Massimiliano Allegri dipastikan tak mendampingi lagi Juventus musim depan.
Sang pelatih mengungkapkan bahwa Juventuslah yang menginginkannya pergi.
Musim 2018/2019 menandai akhir era Allegri bersama Si Nyonya Tua. Selama lima tahun di Turin, Allegri meraih kesuksesan besar dengan pencapaian lima Liga Italia, empat Coppa Italia, dan ke final Liga Champions dua kali.
Biar begitu, pelatih berusia lima puluh satu tahun itu mesti meniggalkan Turin lebih cepat dari seharusnya. Kontrak Allegri bersama Juventus sesungguhnya masih tersisa hingga musim depan
Usai Juventus tersingkir di perempat final Liga Champions musim ini, spekulasi masa depan Allegri memang berembus kencang sebelum akhirnya memutuskan berpisah.
Allegri menguingkapkan hubungannya dengan klub baik-baik saja.
“Saya meninggalkan sebuah tim yang punya potensi mengulangi kesuksesan mereka di Italia dan memiliki musim hebat lainnya di Liga Champions,” ujar Allegri dikutip Sky Sports.
“Sayang sekali, beberapa situasi berarti kami tidak dapat melaju sampai akhir di musim ini. Kami sudah berbicara, mengungkapkan ide-ide pada apa yang terbaik untuk Juventus, dan masa depan Juventus.”
“Setelah itu, klub menaksirnya dan memutuskan bahwa yang terbaik adalah saya tidak menjadi pelatih Juventus di musim depan. Hubungan dengan Presiden Agnelli, direktur-direktur Nedved, dan Paratici tetap bagus. Kami sudah tumbuh bersama, dan momen yang tepat untuk pergi telah datang dengan cara terbaik.”
Selain itu Allegri juga mengungkapkan bahwa keputusan klub untuk berpisah dengannya dikarenakan keinginan mereka untuk mengontrak pelatih lain.
Allegri dengan singkat menahan tangis ketika dia berhadapan dengan media, sekitar 24 jam setelah pengumuman bahwa ini merupakan musim terakhirnya sebagai pelatih Bianconeri.
Presiden Juventus Andrea Agnelli memilih untuk mengambil arah baru setelah melakukan diskusi dengan Allegri serta wakil presiden Pavel Nedved .
Allegri membimbing Juve untuk meraih gelar Serie A bulan lalu, dan itu merupakan gelar kelimanya di pucuk pimpinan tim. Tetapi ia gagal melengkapi dominasi domestik dengan kemenangan di Liga Champions musim ini, setelah mereka dikalahkan Ajax Amsterdam di babak perempat final.
“Kami telah banyak berbicara dan mendiskusikan pemikiran kami tentang masa depan Juventus dan jelas klub membuat penilaian dan evaluasi mereka sendiri, dan mereka ingin menemukan pelatih lain ketimbang bertahan dengan saya,” kata Allegri.
“Ini tidak mengubah apa pun. Ini tidak mengubah hubungan luar biasa yang saya miliki dengan presiden dan wakil presiden. Kami telah banyak berkembang, kami telah tumbuh bersama. Saya pikir ini adalah saat yang tepat untuk berpisah. Saya yakin meninggalkan klub dalam kondisi yang kuat dan solid dengan sekelompok pemain yang hebat dari sudut pandang teknik dan pribadi.”
Pelatih itu menambahkan: “Saya membaca beberapa hal yang tidak benar, misalnya saya meminta kontrak saya diperpanjang, atau saya meminta perubahan besar di Juventus. Kami tidak membicarakan hal itu.”
Berbicara di konferensi pers yang sama, Agnelli memuji mantan bos AC Milan itu atas prestasinya sejak menggantikan Antonio Conte pada 2014. Dia pun menggambarkan keputusan berpisah dengan Allegri adalah pilihan yang paling sulit.
“Pada akhir beberapa refleksi dan analisis kami, kami menganggap ini sebagai pilihan terbaik. Tentu saja klub bertanggung jawab atas keputusan itu. Keputusan ini dibuat oleh klub. Hanya masa depan yang akan memberi tahu kami apakah keputusan ini tepat atau tidak,” pungkasnya.
Sementara itu Juventus dan Allegri telah membuat kesepakatan, di mana mereka tak akan melanjutkan kerj sama untuk musim depan. Keputusan itu dipandang Allegri sebagai sesuatu yang tepat dan ia tidak menyesalinya.
Pasalnya, ia khawatir jika terus menangani Juve maka hal yang buruk bakal terjadi.
Allegri membeberkan bahwa sejak laga melawan Ajax Amsterdam di perempatfinal Liga Champions 2018-2019, ia sudah berbicara dengan
Presiden Juve, Andrea Agnelli, mengenai rencana ke depan. Sayangnya, hingga berminggu-minggu kemudian, pemikiran Allegri dan Agnelli tetap tidak sejalan.
Pada akhirnya, Allegri lebih memilih mengakhiri kariernya sebagai pelatih Juve di akhir musim ini. Allegri sadar ia memiliki risiko untuk dipecat jika terus memaksakan diri menangani Juve dan hal-hal berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Apa yang dilakukan pelatih asal Italia itu sekarang adalah mencoba menghindari skenario terburuk, baik untuk dirinya maupun Juve.
“Saya berbicara dengan Andrea setelah laga melawan Ajax dan kami memiliki rencana untuk melanjutkan. Akan tetapi, selama enam minggu terakhir ini kami semua mencapai kesimpulan yang sama,” beber Allegri, mengutip dari The42
“Kami tidak pernah membahas masalah kontrak atau hal-hal seperti itu, namun saya menyadari itu adalah hal yang tepat untuk pindah dan melakukan perubahan, demi kebaikan Juve. Jika tidak, kami akan memiliki risiko saat mencapai September atau Oktober dan menghadapi masalah. Jadi. yang terbaik adalah meninggalkan pada kondisi yang bagus,” lanjutnya.