Real Madrid secara mengejutkan menempatkan Zinedine Zidane, seorang legenda Perancis asal Aljazair sebagai pelatih di Bernabue menggantikan Rafael Binetez yang dipecat secara mengenaskan setelah selama seratus delapan puluh delapan hari berkuasa di Santiago.
Munculnya pilihan terhadap Zidane, bukan hanya menghadirkan spekulasi media, tapi juga keinginan besar Real Madrid untuk menyaingi Barcelona yang sukses di dapuk mantan pemainnya Luis Enrique.
“Real Madrid menginginkan Zidane seperti Enrique. Mereka terobsesi dengan kehebatan Barca di bawah sang pelatih yang juga mantan pemain, seperti halnya Zidane,” tulis “marca,” Selasa, 05 Januari 2016.
Zidane yang dikritik “marca,” sebagai tak punya banyak pengalaman dalam kariernya sebagai pelatih professional akan menghadapi tekanan berat di sisa laga musim ini.
Zidane baru saja mengambil lisensi kepelatihan UEFA Pro level tiga pada 2015 dan baru memiliki satu musim dalam karier kepelatihannya bersama Real Madrid Castilla di Divisi Segunda Grup B.
Torehannya pun sebenarnya tak baik-baik amat. Berbeda dengan Pep Guardiola yang membawa Barcelona B promosi ke Divisi Segunda pada 2007/2008 silam, Zidane gagal mendapatkan tiket ke babak play-off.
Tapi sebagaimana diberitakan Four Four Two, sosok Zidane melambangkan ambisi presiden Madrid Florentino Perez untuk memiliki seorang Guardiola yaitu seorang pelatih yang memahami jiwa klub.
Ketika Guardiola dipilih menjadi pelatih, ia membawa filosofi permainan tiki-taka yang diajarkan di akademi La Masia ke dalam timnya. Guardiola juga mengerti benar arti klub Barcelona bagi penduduk Katalonia.
Hal inilah yang diinginkan Perez, yaitu seorang pelatih yang paham arti menjadi seorang Madridismo dan bisa membuat para suporter Madrid berimajinasi.
Satu faktor yang bisa memuluskan langkah Zidane sebagai pelatih dan mewujudkan ambisi itu adalah kedekatannya dengan Perez.
Didatangkan oleh Perez dari Juventus di empat belas tahun lalu sebagai bagian dari Los Galacticos, Zidane adalah pemain terbaik di era kepresiden pertama Perez.
Tendangan volinya ke gawang Bayer Leverkusen membawa Madrid memenangi Liga Champions ke sembilan.
Zidane memandang Perez sebagai sosok ayah yang sangat berperan dalam kariernya di Madrid.
“Perez mengubah semuanya,” kata Zidane dua tahun lalu.
“Ia adalah alasan saya berada di sini. Tanpanya, saya tak mungkin mencetak gol yang memenangi Liga Champions. Ia telah memberikan segalanya untuk saya dan saya ingin membalasnya sebagai pelatih.”
Gayung bersambut, Perez juga menempatkan Zidane dalam posisi yang tinggi. Bahkan, Perez secara terang-terangan memproyeksikan Zidane sebagai pelatih masa depan Madrid.
“Secara logis, Zizou hanya bisa menjadi pelatih kepala,” kata Perez tahun lalu soal penundaan penunjukkan Zidane sebagai pelatih Madrid untuk menggantikan Carlo Ancelotti.
“Tidak mungkin jika ia menjadi nomor dua. Ketika ia menjadi pemain, ia tahu jalan untuk menjadi yang terbaik di dunia. Dalam cara yang sama, ia yakin ia butuh waktu untuk menjadi sebaik itu sebagai pelatih.”
Memilih Zidane untuk menggantikan Benitez, Perez menganggap telah tiba waktunya bagi Zidane untuk menjadi yang terbaik sebagai pelatih.
Tak tanggung-tanggung, Perez juga menyatakan bahwa “tidak ada kemustahilan dalam kamus Zidane” ketika ia mengenalkannya sebagai pelatih baru Los Blancos.
Langkah Zidane untuk memwujudkan ambisi Perez itu akan diuji di laga pertamanya melawan Deportivo La Coruna di Santiago Bernabeu.
Zinedine Zidane memang tak memegang kendali Real Madrid sejak musim panas, namun Zidane masih punya bursa musim dingin untuk menambah kekuatan tim.
Mungkinkah Zidane akan agresif memburu Eden Hazard, pemain yang dikaguminya?
