Tren penurunan harga emas turun terus berlangsung memasuki akhir pekan ini dengan ambruknya pasar logam mulia ini di Comex Exchange New York, hari ini, Jumat, 22 September.
“Harga emas jatuh satu persen dan berada di posisi terendah dalam empat pekan akibat v terimbas melemahnya dolar Amerika Serikat,” tulis laman situs “marketwatch.”
Melemahnya harga emas ini terjadi usai Federal Reserve memberi isyarat akan kembali menaikkan suku bunga acuannya pada Desember.
Di pasar spot harga emas turun nol koma tujuh persen per ounce.
Harga turun usai sebelumnya menyentuh titik terendah sejak akhir Agustus .
Adapun emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun juga.
Logam mulia memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang
meningkatkan biaya pembelian bagi pemegang aset yang tak memberikan imbal hasil.
“Ini harus menjadi saat yang menarik dalam jangka hingga pertengahan Desember.”
“ Seperti yang kita lihat, The Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga, sementara neraca turun sekaligus negosiasi terkait plafon utang, ditambah rencana pengeluaran fiskal dan pemotongan pajak masih dalam perdebatan di Kongres, ” ujar Analis Mitsubishi Jonathan Butler.
Menurut dia, kondisi volatil bisa membantu emas setelah koreksi.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua harinya, the Fed mengindikasikan masih mengharapkan satu hal lagi kenaikan suku bunga pada akhir tahun meskipun baru-baru ini inflasi melunak.
The Fed juga mengatakan berencana untuk memangkas kepemilikan aset yang telah dibangun di bangun sejak krisis di tujuh tahun silam.
Harga emas telah susut kembali lsejak mencapai posisi tertinggi di lebih dari satu tahun pada awal bulan ini
Dolar mencapai level tertinggi dua bulan terhadap yen setelah keputusan the Fed. Namun kemudian jatuh terhadap euro setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan kebijakan moneter bukan instrumen yang tepat untuk mengatasi ketidakseimbangan keuangan pada euro.
Dolar menguat usai minggu lalu berada pada posisi terendah dalam empat bulan terhadap yen dan mata uang lainnya.
Sementara Presiden Fed New York William Dudley, mengatakan ekspektasi pasar jika Bank sentral akan mulai memangkas neraca tidak masuk akal. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga.