Banjir iklan akan mendatangani lini masa Instagram setelah Facebook kembali memperluas sistem monetisasi bisnis layanan berbagi foto dan video miliknya dengan membidik fitur Instagtam Stories yang bisa dipakai untuk mengiklankan produk atau layanan.
Bukan tanpa alasan, kemunculan iklan pada feed Instagram diketahui memberikan pemasukan signifikan bagi Facebook.
Kemunculan iklan pada fitur Stories otomatis akan semakin meningkatkan pendapatan Facebook di tahun ini.
Menurut laporan Japan Today, salah satu petinggi Facebook mengatakan dalam dua laporan keuangan terakhir jumlah pengiklan di Instagram menjadi salah satu pendorong utama peningkatan pendapatan bagi Facebook.
Jangan heran jika tiba-tiba Anda dijejali konten video dari brand ketika sedang asyik melihat Stories teman.
Instagram berjanji iklan yang disodorkan akan relevan dengan ketertarikan pengguna, sebab disesuaikan dengan kebiasaan pengguna menjajal layanan tersebut selama ini.
Sebagai awal, iklan di Instagram Stories masih terbatas untuk beberapa brand kawakan seperti Nike, Netflix, Airbnb, dan Maybelline New York. Ke depannya pengiklan bisa datang dari mana saja sesuai ketentuan kerja sama dengan Instagram.
“Storytelling via Instagram Stories mampu meningkatkan ikatan antara brand dengan masyarakat. Kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari petulangan kami,” kata Global Head of Social Marketing and Content Airbnb, Eric Toda.
Seiring perkembangannya, Instagram tak semata menjadi platform berbagi foto atau video, melainkan juga wadah berbisnis. Penggunanya tak terbatas pada individu, tapi juga institusi, event, dan bisnis.
Hubungan antara pengguna biasa dan bisnis pun diklaim makin erat di Instagram.
Saat ini, tujuh puluh persen dari total pengguna Instagram mengikuti akun bisnis untuk mengetahui informasi terbaru soal berbagai produk dan jasa.
Agensi iklan MEC WaveMaker mencatat meningkatnya jumlah pengiklan di Instagram menempatkan Facebook sebagai perusahaan teknologi kedua setelah Alphabet Inc. di bisnis iklan digital.
Pemanfaatan media sosial sebagai ajang promosi produk merupakan salah satu upaya yang diklaim kian efektif untuk menjangkau segmen yang sesuai dengan perusahaan tertentu.
Sejak dirilis pada Agustus lalu, direktur operasional Instagram mengatakan Instagram Stories saat ini telah memiliki seratus lima puluh juta pengguna aktif per harinya.
Stories memungkinkan pengguna memposting foto dan video yang akan otomatis menghilang dalam waktu 24 jam. Nantinya produk milik perusahaan juga akan menjejali foto dan video pada fitur ini.
Sejauh ini sejumlah perusahaan seperti General Motors Co., Nika, dan Airbnb diketahui tertarik untuk menguji coba mengiklankan produk mereka melalui Instagram Stories.
Mengingat sebelumnya ketiga perusahaan tersebut juga telah memanfaatkan iklan digital melalui lini masa Instagram.
Fitur ‘tiruan’ Snapchat milik Instagram, Stories, kembali diperbarui. Kali ini, Instagram menambah stiker sebagai pemanis.
Jika pengguna membuka fitur Stories dan mengambil foto atau video, maka di bagian kanan atas terdapat satu opsi baru yakni stiker.
Selama ini, Stories hanya dilengkapi oleh tambahan tulisan teks dan doodle. Kini, pengguna bisa memilih pilihan stiker yang disuguhkan Instagram.
Untuk saat ini, stiker yang tersedia berbau perayaan Natal yang identik dengan salju dan pohon Natal. Selain stiker-stiker imut, Instagram juga menambah fungsi lokasi.
Ya, pengguna kini bisa menambahkan publikasi Stories dengan keterangan lokasi tempat yang diinginkan.
Selain itu, seperti Snapchat, Instagram juga menambah fungsi keterangan suhu dalam satuan Celsius.
Tentu saja kinerja secara real time. Pun begitu dengan fungsi waktu, pengguna bisa menambah keterangan jam sesuai foto atau video itu diambil.
Masih di kolom stiker, pengguna akan menemukan ratusan emoji yang biasa digunakan untuk chatting jika scrolling down kolom itu.
Hal baru lainnya, kini pengguna bisa merekam video secara hands-free tanpa harus menekan tombol secara lama. Sekarang tombol Stories terdiri dari tiga mode, yakni Normal, Boomerang, dan Hands-free tersebut.
Belum lama, anak perusahaan Facebook ini mencatat pertumbuhan signifikan dalam enam bulan terakhir sejak merilis sejumlah fitur baru. Hal itu menjadikannya lebih dari sekedar layanan berbagi foto dan video.
Sebelumnya pada akhir Juni lalu, layanan berbagi foto dan video ini tercatat memiliki lima ratus juta pengguna aktif setiap bulannya.
Kini, Instagram memiliki enam ratus juta pengguna aktif bulanan, bertambahseratus juta user dalam waktu enam bulan terakhir.
Dalam enam tahun terakhir, lonjakan jumlah pengguna kali ini tergolong yang tercepat dan tertinggi
Instagram mencatat pertumbuhan signifikan dalam enam bulan terakhir sejak merilis sejumlah fitur baru. Hal itu menjadikannya lebih dari sekedar layanan berbagi foto dan video.
Sebelumnya pada akhir Juni lalu, layanan berbagi foto dan video ini tercatat memiliki 500 juta pengguna aktif setiap bulannya.
Dalam enam tahun terakhir, lonjakan jumlah pengguna kali ini tergolong yang tercepat dan tertinggi.
Sejak saat itu, jumlahnya terus melonjak hingga mencapai 80 juta pengguna dalam waktu lima bulan pertama setelah dibeli Facebook.
Kemunculan sejumlah fitur baru seperti Stories yang memudahkan pengguna berbagi foto dan video yang bisa otomatis terhapus dalam waktu dua puluh empat jam saja diketahui kian diminati.
Bukan hanya itu, belakangan Instagram juga memperkenalkan fitur live video serta direct foto dan video yang juga berkontribusi dalam pertumbuhan jumlah penggunanya.
Sebuah tanda bookmark akan terlihat di bagian bawah postingan di profil pengguna. Untuk menyimpan postingan tersebut, cukup mengetuknya dan secara otomatis ada tab personal yang berisi konten yang nantinya akan dilihat lagi.
Semua konten foto dan video yang tersimpan dalam tab personal hanya bisa dilihat oleh pemilik akun yang telah menandai postingan tertentu untuk disiimpan.