Zidane pernah mengungkapkan kekagumannya pada sosok gelandang muda asal Belgia yang kini tengah memperkuat Chelsea tersebut.
Bahkan saat Hazard terpuruk, Zidane tak pernah meralat kekagumannya terhadap Hazard.
“Saya tak pernah memiliki keraguan bahwa ia akan kembali ke performa terbaik. Setelah Messi dan Ronaldo, Hazard adalah pemain favorit saya.”
“Penampilannya sungguh spektakuler. Apakah saya melihat kemungkinan ia datang ke Real Madrid? Saya menyukai Hazard, hanya itu yang bisa saya katakan,” kata Zidane bulan lalu seperti dikutip dari Telegraph.
Sebulan lalu, Zidane hanya orang nomor satu di Real Madrid Castilla.
Namun kini, Zidane berkuasa di tim utama. Keinginan dan rencananya terhadap Madrid bisa langsung diaplikasikan.
Bursa transfer musim dingin kali ini juga bisa jadi merupakan momen yang pas untuk merekrut Hazard. Pasalnya, posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris sedang tidak menggembirakan.
Hazard pun ada dalam sorotan tajam karena dianggap oleh suporter Chelsea sebagai salah satu sosok yang menyebabkan Jose Mourinho hengkang dari kursi manajer.
Dengan kekuatan finansial yang dimiliki oleh Madrid, Zidane tak akan kesulitan memenuhi permintaan harga Chelsea bila status Hazard memang benar-benar ‘siap dijual’.
Namun mendatangkan Hazard juga tidak lantas membuat Madrid bergembira dan bersuka cita begitu saja.
Tanpa kehadiran Hazard, porsi di lini depan Madrid sudah padat diperebutkan oleh beberapa bintang kelas dunia.
Cristiano Ronaldo-Gareth Bale saja sudah sering bersitegang mengenai posisi ideal di lapangan menurut mereka masing-masing.
Bila Zidane menambah Hazard ataupun pemain baru lainnya di lini serang Madrid, hal itu memang bisa jadi opsi dan variasi bagi Zidane dalam menentukan pola formasi di lapangan.
Namun hal itu juga bisa jadi ujian berat bagi Zidane dalam menempatkan posisi di tengah agar dirinya tetap dianggap sosok netral dan dihormati oleh seluruh pemain Madrid
Sementara itu, mantan Presiden Real Madrid Ramon Calderon mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Menurutnya, Jose Mourinho siap menggantikan Zinedine Zidane di musim panas mendatang bila Zidane gagal mengangkat performa ‘Los Blancos’.
Menurut Calderon, Zidane sendiri tidak dalam posisi aman di Madrid untuk jangka waktu panjang.
Ia harus bisa membuktikan bahwa dirinya bisa berhasil dalam waktu singkat. Bila tak berhasil, Mourinho siap menggantikan peran Zidane.
Calderon bahkan mengatakan bahwa Mourinho adalah pilihan pertama Perez di pertengahan musim ini, namun pelatih Portugal tersebut menolak tawaran yang diajukan Perez.
“Saya berharap yang terbaik untuk Zidane, tapi itu akan sulit. Jika dia gagal maka Jose Mourinho akan ada di bangku cadangan pada Juni, saya yakin.”
“Ini adalah sebuah kesempatan bagus untuk Zidane, tapi dia kurang pengalaman sebagai pelatih. Itu masalahnya,” kata Calderon seperti yang dikutip dari BBC.
Meski begitu, Calderon yakin Zidane yang pernah memenangkan banyak gelar di Madrid semasa karirnya dari 2001-2006, mampu memikat hati para penggemar.
“Saya yakin para penggemar akan menerimanya dengan cara yang sangat baik,” kata Calderon.
Tak hanya mengungkapkan pendapat soal Zidane, Calderon juga mengkritisi Presiden Real Madrid Florentino Perez terkait keputusannya mengganti Carlo Ancelotti dengan Benitez.
“Florentino Perez adalah seorang insinyur, dia bukan seorang professional,” ucap Calderon menambahkan.
“Dia memutuskan untuk memecat Carlo Ancelotti ketika semua orang mencintainya, Kemudian Madrid memutuskan mengganti Rafa Benitez namun tak ada satu pun yang memberikan saran siapa sosok yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.”
“Perez tidak berkata apapun mengenai perubahan tersebut. Kenapa?” kata Calderon bertanya.
Mourinho sendiri sebelumnya diyakini tidak akan hengkang dari Inggris usai dipecat Chelsea lantaran keluarga Mourinho sudah nyaman tinggal di Inggris.