Louis van Gaal mengakui beratnya tekanan yang dihadapinya di laga-laga Premier League musim ini, dan, kepada “sky sports,” Rabu, 20 Januari 2016, membantah akan mundur diakhir musim ini.
“Saya mengalami tekanan sangat berat. Saya diisukan macam-macam. Tapi saya tak akan mundur diakhir musim ini kecuali pihak klub tidak menghendaki kehadiran saya,” ujarnya dengan kalem.
Van Gaal tak memungkiri berada di bawah tekanan.
Sebelumnya, surat kabar London “daily mirror,” menulis van Gaal siap mengakhiri pekerjaannya di Manchester United satu tahun sebelum kontraknya berakhir dengan pergi meninggalkan klubnya di musim panas nanti.
Pria asal Belanda itu mengambil alih pekerjaan dari David Moyes jdan menyepakati kontrak berdurasi tiga tahun.
Meski ia mampu mengembalikan klubnya ke ajang Liga Champions di musim perdananya, yang bersangkutan kerap dikritik terkait gaya bermain Setan Merah yang defensif dan monoton.
Daily Mirror menyatakan bahwa mereka mengutip sumber dari Belanda yang menyebut tekanan buat Van Gaal memengaruhi kehidupan keluarganya, yang bisa saja membuatnya memilih pergi dari Old Trafford di akhir kompetisi kali ini.
Van Gaal sebelumnya telah menekankan bahwa United adalah pekerjaan terakhirnya sebagai manajer dan setelah itu ia bakal pensiun.
Louis van Gaal sendiri meyakini Manchester United tetap berada di perjalanan kans juara.
“Kami bisa bersaing dalam jalur juara,” jawab manajer asal belanda tersebut saat ditanya mengenai peluang juara timnya.
“Hasil di laga melawan Liverpool bisa menghadirkan tambahan moral besar bagi para pemain, fans dan semua pihak yang terlibat bersama Manchester United.”
“Kami melakukan awalan yang baik di 2016, mengalahkan Liverpool dua kali beruntun sangat luar biasa. Itu meningkatkan gairah pemain dan semoga performa ini terus berlanjut.”
Sementara itu, mantan manajer Liverpool Brendan Rodgers meyakini gelar Liga Primer Inggris masih berada dalam jangkauan Manchester United dan Louis van Gaal.
Kemenangan tipis yang diraih United atas mantan tim Rodgers meningkatkan semangat yang ada di Old Trafford, dan hal tersebut bisa menjadi titik balik mereka setelah mengalami paruh pertama yang berwarna-warni.
Ketika ditanya apakah Van Gaal masih mungkin merengkuh trofi, Rodgers sama sekali tidak meragukannya.
“Jika ada tim di paruh kedua musim yang bisa melaju dengan bagus, maka mereka bakal memiliki firasat bahwa mereka bisa [memenangkan gelar liga],” ujarnya kepada Sky Sports.
“Ini adalah sebuah liga yang sangat terbuka musim ini. Itu adalah kemenangan besar untuk mereka. Mereka menjaga gawangnya tetap perawan, mereka mungkin tidak terlalu terganggu dengan bagaimana mereka bermain.
“Mereka mendulang tiga poin dan mereka akan menatap posisi mereka di tabel klasemen dan jika mereka bisa mendapatkan laju delapan, sembilan, sepuluh kemenangan, mereka akan memiliki sebuah kesempatan hebat.”
Rodgers pun tak sungkan memuji Van Gaal, yang dikritik tajam setelah membawa klubnya tampil di bawah eksepektasi di paruh pertama musim ini.
“Van Gaal adalah manajer papan atas. Dia itu sangat berpengalaman. Dia pernah bekerja dengan sejumlah klub terbesar di dunia dan dia memenangkan banyak laga besar,” lanjutnya.
“Ketika Anda berada di klub besar, itu bukan cuma soal menang, itu juga menyangkut gaya bermain Anda. Tentu ada kritik yang melekat pada dia terkait penampilan timnya.
“Namun dalam kaitan manajemen, saya kira dia adalah manajer papan atas dan dia sudah berada di sana bertahun-tahun.”
Louis van Gaal sendiri hampir kehilangan pekerjaannya tiga pekan lalu, saat timnya mengalami laju delapan laga tanpa menang. Kala itu harapan untuk menjuarai Liga Primer memudar bahkan perebutan satu tiket ke Liga Champions juga masuk dalam tanda tanya.
Lebih dari itu, sang kaptennya Wayne Rooney juga kesulitan mengeluarkan performa terbaiknya dengan ia terus mendapatkan kritik.
Namun kemenangan United di Liverpool pada Minggu, yang dihadirkan lewat gol kelima Rooney sejak pergantian tahun, memiliki arti bahwa segalanya masih mungkin untuk musim gila kali ini.
Selagi The Red Devils yang bisa saja kolaps lagi dalam momen apa pun, benar adanya bahwa mereka kini kembali ke jalur perebutan Liga Champions dan bahkan menegaskan diri untuk persaingan memperebutkan gelar liga.
Van Gaal tidak akan mengubah gaya permainannya, dengan ia terus meminta pasukannya untuk menguasai bola sepanjang waktu. Namun pria Belanda itu setidaknya ingin bertahan sampai akhir kompetisi tidak peduli United berhasil meraih sesuatu atau tidak antara sekarang dan Mei.
Hasil melawan Liverpool akan selalu menjadi kegembiraan yang luar biasa bagi jajaran direksi di Old Trafford, dan kegagalan pada pertandingan itu bisa saja membuat mereka berpikir ulang mengenai masa depan Van Gaal.
Meski begitu, gol semata wayang Rooney memberi manajernya itu lisensi lanjutan untuk terus melatih.
Fans United yang di sepanjang musim menyerukan ‘attack, attack, attack’, mungkin tidak akan mendapatkan keinginannya, namun segalanya masih mungkin dalam hal takdir klub di musim ini.
Dengan performa Rooney, kemungkinannya adalah mereka akan terus memiliki bola untuk sisa pertandingan musim ini, dan potensi masuknya pemain baru di dua pekan terakhir bursa transfer Januari bisa saja memberikan tambahan harapan bagi Van Gaal untuk menatap sesuatunya dengan positif ketimbang beberapa pekan lalu.
Dengan sedikit konsistensi di sepertiga akhir lapangan, United akan terlihat lebih meyakinkan untuk menantang gelar ketimbang hanya finis di urutan empat besar.
Dalam sebuah musim Manchester United yang berliku di atas lapangan, performa mereka telah menghadirkan drama lanjutan.
Satu-satunya hal yang tampak pasti dalam empat bulan tersisa kompetisi adalah bahwa Van Gaal akan dinilai sukses atau gagal.