Siapa yang bisa membantah Pokemon Go tidak menjadi tren global?
Hanya dalam beberapa hari, sejak ia diluncurkan, pengguna game mobile itu sudah mengalahkan aplikasi kencan populer, Tinder.
Namun begitu, ternyata, kepopulerannya kini diterpa berbagai isu negative.
Seperti diungkapkan pemilik Principal Architect di Red Owl Analytics, Adam Reeve, risiko keamanan Pokemon Go bisa menjuruskan kearah membahayakan.
Dalam sebuah blog ia mengatakan Pokemon Go bisa membuka akses penuh ke akun-akun Google seseorang jika memilih log in via Google pada iOS
Seperti ditulis laman situs Gizmodo hari ini, Selasa, 12 Juli 2016 kasus itu menimbulkan keraguan para pemain Pokemon Go terhadap kredibilitas Niantic selaku pengembang dan Nintendo selaku penggagas game.
Dalam postingan-nya, Reeve mengatakan Pokemon Go bisa membaca email pemain, mengirim email dari akun pemain, mengakses semua dokumen yang tersimpan dalam Google Drive, melihat rekam jejak navigasi Maps, dan mengakses foto-foto personal di Google Photos.
Meski berani mengklaim lewat blog, Reeve tak berani mengonfirmasi pernyataannya sendiri.
“Saya tak yakin seratus persen,” kata Reeve saat ditanya apakah ucapan di blognya memiliki kredibilitas penuh.
Ahli keamanan cyber sekaligu CEO Trail of Bits, Dan Guido turut meragukan klaim Reeve.
Menurut dia, akses penuh yang dimaksud Google tak serta-merta berarti pihak ketiga mampu membaca atau mengirim email dari akun Google seseorang.
Lebih lanjut, arti akses penuh merujuk pada kemampuan pihak ketiga membaca informasi biografis, seperti alamat email dan nomor telepon. Google pun angkat bicara soal ini.
“Izin akses penuh mengarah pada penyetelan akun Google yang disinkronisasi untuk masuk ke layanan pihak ketiga. Aksi spesifik seperti mengirim email, memodifikasi dokumen, membaca emal, dan lainnya membutuhkan izin eksplisit,” kata Google.
Pada akhirnya, Reeve mengaku tak pernah menguji risiko keamanan Pokemon Go yang ia tuturkan panjang lebar pada blognya. Ia pun belum pernah membangun aplikasi dengan izin log in melalui Google.
Terlepas dari munculnya “bahaya” yang disuarakan para ahli, dunia game, khususnya di smartphone, memang sedang dilanda “demam” Pokemon Go.
Para pemain berlomba-lomba berlari keluar rumah, bepergian ke lokasi tertentu, dan menangkap monster, yang kebanyakan lucu dan imut, bernama Pokemon.
Ya, dunia saat ini sedang keranjingan sebuah game baru bernama Pokemon Go.
Lantas, apakah sebenarnya Pokemon Go itu?
Ini merupakan game berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic.
Nama Niantic sendiri, mungkin, sudah banyak terdengar di kalangan gamer smartphone. Pasalnya, perusahaan spin off Google ini merupakan pihak di balik game populer Ingress, yang juga berbasiskan augmented-reality.
Pada umumnya, Pokemon Go merupakan game gratis untuk Android dan iOS, mengizinkan pemainnya untuk menangkap Pokemon yang tersembunyi di berbagai lokasi dunia nyata.
Di dalam game sendiri, pihak pengembang game menyediakan beberapa item yang bisa dibeli dengan uang nyata.
Tujuan dari item berbayar, salah satunya adalah untuk mempercepat pengembangan Pokemon yang dimiliki pemain.
Event dan objek yang ada di game ini, memiliki lokasi tersendiri di dunia nyata.
Untuk mendapatkan keduanya, pemain harus meninggalkan rumah dan pergi ke lokasi secara spesifik.
Pengguna bisa melihat dunia Pokemon melalui layar smartphone sebagai viewfinder dari kamera perangkat. Nantinya, pemain akan melihat berbagai animasi dan objek 3D di layar tersebut.
Objek-objek 3D tersebut nantinya berupa monster Pokemon. Anda nantinya akan berperan sebagai Trainer yang bertugas untuk menangkap sebanyak mungkin Pokemon.
Berbagai jenis Pokemon dapat ditemukan di beberapa area geografi dunia. Sebagai contoh, jika pemain pergi ke daerah sungai, akan menemukan Pokemon berjenis air. Tentunya ini bakal mengajak pemain untuk menjelajah daerah.
Setelah menangkap, sesuai namanya, Trainer, bertugas untuk melatih Pokemon yang telah ditangkap. Pemain harus meningkatkan level dari Pokemon tersebut agar bisa semakin kuat.
Setelah itu, para Trainer bisa saling bertukar Pokemon. Pemain juga dapat berkompetisi dengan membuat Pokemon saling bertarung.