Jorge Lorenzo menjelma sebagai pebalap MotoGP termahal di dunia ketika memutuskan bergabung ke Ducati, dengan meninggalkan Movistar Yamaha, dan menyudahi spekulasi yang bak teka-teki selama dua bulan terakhir.
Raksasa media Spanyol “marca,” Selasa, 19 April 2016, menulis, dengan keputusan Lorenzo bergabung ke Ducati selama dua musim, ia mendapatkan gaji dua puluh lima juta euro atau setara tiga ratus tujuh puluh dua miliar rupiah selama dua musim.
Jumlah itu mengalahkan gaji rekan setim Lorenzo di Yamaha, Valentino Rossi, dan pebalap Repsol Honda Marc Marquez.
Setelah sembilan musim memperkuat Yamaha, Lorenzo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tim asal Jepang tersebut akhir musim ini.
Pebalap asal Spanyol itu memutuskan bergabung dengan Ducati, yang tidak pernah merebut gelar juara dunia MotoGP sejak sembilan tahun silam ketika masih diperkuat Casey Stoner.
Seperti juga di tulis oleh media Spanyol lainnya, La Gazzetta dello Sport, keputusan Lorenzo bergabung dengan Ducati membuat juara dunia MotoGP tiga kali itu menjadi pebalap termahal di kelas primer Grand Prix tersebut.
laman situs Total Sportek, pada hari yang sama, juga menulis, Rossi dan Marquez merupakan dua pebalap dengan bayaran terbesar musim ini dengan masing-masing mendapatkan sepuluh juta juta dolar AS atau setara seratus tiga puluh satu miliar rupiah per tahunnya.
Di Movistar Yamaha, Lorenzo hanya mendapatkan bayaran sekitar enam koma lima juta dolar AS atau setara delapan puluh enam miliar rupiah per tahun dari Yamaha saat ini.
Yamaha sendiri sebenarnya sudah menawarkan perpanjangan kontrak kepada Lorenzo, bersamaan ketika mereka menawarkan kontrak baru untuk Rossi.
Namun, Lorenzo memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama dengan Yamaha.
Bos Ducati, Paolo Ciabatti, dalam pernyataan terbarunya mengungkapkan, bukan hal yang sulit membujuk Jorge Lorenzo untuk merapat ke timnya.
Salah satu alasan juara MotoGP tiga kali tersebut mau ke Ducati adalah motor super cepat, Desmosedici.
Kabar berpisahnya Lorenzo dengan Yamaha disusul dengan peresmian sang juara bertahan MotoGP menuju Ducati pada musim depan.
Pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut menandatangani kontrak berdurasi dua musim dengan tim asal Bologna, Italia, tersebut.
Ini sekaligus mengakhiri kerja sama Lorenzo dengan Yamaha yang telah terjalin selama delapan musim.
Dalam periode tersebut, X-Fuera –julukan Lorenzo– mengantongi tiga gelar juara MotoGP dan masih berpotensi menambah gelar di musim ini.
“Saya akan mengatakan tidak sulit meyakinkan Lorenzo untuk gabung Ducati.”
“ Jelas bahwa musim ini kontrak-kontrak para pembalap top akan kedaluwarsa, dan dengan Lorenzo kami sudah melakukan kontak yang serius sejak lama,” kata Ciabatti, seperti dikutip dari Sky Italia, Selasa, 19 April 2016.
“Seperti biasanya, kesepakatan ini juga melalui proses yang kompleks.”
“ Akan tetapi, kami berhasil mencapai kesepakatan dengan relatif cepat. Saya percaya bahwa kekuatan motor kami yang pada musim ini telah sangat kompetitif, juga berperan dari tercapainya kesepakatan tersebut,” lanjutnya.
Jorge Lorenzo baru saja memastikan diri bakal gabung Ducati musim depan.
Pembalap berpaspor Spanyol tersebut masih bimbang memilih siapa di antara Andrea Dovizioso atau Andrea Iannone sebagai tandemnya.
Senin 18 April 2016 malam WIB, Ducati mengumumkan pembalap berjuluk X-Fuera bakal merapat ke Bologna, Italia, musim depan dengan kontrak berdurasi dua musim.
Sementara itu, Ducati belum juga memastikan siapa yang akan menemani Lorenzo di line-up tim untuk musim depan. Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menyatakan sang juara bertahan MotoGP itu sama sekali tidak mempermasalahkan siapa yang akan menjadi koleganya nanti.
“Kami telah berbicara dengan Jorge, dan dia tidak memikirkan siapa yang akan menjadi rekan setimnya. Dia menaruh respek kepada Dovizioso dan Iannone.”
“ Dia belum memberikan kami sebuah indikasi siapa di antara dua itu yang harus bertahan,” kata Ciabatti, seperti dikutip dari Sky Italia, Selasa pagi WIB.
“Kami juga belum memutuskan apa-apa. Prioritas kami adalah merampungkan kesepakatan dengan Jorge.”
“ Sekarang butuh waktu untuk memutuskan siapa yang harus bertahan di antara duo Andrea. Itu akan menjadi keputusan yang tidak menyenangkan karena keduanya adalah pembalap hebat,” lanjutnya.