Reserve menyatakan kalau kenaikan suku bunga
Bagaimana pun juga analis menekankan kalau pasar melihat hasil pertemuan sebelumnya, dan fokus melihat tren kenaikan suku bunga.
Mengutip laman Kitco, Kamis pagi WIB, emas masih menarik bagi sejumlah investor seiring bank sentral AS tetap mempertahankan prediksi kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.
Hal ini tidak berubah sejak pertemuan Desember.
Sebelumnya harga emas sempat menjelang akhir pekan lalu.
Hal itu didorong kenaikan data tenaga kerja Amerika Serikat sehingga menaikkan kemungkinan bank sentral AS atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.
Meski demikian, harga emas masih berada di atas US$ 1.200 per ounce di tengah data ekonomi AS yang menguat.
“Jika suku bunga bank sentral AS naik, harga emas dapat reli dengan inflasi kembali menjadi fokus,” ujar Peter Spina, Chief Executive Officer GoldSeek.com
“Bagaimana juga saat ini perhatian menuju ke rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Maret. Namun data ekonomi tidak begitu kuat untuk meyakinkan pasar kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini,” ujar Rob Haworth, Analis Senior US Bank Wealth Management.
Dengan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sebanyak tiga kali tersebut dapat menekan harga emas.
Di pasar uang, indeks dolar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang termasuk euro.
Penguatan euro usai pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan pihaknya tidak khawatir dengan deflasi yang terjadi di zona euro.