“Gesekan” Johann Zarco terhadap Valentino Rossi di GP Amerika Serikat, Austin, Minggu pekan lalu, masih saja menyisakan “keributan” kontra dan pro di antara pengamat maupun pembalap.
Kontra dan pro ini menyangkut eksistensi Rossi yang terkena penalty nol koma tiga detik karena melebar ke luar trek usai dipepet Zarco.
Sebut saja pendapat pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Marquez kembali membuat kisruh dengan membela Johann Zarco.
Terkait insiden tersebut, Marquez mengatakan Zarco sepertinya hanya mencoba membalap dengan seratus persen kemampuannya.
Namun, sambung juara dunia MotoGP sebanyak tiga kali tersebut, aksi agresif Zarco itu sama pula dengan dirinya dan juga Rossi.
“Saya seorang pebalap agresif, Valentino seorang pebalap agresif. Kami juga suka menyalip dengan sangat ‘kuat’ di masa lalu, dan kami bisa juga akan kembali melakukannya di masa depan,” tukas Marquez seperti dikutip dari Motor Sport.
“Jika Anda seorang agresif dan juga pernah menyalip dengan sangat ‘kuat’, anda perlu mengerti ketika pebalap lain juga agresif. Ini selalu seperti itu, inilah balapan.”
Adapun tentang penalti yang diterima Rossi akibat insiden dengan Zarco tersebut tak sepenuhnya disetujui Marquez.
Pasalnya, keputusan Rossi memotong jalur agar terhindar dari bersenggolan dengan Zarco itu tak memberi keuntungan posisi bagi pebalap veteran tersebut.
Sementara itu, Direktur tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli memuji Rossi yang tak tersulut emosi setelah bersenggolan daengan Zarco.
Menyusul manuver berbahaya Zarco, Rossi hanya menoleh sekali ke arah pebalap asal Perancis itu dan langsung kembali fokus ke balapan.
“Tidak bisa dihindari lagi, Rossi harus keluar jalur setelah insiden dengan Zarco. Tapi, pengalaman Rossi kembali bersinar.”
“ Dia langsung menundukkan kepala usai insiden. Pada akhirnya dia bisa merayakan finis kedua dengan kuat, meski setelah penalti yang patut dipertanyakan,” ujar Meregalli seperti dikutip dari situs resmi Movistar Yamaha.
Selain itu, Maverick Vinales, rekan sati tim di Yamaha dengan Rossi, turut berkomentar atas insiden itu.
Bagi Vinales, Zarco memang telah menunjukkan karakteristiknya sebagai pebalap yang agresif sejak seri perdana MotoGP yang ia mainkan di GP Qatar musim ini.
“Di GP Qatar, hal yang sama terjadi pada saya. Zarco adalah sosok pebalap yang agresif ketika ia berusaha menyalip pebalap lainnya.”
“Namun pada akhirnya insiden itu berakhir baik dan tak terjadi hal yang buruk antara Valentino Rossi dengan Johann Zarco,” ujar Vinales seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Vinales sendiri baru saja mengalami kerugian besar di GP Amerika Serikat setelah dirinya gagal finis lantaran terjatuh di lap kedua.
“Saya tak bisa protes terhadap ban Michelin karena mereka juga berusaha melakukan yang terbaik.”
“Saya tak memiliki cengkraman sebaik saat sesi pemanasan dan secara teori, itu kesalahan kami. Saya kecewa dengan seri tersebut, begitu juga tim saya,” kata Vinales
Vinales meyakini bahwa kegagalan di GP Amerika Serikat tak akan membuatnya tertekan.
Kegagalan di Sirkuit Austin justru membuatnya antusias menantikan seri berikutnya di GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Mei mendatang.
“Kami saat ini tak sabar menunggu seri berikutnya,” ujar Vinales.
Sementara itu, Direktur tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli, memuji aksi Valentino Rossi yang tidak tersulut
Meregalli memuji tindakan Rossi yang tidak larut dengan kekesalan terhadap Zarco saat balapan. Menyusul manuver berbahaya Zarco, Rossi hanya menoleh sekali ke arah pebalap asal Perancis itu dan langsung kembali fokus ke balapan.
“Tidak bisa dihindari lagi, Rossi harus keluar jalur setelah insiden dengan Zarco. Tapi, pengalaman Rossi kembali bersinar. Dia langsung menundukkan kepala usai insiden. Pada akhirnya dia bisa merayakan finis kedua dengan kuat, meski setelah penalti yang patut dipertanyakan,” ujar Meregalli seperti dikutip dari situs resmi Movistar Yamaha.
“Rossi melakukan tugas luar biasa untuk meraih posisi kedua. Startnya bagus dan memainkan peran vital. Posisinya di motor YZR-M1 sangat tepat dan itu membuat Rossi mampu mengejar dua pebalap terdepan,” sambungnya.
Sayang bagi Yamaha, rekan setim Rossi, Maverick Vinales, gagal menyelesaikan balapan setelah terjatuh di lap kedua. Vinales kemudian kehilangan posisi di puncak klasemen setelah digeser Rossi.
“Sayang balapan Vinales selesai lebih awal, karena berkaca dari kecepatannya sepanjang akhir pekan, dia jelas punya peluang untuk meraih kemenangan. Kami sudah memeriksa data dan tidak ada yang aneh atau berbeda dari apa yang dia lakukan sejak Jumat,” ucap Meregalli.
Rossi kini memuncaki klasemen sementara MotoGP