Manchester United) sukses meraih kemenangan tipis satu gol tanpa balas atas Leicester city pada lanjutan Liga Inggris, Sabtu malam WIB.
Marcus Rashford menjadi penentu kemenangan MU lewat gol dari titik penalti.
Kemenangan ini krusial untuk laju dan kepercayaan diri skuad MU yang hanya bisa meraih dua poin dari tiga laga sebelumnya. Ole Gunnar Solskjaer mengonfirmasi signifikansi tiga poin tersebut.
Solskjaer mengakui MU tidak bermain cukup baik. Gol Rashford juga tiba dari titik putih. Kendati demikian, pada akhirnya hanya tiga poin yang diingat. MU harus tampil defensif untuk memetik kemenangan tersebut.
Sebab itu, Solskjaer tidak mau kemenangan itu dinilai terlalu berlebihan. Dia ingin pemain MU menganggap kemenangan itu biasa saja.
Bagi Solskjaer, tidak ada yang istimewa dengan kemenangan tersebut. Dia ingin menanamkan mental kuat dalam skuadnya, yakni bahwa mereka harus menjaga fokus pada musim yang panjang, tidak hanya memperhatikan satu atau dua pertandingan.
“Ini sama saja ketika Anda melatih atau mengelola. Kami tidak boleh lupa diri ketika memenangkan pertandingan yang tidak layak kami menangkan dan tidak terpuruk terlalu dalam ketika kami gagal memenangkan pertandingan yang seharusnya,” ujar Solskjaer di Manutd.com.
“Performa kami pernah jauh lebih baik dari yang sekarang dan hari ini kami hanya perlu menerima tiga poin tersebut dan bangun pagi esok hari dengan senyuman.”
“Beristirahat selama satu hari, sedikit bersantai, dan menatap pekan depan,” katanya.
Lebih lanjut, Solskjaer tak segan memuji perlawanan Leicester pada pertandingan tersebut. Secara khusus, Solskjaer mengagumi Jamie Vardy yang kerap merepotkan barisan bek MU.
“Saya kira mereka [Leicester] tampil sangat baik hari ini, mereka membaca pertandingan dengan sangat baik. Saya sangat mengagumi Jamie Vardy – dia tipe striker yang saya sukai,” sambung Solskjaer.
“Anda harus benar-benar tepat mengambil keputusan saat menghadapi Vardy: kapan harus menekan, kapan harus mundur. Saya kira mereka [Vardy dan Maguire] sudah membuktikan kualitas mereka,” pungkasnya.
Selain itu, Solskjaer memanggil Marcus Rashford dan Jesse Lingard di kesempatan yang berbeda
Juru taktik asal Norwegia itu disebut memberi peringatakan kepada kedua pemainnya tersebut karena penampilannya inkonsisten.
Solskjaer menilaiLingard dan Rashford sudah mulai mendapat gangguan eksternal dalam menjalani kariernya bersama MU. Lingard menjadi perhatian utama karen baru saja memulai bisnisnya.
Kondisi itu membuat Solskjaer khawatir konsenstrasi Lingard akan terpecah. Saat ini, Solskjaer masih menjadikan Lingard sebagai satu di antara pemain andalannya di MU.
Teguran tersebut mendapat reaksi positif dari Rashford. Ia menjadi pahlawan kemenangan MU atas Leicester City dengan skor 1-0.
Kesempatan Lingard untuk membuktikan diri di skuat MU akan terbuka pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
Lingard mendapat kritikan pedas dari dua legenda Manchester United, Roy Keane dan Gary Neville saat peluncuran merk fashionnya. Pasca peluncuran tersebut The Red Devils mengalami kekalahan dari Liverpool yang membuat dia menjadi sasaran tembak.
“Jika ada ruang ganti yang bagus dan kuat tidak akan ada toleransi. itu sebabnya saya khawatir dengan ruang ganti United,” kata Keane yang dikutip Mirror.
“Tidak akan ada toleransi di ruang ganti untuk pemain muda yang masih belajar berdagang,” tutur Keane.
Gary Neville pun menimpali: “Saya tidak ada masalah dengan dia yang meluncurkan merek pakaian.”