Klub kecil di pinggir lereng batu cadas Laut Tengah, “Medeterenian Sea,” AS Monaco, yang mencangkokkan diri ke Ligue 1 Perancis, membalikkan prediksi semua pengamat saat menundukkan Arsenal pada laga tandangnya di Emirates Stadium, Kamis dinihari WIB, 26 Februari 2015, tiga gol berbanding satu gol, di leg pertama babak “knock-out” enam belas besar Liga Champions.
Tidak hanya menang , Dimitar Berbatov, mantan gelandang Manchester United yang hijrah ke Monaco, membuat publik “The Gunners” menekukkan kepala untuk menyesali hura-hura yang mereka dendangkan sebagai pelecehan terhadap klub “kota” pelesiran itu.
Walau pun sebelum laga, Monaco datang dengan status juara grup dan Arsenal lolos sebagai runner up, laga di Etihad Stadium, Kamis dinihari ini diprediksi semua pengamat, terutama “gang” Sky Sports, akan menjadi milik The Gunners.
Mereka, terutama Thierry Henry, “King Henry,” yang kini beralih karir menjadi pengamat, karena skuat besutan Arsene Wenger punya koleksi poin lebih banyak dari tamunya di fase grup lalu.
Ia juga mengatakan, Arsenal juga sedang oke di Premier League dengan baru kalah sekali dalam enam pertandingan terakhir.
Namun di atas lapangan prediksi-prediksi itu tak jadi kenyataan. Monaco tampil berani, mereka juga punya serangan balik maut yang berulang kali membuat tuan rumah kerepotan dan berujung terciptanya gol-gol.
Angka tiga gol berbanding satu yang tercatat di papan skor dianggap bukan kejutan oleh klub berjuluk Les Rouges et Blancs itu.
“Kami tidak terkejut. Kami tahu semua kapasitas kami. Kami tahu kami harus punya berada dalam kondisi dua ratus persen untuk punya kesempatan. Kami bersiap untuk pertandingan ini.”
“ Kami tahu kami bisa melakukannya jika kami bisa punya kesempatan untuk meraihnya,” ungkap gelandang Monaco, Geoffrey Kondogbia di situs resmi UEFA.
Gol dari Kondogbia dan Berbatov membuat Monaco lebih dulu unggul dua gol. Alex Oxlade-Chamberlain memperkecil ketinggalan tuan rumah di menit sembilan puluh, namun di periode injury time Yannick Ferreira-Carrasco kembali memperlebar keunggulan tim tamu.
Kemenangan besar atas Arsenal membuka lebar langkah Monaco lolos ke delapan besar. Dua pekan lagi di Stade Louis II mereka tinggal butuh bermain imbang untuk lolos, dan bahkan kalah dua gol tidak akan menutup jalan ke perempatfinal.
Penyerang AS Monaco, Dimitar Berbatov, tak menilai kemenangan timnya atas Arsenal sebagai hasil mengejutkan. Pasalnya Monaco dinilai lebih ngotot untuk menang ketimbang The Gunners yang bermain di kandang.
Dalam laga di Emirates itu sebenarnya Arsenal tampil dominan dalam penguasaan bola. Namun, menurut catatan Soccernet Monaco sendiri tampil lebih efektif dan tak menyia-nyiakan peluang yang didapat.
Dari sepuluh tembakan , ada tujuh yang on goal dan tiga berujung gol.
Hasil yang mengejutkan boleh dibilang mengingat Arsenal lebih diunggulkan terkait rekor bagus melawan tim-tim Prancis, plus Monaco yang memang tak terlalu tajam di fase grup dengan hanya bikin empat gol.
Tapi semangat juang Monaco di laga ini membuktikan bahwa mereka memang pantas mengalahkan Arsenal dan berpeluang besar lolos ke perempatfinal
“Kami yakin pada kemampuan kami, jadi jujur kami memang pantas menang. Kami mampu memaksimalkan setiap peluang dan pada akhirnya ini adalah hasil yang sangat bagus untuk kami. Laga belum usai, kami masih punya satu laga lagi di Monaco dan Arsenal adalah tim hebat,” ujar Berbatov kepada Sky Sports.
“Kami tampil bagus. Arsenal memang tim bagus tapi hari ini mungkin kami lebih ngotot untuk menang ketimbang mereka. Kami bekerja keras di seluruh lini, memenangi setiap duel, dan mencetak gol-gol itu,” sambungnya.
“Kupikir tim seperti Arsenal tidak akan meremehkan kami sepertinya, tapi terserah mereka jika memang ingin melakukannya,” demikian pemain asal Bulgaria itu.
Berbatov sebelum laga sadar tidak akan menjalani laga mudah saat AS Monaco melawat ke markas Arsenal. Ia tahu karena sering melawan The Gunners saat masih berkarier di Inggris.
Berbatov pindah ke Monaco dari Fulham tahun 2014. Dan ia mengaku senang bisa kembali berlaga di Emirates di ajang Liga Champions.
Padahal rekor Berbatov di stadion yang terletak di London Utara itu kurang bagus. Sebab ia hanya sukses mencetak sebuah gol dan menang dalam sekali kesempatan saja.
“Bisa kembali ke Emirates membuat saya bahagia. Saya punya beberapa momen bagus di sini dan juga momen buruk tentu saja,” kata Berbatov seperti dilansir Mirror.
“Semua tahu Arsenal adalah tim yang hebat. Mereka memainkan sepak bola seperti yang semua orang inginkan,” ujarnya menambahkan
tu sebabnya Berbatov meminta rekan-rekannya fokus sejak menit pertama lawan The Gunners. Sehingga bisa meraih modal berharga pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini.
“Melawan Arsenal di Emirates mungkin baru bagi beberapa pemain Monaco. Tapi saya akan menjelaskan kesulitan-kesulitannya dan memberikan saran,” kata eks striker Manchester United tersebut.
Danijel Subasic optimistis mampu membantu AS Monaco mengatasi Arsenal dalam laga leg pertama babak 16 besar dinihari nanti. Kiper asal Kroasia ini tak khawatir walau Monaco tak diunggulkan di laga ini.
Monaco lolos ke babak enam belas besar Liga Champions setelah menanti selama sepuluh tahun. Itu sebabnya Subasic tak mau timnya menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Arsenal merupakan tim favorit. Tapi Anda tak pernah tahu apa yang terjadi babak gugur,” kata Subasic seperti dilansir Goal.
“Mereka tim yang besar dengan pelatih hebat. Namun tak ada sedikitpun rasa takut bagi kami,” ujarnya menambahkan.