Google kembali menampilkan seorang tokoh sebagai doodle pada laman utama pencariannya hari ini, Senin, 22 Januari, lewat sosok pria berdasi yang sedang mengamati rol film.
Dan gift berupa rol film itu menjuntai membentuk kata Google.
Rupanya sosok pria yang mengamati rol film itu adalah Sergei Mikhailovich Eisenstein.
Sergei Eisenstein yang lahir di Riga, Uni Soviet adalah seorang sutradara film terkenal dan sudah banyak film yang ia buat.
Google merayakan hari lahir Sergei Eisenstein yang keseratus dua puluh, dalam Google Doodle. Lelaki hebat itu meninggal pada 11 Februari tujuh puluh tahun lalu.
Lantas, siapa sebenarnya Sergei Eisenstein ini?
Sergei Eisenstein adalah seorang arsitek
Jauh sebelum menggeluti karirnya di dunia perfilman, Eisenstein pernah mengenyam studi arsitektur dan teknik di Petrograd Institute of Civil Engineering.
Ia mengikuti jejak sang ayah, yang merupakan seorang arsitek, Mikhail Osipovich Eisenstein.
Selama belajar di Institut of Civil Engineering, ia mempelajari konsep renaissance dan mepelopori produksi teater dari Meyerhold dan Yevreinov.
Sergei Eisenstein juga mempelajari pekerjaan Leonardo da Vinci dan mepelajari penafsiran Freud da Vinci.
Namun, saat revlousi, ia telah bergabung sebagai relawan Tentara Merah yang bertujuan untuk membantu, mengatur dan membangun pertahanan serta sebagai langkah awal dalam kariernya dalam memproduksi hiburan bagi pasukan Tentara Merah.
Dalam keikutsertaanya sebagai relawan Tentara Merah, ia pun tergabung dalam klub teater tentara yang melakukan pementasa secara berpindah-pindah.
Di klub teater tentara itu, Sergei Eisenstein bertugas sebagai sutradara, penulis naskah serta sebagai aktor.
Eisenstein keluar dari Tentara Merah dan pindah ke Moskow.
Dia memulai karirnya di bidang teater yang bekerja untuk Proletkult.
Kemudian dengan cepat ia berhasil menjadi co-sutradara, dan meraih ketenaran melalui pementasan The Mexican yang ditulis dan diadaptasi oleh kisah Jack London.
Sergei Eisenstein bergabung dengan lembaga pendidikan teater “Meyerhold” yang eksperimental yang bekerja sama dengan beberapa perintis teater.
Dan Sergei Eisenstein memproduksi dan membuat film komik pendek yang berjudul “Buku Harian Glumov”.
Setelah itu, ia memproduksi film “Pemogokan”
Bagi Sergei Eisenstein, pembuatan film harus bertujuan membangun kesadaran penonton dari unsur-unsur yang akan membawa penonton ke ide-ide yang mebuat penonton lebih aktif, atraktif dan tersampainya pesan yang disampaikan melalui film.
Eisenstein pernah membuat film yang berjudul “Perang Potemkin” yang sangat suskses dalam karirnya.
Dalam film ini, Sergei Eisenstein lebih menunjukkan peran emosional penonton lebih digunakan dan lebih terasa serta berkembang dari pada film-film sebelumnya.
Film “Perang Potemkin” menceritakan salah satu kisah yang pada saat Revolusi Rusia yang mana film ini dibuat di Laut Hitam di pelabuhan Odessa.
Setelah itu, Eisenstein memprodusi sebuah film yang berjudul “Oktober” yang bertepatan dengan peringatan sepulu tahun Revolusi Oktober
Para pejabat pemerintahan komunis telah mewaspadai dampak yang akan ditimbulkan dalam film karya Sergei Eisenstein kepada rakyat Rusia, sehingga Sergei Eisenstein dipaksa untuk keluar dari gaya montagenya, meskipun dengan jelas film tetap memiliki pesan yang khas untuk rakyat Rusia.
Dalam pembuatan film, montase merupakan salah satu teknik pengeditan yang populer digunakan untuk menggambarkan kisah dalam rentang waktu tertentu, dengan durasi yang singkat. Teknik ini diperkenalkan oleh Sergei Eisenstein, yang juga dikenal sebagai sang Bapak Montase.
