Usai Instagram dan Apple menjiplak fitur Snapchat, kini Facebook tak mau ketinggalan dalam menyalin “kepemilikan” di aplikasi yang penuh dengan kreatifitas itu.
Menurut tulisan di laman situs teknologi “enggadte, hari ini, Senin, 29 Agustus 2016, linimasa Facebook mobile bakal lebih ramah untuk video berformat vertikal/portrait. Tak ada lagi pemotongan yang menjadikan video rasio.
Video-video bakal ditampilkan apa adanya sesuai rasio asli.
“Kami tahu pengguna ingin menikmati video vertikal dengan lebih baik di Facebook, makanya kami tampilkan video vertikal lebih besar” kata dia, sebagaimana dilaporkan Engadget
Facebook sepertinya terinspirasi dari aplikasi populer berbasis video seperti Snapchat, Periscope, dan Meerkat.
Ketiganya menampilkan video vertikal hingga satu layar ponsel dengan rasio nyata.
Menurut pengamat, publikasi iklan video vertikal akan menarik view sembilan kali lipat lebih banyak ketimbang video horizontal. Barangkali fakta itu yang turut memicu upaya Facebook memperbesar tampilan video vertikal.
Video vertikal juga disebut-sebut cenderung membuat orang menonton video di perangkat mobile hingga selesai.
Hal ini dikarenakan video vertikal tampak lebih besar dan pas pada layar pemakaian ponsel.
Tampilan video vertikal tanpa pemotongan di Facebook ini masih dalam tahap pengembangan.
Menurut bocoran, kemampuannya akan hadir bagi pengguna Android dan iOS dalam beberapa minggu ke depan.
Snapchat tampaknya jadi inspirasi bagi perusahaan teknologi lain.
Kini, Apple juga dikabarkan sedang menyiapkan aplikasi Snapchat versinya, sebagaimana dilaporkan TheVerge .
Menurut sumber dalam, tim dari Final Cut Pro dan iMovie yang menggodok aplikasi Snapchat ala Apple tersebut. Belum jelas apa nama yang bakal diberikan ke aplikasi berbasis video itu.
Beberapa kemampuan yang mengidentikkan aplikasi itu dengan Snapchat antara lain perekaman video, pembidikan gambar, filter, dan stiker.
“Software-nya saat ini didesain untuk digunakan dengan satu tangan,” kata sumber dalam.
Menurut dia, Apple bakal meluncurkan aplikasi itu khusus untuk pengguna iOS pada 2017 mendatang. Hal ini menandai keseriusan Apple untuk terjun ke industri media sosial.
Tepatnya, Apple ingin menciptakan integrasi sosial yang menyenangkan antar sesama pengguna iOS. Belum jelas apakah kehadiran aplikasi ini akan disinggung pada event Apple, September mendatang.
Awal Agustus lalu, Instagram memperkenalkan fitur baru bernama Stories layaknya di Snapchat.
“Instagram telah memperbarui Stories dengan menambah fitur yang juga mirip dengan Snapchat, yakni mampu untuk melakukan zoom in saat merekam video, juga berganti kamera depan dan belakang,” tulis laman “mashable.”
Cara untuk melakukan zoom in adalah dengan menggeser jari ke atas tombol shutter saat sedang merekam video.
Untuk zoom out, gerakkan jari kembali ke tombol shutter, mirip dengan mekanisme zooming pada Snapchat.
Adapun pengguna Instagram bisa mengganti kamera depan atau belakang ponsel untuk merekam video dengan mengetuk layar ponsel dua kali. Hal ini bisa dilakukan di tengah-tengah proses perekaman.
Update terbaru Instagram yang menambahkan fitur di atas masih belum tersedia di toko aplikasi Android Google Play dan tampaknya akan diberikan secara bertahap di beberapa negara.
Sebelumnya, CEO Instagram, Kevin Systrom, pernah mengakui bahwa Stories memang dibuat dengan “mencontek” Snapchat.
Foto dan video yang diunggah pengguna ke Stories akan terhapus secara otomatis setelah dua puluh empat jam.
Aliran konten Stories berdiri terpisah dari timeline utama. Cara mengaksesnya adalah melalui deretan avatar berbentuk bundar di laman home Instagram.
CEO Instagram, Kevin Systrom membuat pernyataan mengejutkan mengenai fitur Stories yang baru dikenalkan. Dengan blak-blakan, dia mengakui bahwa fitur itu ada karena menyontek Snapchat.
Seperti diketahui, fitur Stories baru saja ditambahkan ke Instagram pada pekan lalu. Pengguna bisa memakainya untuk membagikan slide foto atau video berdurasi 10 detik.
Semua slide tersebut akan menghilang setelah berusia satu hari sejak tanggal pertama dibagikan. Seperti halnya Snapchat, Instagram Stories ini juga menyelipkan fitur berupa gambar, teks, emoji dan berbagai filter warna.
“Snapchat seutuhnya pantas mendapatkan pujian ini,” ujar Systrom mengakui kemiripan antara Stories dengan Snapchat.
“Menjadi seorang inovator adalah sesuatu yang mengagumkan. Sebagaimana Instagram patut dipuji karena membawakan filter untuk dipakai penggunanya.”
“ Tapi ini bukan tentang siapa yang menemukan sesuatu. Ini soal sebuah format dan bagaimana cara Anda menghadirkannya kembali ke banyak orang dengan gaya Anda sendiri,” imbuhnya.
Systrom juga mengatakan bahwa yang sedang terjadi saat ini adalah setiap perusahaan selalu berusaha mengadopsi format terbaik untuk penggunanya. Dalam hal Instagram, itu adalah aktivasi fitur Stories.
Soal contek mencontek fitur memang sesuatu yang sudah banyak terjadi di ranah teknologi.