Walau pun kompetisi Premier League belum di mulai, dan masing-masing tim sedang memasuki fase jeda, bukan berarti rivalitas antara Manuel Pellegrini, pelatih Manchester City, dengan Jose Mourinho padam untuk sementara.
Dalam wawancaranya dengan “Sky Sports,” Rabu, 24 Juni 2015, tentang perbedaan dirinya dengan Jose Mourinho, manajer Manchester City itu langsung menyindir dengan mengatakan bos Chelsea tersebut selalu mencari perhatian.
Salah satu perhatian yang ingin ditumpuknya, kata Pellegrini, adalah ketika Manchester City bermain jelek di ujung Premier League yang menyebabkan Chelsea terus berada di puncak klasemen dan berakhir dengan selisih delapan poin ketika tim Stamford Bridge itu menjuarai Liga.
Meski mengaku tidak ada masalah, saat diwawancara “Sky Sports” Pellegrini mengungkap perbedaan antara dirinya dan Mourinho.
“Ketika menang Mourinho selalu ingin dipuji, saya tidak seperti itu. Saya bahkan tetap membisu saat City merajai sepakbola Inggris,” ujarnya.
“Saya tidak punya masalah apapun dengan Mourinho. Dia bukan musuh dan tidak ada konflik tetapi saya menjauhkan diri darinya.”
“Saya sama sekali tidak tertarik menganalisa kepribadiannya,” tutup Pellegrini.
Musim lalu City dan Chelsea mencatat skor seri di Etihad Stadium dan Stamford Bridge.
Pellegrini yang sering dihujani olok-olok oleh Mourinho dengan sinis mengungkapkan tidak menyukai sikap angkuh Jose Mourinho, tiap kali berhasil membawa timnya meraih sukses.
Pellegrini memang gagal membawa Manchester City bersaing dengan tim asuhan Mourinho, Chelsea, untuk mempertahankan gelar juara Premier League musim lalu.
Namun hal tersebut rupanya tidak menghentikan pria Chile untuk melancarkan serangan verbal pada sosok pelatih asal Portugal.
“Ketika ia menang, Mourinho ingin mendapat kredit atas semuanya. Saya tidak melakukan hal tersebut. Ketika kami memenangkan Premier League, saya tidak berkata sepatah kata pun,” jelas Pellegrini.
Pellegrini juga menyindir taktik yang dimainkan Chelsea. Mourinho, pelatih Chelsea, sering bermain bertahan di garis sendiri dan melakukan serangan balik.
“Amat mudah untuk mencetak gol dan bertahan di garis pertahanan sendiri, dan menjadi tim yang melepas serangan balik. Kami punya pemain yang memiliki teknik untuk melakukan hal tersebut,” tutur Pellegrini.
Sepanjang musim, City mampu memainkan permainan menyerang dengan organisasi yang rapih. Sebab itu, lini depan City subur. Total The Citizen melesakkan 102 gol musim ini. Pellegrini menilai dia juga mampu bermain bertahan untuk menyegel kemenangan-kemenangan, namun ia sama sekali tak tertarik menerapkannya.
“Bagi saya, itu bukan cara yang benar untuk memenangkan gelar dan saya tidak akan bahagia dengan itu. Musim ini kami mencetak rekor gol di Inggris dan kami bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain yang kami punya,” jelasnya.
Kabar lain yang datang dari Stamford Bridge menyebut, Chelsea tidak ingin merombak skuatnya secara besar-besaran, Chelsea dan Jose Mourinho kelihatannya cukup percaya dengan mayoritas anggota tim yang mempersembahkan mahkota juara Liga Primer Inggris secara meyakinkan musim lalu.
Kendati demikian, bukan berarti The Blues tidak akan berniat menambahkan beberapa muka baru ke dalam tim untuk menyongsong kampanye musim mendatang.
Nama beken pertama yang hampir pasti datang adalah Radamel Falcao. Striker milik AS Monaco yang tampil jeblok saat dipinjam Manchester United musim lalu itu disinyalir akan mendarat di Stamford Bridge selepas membela Kolombia di Copa America 2015. Seperti Man United, Chelsea juga memboyong El Tigre lewat kesepakatan peminjaman satu tahun.
Sektor depan bukan area tunggal yang hendak ditingkatkan Mourinho. Guna mendongkrak kans tim berprestasi di Liga Champions sang manajer tampaknya siap mendatangkan paling tidak satu gelandang top.
Chelsea disebut-sebut jadi salah satu klub yang juga mengantre tanda tangan pemain tengah Juventus, Paul Pogba, sementara Douglas Costa kepunyaan Shakhtar Donetsk juga disebut masuk monitor Si Biru. Nama terakhir ini jadi opsi yang lebih murah ketimbang Pogba.
Di lini belakang, spekulasi ketertarikan Mourinho untuk mengajak mantan anak asuhnya di Real Madrid, Raphael Varane, bereuni di London Barat tidak berhenti bergulir. Varane mungkin mempertimbangkan opsi hengkang demi jaminan menit bermain lebih banyak.
Walau Mourinho sebelumnya telah meredam rumor yang menghubungkannya dengan Antoine Griezmann, jangan coret dulu probablitas penyerang serbabisa Atletico Madrid itu berlabuh ke Cobham.