Bukan tanpa alasan julukan tersebut disematkan pada pria tersebut. Seniman asal Soviet itu memang dikenal dengan keahliannya dalam menciptakan film-film yang inovatif dan luar biasa.
Sebut saja sejumlah karya-karya agungnya seperti Battleship Potemkin, Strike, dan The General Line.
Montase merupakan teknik pengeditan film, dengan cara merangkaikan potongan-potongan gambar. Teknik ini biasanya digunakan untuk menggambarkan berlalunya waktu atau peristiwa.
Dengan teknik tersebut, Eisenstein berhasil menggambarkan film-film revolusioner dalam bentuk yang berbeda. Di antaranya adalah ia kerap menggambarkan perjuangan para pekerja yang tertindas oleh para penguasa.
Film tersebut mengisahkan pemberontakan awak kapal perang Potemkin pada era kekaisaran Tsar.
Film tersebut merupakan propaganda pascarevolusi Rusia. Eisenstein menggambarkan peristiwa pascarevolusi tersebut dengan dramatis dalam film ini.
Karya-karya agung Eisenstein sangat berpengaruh besar dalam industri perfilman dunia.
Jauh sebelum menggeluti karirnya di dunia perfilman, Eisenstein pernah mengenyam studi arsitektur dan teknik di Petrograd Institute of Civil Engineering. Ia mengikuti jejak sang ayah, yang merupakan seorang arsitek, Mikhail Osipovich Eisenstein.
Berkecimpung di dunia film, dipengaruhi pengalamannya saat mengenal Teater Kabuki pada 1920. Ini setelah ia meninggalkan sekolah, dan bergabung bersama Red Army dan ditempatkan di Minsk. Disana ia mengenal Teater Kabuki, bahkan juga mempelajari bahasa Jepang.
Tidak lama kemudian ia pindah ke Moskow, dan memulai karirnya dalam dunia teater dengan bekerja di Proletkult.
Disana ia memproduksi karya Gas Masks, Listen Moscow, dan Wiseman.
Seperti dikutip dari Britannica.com, montase visual dapat menggabungkan gambar untuk menceritakan kisah secara kronologis. Teknik ini juga memungkinkan untuk menyandingkan gambar agar menghasilkan suatu kesan atau untuk mengilustrasikan suatu gagasan.
Dalam film Strike yang dikerjakan Sergei Eisenstein, teknik ini ditunjukkan dengan dramatis. Adegan para pekerja dipoton lalu dilanjutkan dengan potongan gambar para pasukan yang menembaki musuh. Adegan itu pun kemudian dilanjutkan dengan gambar ternak yang sedang disembelih.
Montase juga bisa diterapkan pada kombinasi suara untuk mengekspresikan kesan artistik. Dialog, musik, dan efek suara dapat digabungkan dalam pola yang kompleks.
Secara umum, ada tiga jenis montase yaitu narasi, grafis, dan ideational. Dalam jenis narasi, aneka gambar dan adegan melibatkan satu subjek yang diikuti dari satu titik ke titik lainnya.
Dalam film fiksi, sebuah karakter atau lokasi dieksplorasi dari berbagai sudut. Sehingga penonton membangun citra menyeluruh tentang situasi yang sedang dieksplorasi atau dijelaskan.
Montase grafis terjadi pada gambar atau adegan yang bergerak bukan pada gambar atau adegan yang statis.
Adegan yang bergerak memudahkan penggantian gambar yang satu dengan yang selanjutnya secara mulus. Sementara itu, dalam montase ideational, selalu ada gambar-gambar terpisah diedit dan dirangkai yang sebenarnya masih memiliki keterkaitan dengan gambar berikutnya.
Artinya, dalam hal ini diperlukan gagasan yang berkesinambungan. Sehingga kesan dramatis dari adegan yang ditampilkan pun dapat dirasakan penonton.
Tidak hanya itu, ide utama atau tujuan pembuatan film pun akhirnya dapat sampai pada penonton.
Seperti yang dilakukan Sergei Eisenstein dalam film-film yang disutradarainya, selalu punya tujuan tertentu, propaganda salah satunya.