Kartu merah untuk Neymar pada Minggu pekan lalu ternyata adalah hasil dari “rekayasa” gelandang bertahan Marseille, Andre-Franck Zambo Anguissa, yang mengakui timnya sengaja melakukan provokasi pada Neymar agar kapten Timnas Brasil itu emosi.
“Pelatih mengatakan pada saya kalau Neymar bisa saja berbuat tindakan di luar akal, jadi Florian Thauvin mengarahkan Neymar kepada saya dan saya harus menghentikannya. Kami menjadikannya posisi dua lawan satu, jadi lebih mudah,” ujar Anguissa.
Neymar memang mendapat kartu merah perdana bersama Paris Saint-Germain ketika menjalani pertandingan Ligue 1 akhir pekan lalu menghadapi Olympique Marseille.
Dalam pertandingan yang juga dikenal dengan partai Le Classique, Neymar dikeluarkan wasit pada menit kedelapan tujuh
Pemain termahal di dunia itu mendapat kartu kuning kedua setelah mendorong Lucas Ocampos yang menjatuhkannya ketika sedang menguasai bola.
Pemain muda asal Kamerun itu mengakui tidak ingin mencelakai sang lawan dan hanya bermaksud melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil yang bisa memancing amarah Neymar.
“Kami ingin melakukannya tanpa membuat pelanggaran yang bodoh. Hanya menghentikannya, terkadang menjatuhkannya. Neymar sempat diam dan dia gelisah,” kata Anguissa dilansir Marca.
“Kami tidak ingin melukainya, tapi hanya ingin membuatnya melakukan kesalahan kecil,” sambungnya.
Sementara itu, pelatih Paris Saint Germain, Unai Emery, kecewa dengan keputusan wasit, Ruddy Buquet, memberi kartu merah kepada pemain bintangnya, Neymar.
Pelatih asal Spanyol itu menilai, kartu merah yang didapatkan pemain asal Brasil tersebut tidak adil.
Neymar mendapat dua kali kartu kuning pada laga Olympique Marseille bermain imbang lawan PSG
Ia mendapatkan kartu kuning karena melakukan protes terhadap wasit usai Lavyin Kuzawa beradu dengan pemain Marseille, Morgan Sanson.
Hanya berselang dua menit, Neymar mendapat kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat karena dianggap menjatuhkan Lucas Ocampos.
“Saya cukup kecewa dengan kartu merah tersebut karena Neymar mengalami pelanggaran keras (oleh pemain Marseille) sebanyak empat kali,” terang Emery dikutip dari AFP.
“Ia menderita empat kali pelanggaran berbahaya dari para pemain lawan yang terus, dan terus terjadi terhadapnya.”
Emery pun menganggap wajar jika mantan penyerang Barcelona tersebut hilang kendali lantaran kerap mendapatkan perlakuan kasar di lapangan.
Mantan pelatih Sevilla itu justru berpendapat wasit seharusnya melakukan perlindungan terhadap pemain yang kerap mendapatkan incaran dari pemain-pemain lawan
Saya percaya, wasit seharusnya melakukan pertimbangan yang lebih bagus lagi. Kita harus melindungi pemain hebat,”ucap Emery.
“Neymar memang belum babak belur pada laga ini. Tapi jika ia terus mendapat perlakuan seperti ini…lagi-lagi kembali kepada kita untuk melindungi pemain hebat,” ujar Emer
Neymar datang ke Paris Saint-Germain dengan status sebagai pemain termahal di dunia
Menurut harian asal Perancis, setelah berada di klub berjuluk Les Rouge-et-Bleu, Neymar mendapat perlakuan spesial. Pemain yang meraih medali emas Olimpiade itu memiliki dua orang fisioterapis, Rafael Martini dan Ricardo Rosa.
Kedua fisioterapis itu khusus menangani Neymar selain doktor tim dan tim medis klub.
Keberadaan fisioterapis khusus di PSG sebelumnya hanya dimiliki Zlatan Ibrahimovic, namun ketika itu Dario Fort yang dibawa oleh Ibra juga memberi pelayanan pada pemain PSG lainny
Perlakuan khusus lain berlaku ketika menjalani latihan. Pemain-pemain PSG tidak boleh melakukan tekel keras kepada pemain yang pernah menjadi pencetak gol terbaik FIFA
Sesaat sebelum pindah ke PSG, Neymar sempat dikabarkan terlibat pertengkaran dengan Nelson Semedo yang melanggarnya di sesi latihan tim Barcelona.
Le Parisien juga menyebut Neymar menjadi satu-satunya pemain yang mendapat izin menggunakan tas dari sponsor pribadinya ketika melakoni pertandingan menghadapi Olympique Marseille, sementara anggota klub PSG lainnya diwajibkan menggunakan tas biru gelap yang sudah ditentukan klub.
Pemain yang mendapat gemblengan di akademi sepak bola klub Santos sebelumnya telah mendapat sorotan besar ketika berseteru dengan Edinson Cavani ketika berebut menjadi eksekutor bola mati.
Kartu merah di pertandingan melawan Marseille juga kembali membuat perhatian mengarah pada sang megabintang.