“Facebook at Work,” sebuah layanan jejaring sosial ini, yang diperuntukkan bagi professional, akan menjadi kenyataan di bulan pertama tahun depan setelah uji cobanya selama setahun berakhir Desember ini.
Facebook telah menghabiskan waktu uji coba selama setahun untuk menyelsaikan “facebook at work” ini.
Layanan ini, sejak awal dikerjakan, memang dirancang untuk kolaborasi kerja.
Ia hampir mirip dengan Facebook versi biasa yang menggulirkan publikasi terkini, Like, dan layanan percakapan.
“Saya akan mengatakan sembilan puluh persen dari apa yang kita dikembangkan untuk Facebook juga diadopsi untuk Facebook at Work,” kata Julien Codorniou, direktur kemitraan platform global di Facebook, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, profil untuk Facebook at Work akan dibuat berbeda dengan profil Facebook versi biasa.
Layanan ini akan terbuka untuk semua perusahaan, tetapi ada rencana untuk mengenakan biaya “beberapa dolar per bulan per pengguna.”
Facebook akan memberikan hasil analisis dan dukungan pelanggan dari layanan berbayar atau premium ini.
Juru bicara mengatakan, Facebook at Work telah diadopsi oleh lebih dari tiga ratus perusahaan, termasuk Heineken, Royal Bank of Scotland, dan perusahaan perhiasan Stella and Dot.
Facebook versi kaum profesional ini hadir dengan sejumlah fungsi dan fitur yang mendukung kolaborasi dan proses kerja.
Beberapa fiturnya mirip dengan versi Facebook, misalnya ada fitur “likes”, layanan chat, kumpulan berita “feed”.
Namun, Facebook menjanjikan sentuhan dalam Facebook at Work akan sedikit berbeda dengan versi Facebook asli.
Salah satu sentuhan yang berbeda di Facebook at Work, yaitu dilengkapi tool keamanan.
Facebook at Work akan terbuka bagi semua perusahaan yang telah meluncurkan versi ini. Facebook akan memonetisasi layanan ini dengan mengenakan biaya beberapa dolar AS per bulan per pengguna.
Dengan biaya itu, pengguna bisa mendapatkan layanan premium misalnya dukungan dan analitik pelanggan.
Codorniou mengatakan, pengguna Facebook at Work memastikan pengguna bekerja dengan serius. Sebab, pada versi Facebook ini, tidak ada fitur permainan.
“Anda tidak bisa bermain Candy Crush di Facebook at Work,” kata dia.
Layanan yang sementara ini hadir dalam versi Beta.
Nantinya layanan ini terbuka untuk semua perusahaan setelah resmi dirilis.
Meski layanannya tidak dikenakan biaya, terdapat layanan berbayar yang menawarkan analisis dan customer support.
Beberapa pekan lalu, Facebook juga meluncurkan sebuah aplikasi Android yang dijuluki Work Chat untuk layanan tersebut.
Sedangkan untuk versi iOS masih dalam tahap pengembangan.
Perusahaan juga akan memegang kendali atas apa yang terjadi di dalam situs ini.
Sebelumnya beberapa perusahaan di dunia melarang para karyawannya bermain Facebook saat bekerja.
Pendiri Facebook pun segera melakukan inovasi dan mencari formula untuk mengembangkan jejaring sosial yang didesain digunakan di dalam perusahaan.
Layanan Facebook at Work sudah diluncurkan, tetapi masih dalam versi pengujian untuk pilot partners dan hadir dalam versi web, serta aplikasi iOS dan Android.
Langkah ini adalah strategi Facebook agar tidak kehilangan pasar setelah Googel dan Microsoft meluncurkan layanan sebagai pengganti Facebook yang bisa dimanfaatkan karyawan selama bekerja.
Seperti dikutip The Guardian, layanan ini didesain khusus untuk digunakan oleh perusahaan yang berbeda-beda dan terpisah dari akun personal.
Kebijakan ini membuat aktivitas Facebook karyawan di suatu perusahaan tidak dapat diakses oleh dunia luar.
Selain itu, semua data juga terpisah dari profil personal karyawan di Facebook.
Inovasi ini sekaligus menjadi jawaban atas wacana yang pernah disebutkan para petinggi Facebook bahwa perusahaannya ingin memasuki dunia profesional.
Untuk menikmatinya, tergantung kebijakan perusahaan tempat Anda bekerja.