Jose Mourinho kembali menemukan “kambing hitam” atas kekalahan Chelsea di kandang Newscastle United, Sabtu malam WIB, 06 Desember 2014, di Stadion James Park. Tudingan Mou kali ini tertuju ke “anak gawang” yang dituduhnya memperlambat pengembalian bola yang “nyangkut” di tribun penonton.
Mourinho menuding ball boy dan suporter Newcastle United ikut berperan dalam kekalahan Chelsea karena mereka mengulur waktu saat bola keluar lapangan. ‘Harusnya injury time 20 menit,” cetus Mourinho.
Saat ditanya soal kekalahan pertamanya di musim ini, Mourinho menyindir sikap ball boy dan penonton di St James Park yang disebutnya kompak menggulur waktu.
“ Wasit tidak bisa menghukum ball boy yang menghilang, wasit tidak bisa menghukum penonton yang menyimpan bola, wasit tidak bisa menghukum orang yang melempar bola sehingga kami punya dua bola di dalam lapangan,” cetus Mourinho seperti dikutip dari Reuters.
“Ada cara untuk membuang waktu di atas lapangan, cara yang tepat, Anda menahan bola, Anda menuju sudut lapangan dan Anda menjaga bola, memenangi tendangan bebas, kiper tidak mengambil bola, tapi itu adalah hal yang berbeda jika terjadinya di luar lapangan. Saya pikir di sepakbola level tinggi hal itu tidak terjadi, tapi itu terjadi,” lanjut Mourinho.
Terlepas dari berbagai hal yang terjadi di tengah laga, yang terpenting buat Jose Mourinho adalah The Blues masih di puncak klasemen Premier League.
Kekalahan tersebut membuat keunggulan poin Chelsea kembali terpangkas. Apalagi beberapa jam setelahnya Manchester City meraih kemenangan tipis atas Everton. Hasil yang membuat selisih kedua tim kini merapat jadi hanya tiga poin saja.
“Kami adalah tim yang berdiri di puncak liga. Jika Anda bertanya pada 19 klub lain apakah mereka ingin bertukar posisi dengan kami (maka) mereka akan bilang iya. Tapi yang memungkinkan adalah hanya ada satu pemimpin dan pemimpinnya adalah Chelsea,” cetusnya.
Chelsea menemukan hari “berkabung,” ketika laju kemenangannya dihentikan “The Magpies,” sebutan untuk Newcastle United, di James’ Park, Sabtu malam, 06 Desember 2014, pada laga pekan kelima belas Premier League, dengan skor dua gol berbanding satu.
Newcastle, sehari sebelumnya, seperti dikatakan pelatihnya, Alan Pardew, akan “membunuh” kehebatan Chelsea dan Jose Mourinho yang tak pernah terkalahkan dalam empat belas kali laga Premier League.
Chelsea memang datang ke James’ Park dalam suasana tidak nyaman akibat tidak pernah memenangkan laga di empat pertemuan terakhirnya. Bahkan, beberapa jam sebelum pertandingan Jose Mourinho menyindir Newcastle sebagai tim yang “gila” kalau menghadapi “The Blues.”
Mimpi buruk The Blues dipersembahkan Papiss Cisse, yang kembali jadi momok buat gawang mereka.
Chelsea dan Mourinho sudah dalam kondisi waspada tinggi saat harus melawat ke Newcastle ‘Si Biru’ punya statistik kurang oke di St James Park, di mana mereka cuma meraih dua hasil imbang dan dua kali kalah dalam empat pertemuan di ajang Premier League.
Chelsea kemudian benar-benar dapat ujian berat. Mereka sempat tertinggal dua gol sebelum akhirnya memperkecil ketinggalan. Bahkan setelah Newcastle bermain dengan sepuluh orang Chelsea tetap tak mampu mengejar ketinggalannya.
Kedua gol Newcastle dalam laga tersebut dilesakkan Papiss Cisse, yang masuk lapangan sebagai pemain pengganti di menit lima puluh tiga. Atas dua golnya ke gawang Chelsea, striker berkebangsaan Senegal itu kini sudah bikin dua gol dalam sembilan penampilan di Liga Inggris.
Ini bukan kali pertama Cisse jadi mimpi buruk Chelsea. Dua tahun lalu di Stamford Bridge dia juga jadi pemain yang sangat dibenci John Terry dkk.
Ketika itu Cisse menjadi dua gol yang memberi Newcastle kemenangan dua gol, salah satu golnya dibuat dengan indah saat tendangan volinya dari luar kotak penalti melengkung masuk ke gawang Petr Cech dari sudut sempit.
“Saya tidak bermain dengan bagus tapi mencetak dua gol, dan itu hal yang penting. Tim bermain sangat baik dan tetap kompak. Seperti dikatakan manajer, selama kinia main bersama maka peluang menang akan terbuka lebar.”
“Saya melakukan pekerjaan saya di atas lapangan, dan jika berada di bangku cadangan saya akan menanti kesempatan saya datang. Saya sungguh gembira,” ungkap Cisse usai pertandingan seperti diberitakan BBC.
Total Cisse sudah menciptakan empat gol ke gawang Chelsea. Statistik itu membuat The Blues menjadi tim yang paling sering dia jebol gawangnya di ajang Premier League.