Setelah mengalami lonjakan sejak awal pekan, hari ini, Kamis, 31 Agustus, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam berada di posisi stabil di kisaran Rp 611 ribu per gram
Sehari sebelumnya, Rabu, kemarin, harga emas Antam berada di posisi yang sama, Rp 611 ribu per gram.
Selain itu harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga mengalami stagna di posisi Rp 550 ribu per gram.
Harga buyback ini jika Anda akan menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 550 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Di pasar global, terutama di Comex Meracntil Exchange, New York, harga emas tergelincir dari posisi tertingginya dalam sebelas bulan ini.
Faktornya didorong dolar Amerika Serikat yang menguat lantaran data ekonominya yang positif.
Sebelumnya harga emas mencatat kenaikan dalam tiga sesi terakhir seiring kekhawatiran terhadap Korea Utara dan Badai Harvey.
Sentimen itu membuat investor memburu aset investasi aman. Namun, laporan data ekonomi AS mendorong potensi harapan the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini.
Harga emas untuk pengiriman Desember melemah
“Harga emas telah melonjak ke atas hingga di level resistance US$ 1.300, dan nyaman di level itu dalam dua hari berturut-turut,” ujar Co-Editor Sevens Report, Tyler Richey seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis, 31 Agustus.
Ia menambahkan, tren harga emas lebih tinggi untuk jangka pendek. Akan tetapi, secara teknikal, harga emas sudah sentuh level support dan resistance yang signifikan.
Pergerakan harga emas juga dipengaruhi data ekonomi AS.
Produk domestik bruto direvisi lebih tinggi menjadi tiga persen pada kaurtal II 2017 dari sebelumnya dua koma enam persen.
Selain itu, di pasar tenaga kerja, ada penambahan pekerja sektor swasta
Angka ini lebih tinggi dari posisi Juli
Rilis data tenaga kerja AS menjadi perhatian pelaku pasar. Terutama laporan data tenaga kerja yang dirilis menjelang akhir pekan.
“Harga emas turun US$ 2-U$ 3 seiring dampak data ekonomi. Dikhawatirkan data ekonomi mempengaruhi kebijakan ekonomi AS terutama kemungkinan the Federal Reserve menaikkan suku bunga lagi tahun ini,” kata Analis Kitco Jim Wyckoff.
Pasar keuangan hadapi reaksi beragam terhadap kemungkinan kebijakan the Federal Reserve soal suku bunga.
Ada perkiraan kenaikan suku bunga sebelum Desember. Namun, inflasi rendah akan jadi pertimbangan the Federal Reserve belum akan menaikkan suku bunga.
Adapun suku bunga yang tinggi membuat kilau harga emas memudar.
Harga emas sempat menguat pada minggu ini seiring Korea Utara menembak rudal balistik ke wilayah utara Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menuturkan, hal itu sebagai ancaman serius dan dapat merusak perdamaian di wilayah itu.
Namun kekhawatiran mereda pada pertengahan minggu sehingga membuat indeks dolar AS menguat. Indeks dolar AS naik nol koma enam persen.