Seperti ditulis laman situs “android authority,” Kamis siang WIB, 14 Juli 2016, ada kabar gembira untuk pengguna Asus Zenfone terkait dengan akses ke game Pokemon Go.
“Hari ini, Pokemon Go sudah mendukung prosesor/CPU berbasis Intel yang merupakan jeroan bagi beberapa lini Zenfone, dan ponsel-ponsel Android lainnya, “tulis “android authority.”.
Menurut laman situs itu, , pengguna Zenfone seri apa saja sudah bisa merasakan kehebohan mengejar Pokemon ke sana ke mari.
Sebelumnya beberapa dari mereka cuma bisa gigit jari menyaksikan keseruan pemain lain.
Protes soal ketidakhadiran Pokemon Go pada prosesor Intel pertama kali mengemuka di Italia.
Seorang pengguna Zenfone di sana mencetuskan petisi agar Niantic dan Nintendo merilis update Pokemon Go yang mendukung Intel.
Petisi tersebut ditandatangani lebih dari empt puluh ribu orang.
Tak tunggu lama, Niantic dan Nintendo pun mendengar keluhan itu dan merilis Pokemon Go.
Versi ini tak cuma mendukung prosesor Intel, namun juga memungkinkan pemain di Jerman mengunduh game mobile tersebut secara legal.
Diketahui, Pokemon Go baru diluncurkan resmi di sebagian kecil negara pada pekan lalu.
Negara-negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Belum jelas kapan aplikasi itu bakal turut menyambangi Indonesia secara resmi.
Sembari menunggu hari itu, netizen Tanah Air bisa mengunduh versi APK pada Android atau membuat akun App Store negara AS, Australia, Selandia Baru, atau yang teranyar Jerman.
Dalam ulasan terbarunya, laman situs “ubergizmo, hari ini, memberitahu bahwa jauh sebelum Pokemon Go dirilis secara resmi, Google sebenarnya sudah mengisyaratkan kehadiran game mobile tersebut.
Isyarat tersebut diutarakan oleh Google lewat momen April Mop pada 2014 lalu.
Kala itu, tepatnya 1 April 2014, raksasa internet ini menyatakan telah membuka sebuah lowongan pekerjaan yang dianggap sangat menarik.
Nama posisinya?
Pokemon Master alias pelatih tokoh monster-monster imut dari franchise video game Nintendo, Pokemon.
Syarat mengajukan lamaran hanya satu. Sang kandidat harus berhasil menangkap seratus lima puluh ekor tokoh Pokemon yang ditebar di seluruh dunia melalui layanan peta Google Maps.
Karena bertepatan pada April Mop, semua orang menyangka bahwa ini hanya sekadar lelucon buatan Google saja. Toh, profesi Pokemon Master itu tentunya tidak masuk akal di dunia nyata.
Namun, pada akhirnya, isyarat Google itu siapa sangka akhirnya terbukti juga.
Pekan lalu, Niantic, sebuah perusahaan spin off Google, bersama dengan Nintendo dan Pokemon Company, merilis sebuah game bernama Pokemon Go.
Melalui game tersebut, pemain diajak untuk menjalankan profesi Pokemon Master.
Game Pokemon Go memanfaatkan GPS dan kamera belakang smartphone untuk menangkap Pokemon virtual di berbagai lokasi dunia.
Pokemon dihadirkan secara augmented reality.
Kala itu, Google membuat sebuah video yang menampilkan bagaimana serunya menjadi Pokemon Master.
Ternyata, isi video tersebut memamerkan beberapa fitur yang ada di Pokemon Go saat ini, terutama saat menangkap seekor Pokemon.
Sementara itu dari New York “ubergizmo” juga menulis bahwa Pokemon Go mulai memakan korban.
Setelah beberapa waktu lalu sempat beredar berita palsu atau hoax soal insiden di jalan tol, game mobile populer bikinan Nintendo itu belakangan benar-benar mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
“Seorang pria warga Auburn, New York, AS, pada Selasa malam waktu setempat menabrak sebuah pohon dengan mobilnya,” tulis “ubergizmo.”.
Keterangan kantor polisi setempat mengatakan bahwa sang pria berusia dua puluh delapan tahun itu celingukan atau tak memperhatikan jalan karena sibuk mencari monster Pokemon di jalan sambil mengemudi.
Kejadian ini merupakan kali pertama Pokemon Go menyebabkan kecelakaan lalu lintas, setidaknya di AS.
Untunglah, meski mobilnya ringsek, si pria hanya mengalami cedera ringan. Tak ada orang lain yang terluka dalam kejadian ini.
Meski begitu, pihak kepolisian Auburn tetap mewanti-wanti para pemain Pokemon Go agar memakai “akal sehat” ketika bermain, misalnya dengan memperhatikan lingkungan sekitar dan tidak menerobos ke dalam rumah atau properti milik orang lain.
Tentu, diperingatkan pula agar tidak mengemudi sambil celingukan mencari Pokemon.
Bermain game Pokemon Go memang bisa mengundang bahaya kalau tidak hati-hati.
Sebelumnya, juga di AS, kepolisian negara bagian Missouri mengungkapkan bahwa sekelompok garong mulai memanfaatkan game tersebut untuk menjebak korban.
Caranya, para penjahat memanfaatkan Pokestop untuk menaruh Pokemon.
Mereka lalu menuggu calon korban yang terpancing ingin menangkap Pokemon tersebut.