Chelsea, kini, menjadi musuh bersama di Premier League usai Jose Mourinho menyerang “gang” pengamat dan analis di “Sky Sport” dengan mengatakan mereka tidak mengerti tentang strategi sepakbola.
Pernyataan Mourinho itu dinyatakan usai ia mendapat kritik atas “kebodohan” Chelsea tidak bisa mengalahkan Paris Saint-Germain, yang bermain dengan sepuluh orang sejak babak pertama pada laga “knock-out,” enam belas besar Liga Champions, leg kedua di Stamford Bridge, kamis dinihari lalu.
Chelsea tersingkir lajunya dari laga Liga Champions setelah kalah gol agresifitas dari PSG yang mampu mencetak dua gol di kandang The Blues. Sedangkan di leg pertama, di Parc des Princes, kandang PSG, kedua tim juga bermain imbang, satu gol banding satu gol.
Usai tersingkir dari Liga Champions, Mourinho mengalihkan target Chelsea ke Liga Primer, dan di ujung pekan ini, Minggu malam WIB, 15 Maret 2015, akan menghadapi Southampton di Stamford Bridge.
Chelsea akan didatangi oleh Southampton yang sedang dalam performa terbaiknya.
Kedatangan “Soton” ke Stamford Bridge sangat menguntungkan karena ‘Si Biru’ sedang kurang garang di kandang, dan Southampton harus bisa memanfaatkannya.
Chelsea jadi satu-satunya tim yang belum pernah kalah di kandang musim ini di antara peserta empat liga di Inggris, Premier League hingga League Two. Wajar jika The Blues memuncaki klasemen dengan keunggulan lima poin di atas Manchester City di posisi kedua.
Jarak itu pula yang ingin Chelsea pertahankan akhir pekan ini saat menjamu Southampton, Minggu malam WIB.
Dengan baru saja tersingkir dari Liga Champions, jelas Chelsea akan habis-habisan untuk menang demi membayar kekecewaan tersebut.
Sementara sang lawan, Southampton, juga berkeinginan untuk bisa mencuri angka di sana demi menaikkan posisi mereka dari urutan ketujuh klasemen plus memelihara kans main di Eropa musim depan.
Rekor kandang Chelsea sendiri begitu apik plus mereka cuma kalah sekali dari 11 pertemuan terakhir dengan The Saints di liga, tapi laju Chelsea di kandang juga sedang kurang oke karena hanya mencetak masing-masing satu gol di tiga laga terakhirnya.
Setelah menguras tenaga dan emosi tapi tersingkir di Liga Champions, Chelsea akan menghadapi Southampton yang sedang dalam keadaan segar-bugar.
Terakhir kali Southampton bertanding adalah , saat mengalahkan Crystal Palace. Setelah itu mereka punya minimal sebelas hari “jeda” karena baru akan turun ke lapangan lagi pada hari Minggu malam WIB di kandang Chelsea.
Tak cuma itu, para pemain Soton pun habis dibawa “refreshing” oleh sang manajer, Ronald Koeman. Minggu lalu mereka diajak jalan-jalan ke kawasan pegunungan Alpen, di Davos, Swiss. Di sana mereka bersenang-senang antara lain dengan bermain hoki es.
Koeman membuat “selingan” tersebut sebagai sebuah program team building, menyusul hasil yang kurang baik yang didapat Southampton di bulan Februari. Dari 6 pertandingan mereka kalah 3 kali dan seri satu kali.
Saat ini Jose Fonte dkk. berada di luar zona Eropa. Mereka ada di peringkat ketujuh, walaupun di bulan Januari masih berada di posisi empat besar.
Kans Southampton untuk kembali ke atas masih terbuka lebar karena selisih poin dengan tim-tim di atasnya terbilang rapat. Masalahnya, mereka harus bekerja lebih keras lagi apabila tak bisa mendulang angka di Stamford Bridge hari Minggu nanti.
Koeman tentu saja harus bisa memanfaatkan momen kekalahan Chelsea di Liga Champions kemarin, baik secara fisik maupun mentalitas para pemainnya. Mampukah?
Tersingkir dari Liga Champions tak membuat Jose Mourinho menjadi kecewa berat. Mourinho malah meyakini itu bakal melecut semangat para pemain serta membuatnya kian yakin Chelsea bakal jadi juara liga.
Kini Chelsea pun cuma punya Premier League sebagai satu-satunya kesempatan terakhir menambah trofi di akhir musim, awal bulan ini sukses memenangi Piala Liga Inggris.
Saat ini The Blues unggul lima poin dari pesaing terdekatnya, Manchester City, yang sudah memainkan satu laga lebih banyak. Dengan masih menyisakan satu laga lagi, maka keunggulan bisa bertambah jadi poin.
Mourinho pun diselimuti rasa optimisme tinggi soal peluang timnya menjadi juara di akhir musim.
“Mereka yang tersingkir hari Rabu lalu adalah para pemain yang sama berada di puncak klasemen sejak hari pertama,” ujar Mourinho di BBC.
“Orang-orang yang sama itu juga memenangi Piala Liga dan mereka pun akan memenangi Premier League,” sambungnya.
“Satu-satunya cara agar kami bisa membicarakan Liga Champions lagi adalah jika kami memenangi Premier League dan kami akan jadi unggulan teratas musim depan.”
Sementara itu pemain gaek Chelsea, John Terry menegaskan jika timnya harus menunjukkan permainan berkualitas dalam menghadapi Southampton.
“Kami harus membawa diri kami di level tertinggi pada akhir pekan ini, karena ini adalah laga besar dan melawan tim hebat seperti Southampton. Kami tidak bisa tinggal diam, karena Southampton berkunjung ke sini, mereka bermain baik, jika kami tidak bisa mengimbangi semua akan selesai,” kata Terry dalam situs resmi klub.
“Kami sudah meraih trofi Capital One Cup dan sekarang fokus kami di Premier League. Premier League laga besar yang harus kami jalani dan poin kami tinggal sedikit lagi untuk menang. Kami hanya bisa melakukan hal itu dengan meraih tiga poin pada akhir pekan,”sambungnya.
Di pertemuan pertama mereka di St Mary’s, kedua tim bermain imbang
sumber : sky sport, mirror dan daily mail