Neymar da Silva, striker Barcelona, kini dalam ancaman hukuman usai pengadilan Spanyol memutuskan tetap memeriksa kasus transfernya yang “ceroboh” dari Santos ke Nou Camp,yang melibatkan hampir seluruh petinggi klub berikut agennya.
Kasus Neymar, seperti dikatakan wakil presiden Barca, Carles Vilarrubi, adalah sebuah goncangan besar yang keberadaannya bak sebuah “mesin” yang bekerja untuk melawan menghancurkan klub.
Carles Vilarrubi tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya terhadap diperiksanya kembali kasus ini di pengadilan.
Vilarrubi menuduh adanya sebuah “mesin” yang sengaja bekerja untuk melawan Neymar.
Hingga saat ini, kepindahan kontroversial Neymar dari Santos ke Barca pada 2013 lalu masih belum tuntas secara hukum.
Februari mendatang, Neymar diminta hadir di pengadilan nasional Spanyol untuk memberikan keterangan lanjutan.
Sembari berkelakar dengan satire, Vilarrubi menyebut bahwa Neymar nantinya akan dikaitkan dengan pembunuhan eks presiden Amerika Serikat John F Kennedy di Dallas pada lima puluh dua tahun silam alias saat sang penyerang Brasil belum lahir.
“Setiap hari, Neymar bermain semakin baik dan orang-orang menikmatinya, namun kasus tersebut justru semakin rumit.”
“Ada sebuah mesin yang bekerja untuk melawannya. Saya yakin, Neymar nanti lama-lama akan dituduh berada di Dallas, di hari ketika Kennedy dibunuh!” seru Vilarrubi kepada RAC-1, Rabu, 20 Januari 2016.
Selain itu, petinggi Barcelona ini turut menyatakan dukungannya kepada Real Madrid dan Atletico Madrid menyusul sanksi embargo transfer kepada kedua klub ibu kota Spanyol itu.
“Jika Real dan Atletico berada di situasi sama seperti yang pernah dialami Barca, maka ini adalah sebuah ketidakadilan. Dalam kasus ini, kami harus bersikap suportif. Sanksi itu tidak adil,” tegas Vilarrubi.
Sementara itu, pengadilan Spanyol telah menyetujui pemeriksaan dan penyelidikan atas transfer Neymar ke Barcelona .
Dugaan yang ada, Barcelona telah melakukan penggelapan dana terkait nilai transfer Neymar, yang diyakini jauh lebih tinggi dari yang dipublikasikan ke publik, yaitu senilai lima puluh tujuh juta euro, yang dibayarkan ke Santos.
Badan investasi dari Brasil, yang memiliki empat puluh persen saham kepemilikan Neymar, menduga ada penggelapan dana jutaan euro atas transfer tersebut.
DIS menuding presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu, presiden sebelumnya Sandro Rosell, ayah Neymar dan mantan klubnya Santos terlibat dalam penggelapan ini.
Ada pun nilai transfer Neymar aslinya, diduga, mencapai delapan puluh tiga koma tiga juta euro.
Namun hanya dipublikasikan senilai lima puluh tujuh koma satu juta euro.
Pihak klub sudah menyatakan penolakan atas tudingan tersebut dan menyatakan siap diperiksa jika memang terjadi penggelapan atas transfer Neymar dan akan melakukan dengar pendapat di pengadilan di Barcelona.
Detail transfer Neymar masih dalam investigasi dengan tudingan penggelapan pajak disangkakan pada mantan presiden Sandro Rosell dan penerusnya Josep Maria Bartomeu.
Badai yang datang menghampiri Barcelona karena saga transfer Neymar dari Santos juga dikomentari gelandang Xavi.
Xavi meminta penyelesaian masalah sebaiknya dilakukan secepatnya.
“Situasi Neymar terus berlanjut, sudah lebih dari satu tahun sekarang dan kami letih,” ungkapnya di Radio Catalunya.
“Isu ini membuat sulit semua orang. Kami tidak suka masalah di luar lepangan seperti sekarang dan akan lebih bagus kasus ditutup secepat mungkin.”
“Satu hari saya bersama presiden dan kami berdua setuju permasalahan ini membuat semua merasa tidak nyaman, sayangnya kami harus menerima itu,” tutup Xavi.
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu juga menilai, skandal transfer Neymar yang masih belum tuntas tidak akan menghalangi ambisinya untuk kembali masuk dalam bursa calon presiden klub pada musim panas ini.
Saat ini, investigasi terkait transfer kontroversial Neymar dari Santos ke Barcelona pada musim panas 2013 lalu masih dilangsungkan.
Kasus tersebut tidak hanya menyeret eks presiden Sandro Rossel, namun juga Bartomeu.
Sambil menyebut dirinya tak bersalah, Bartomeu menegaskan skandal Neymar tidak akan mempengaruhi ambisinya untuk maju dalam pemilu presiden mendatang.
“Kasus Neymar tidak akan mengganggu saya dalam pemilu mendatang. Kami tidak bersalah, saya pun demikian.
Itulah mengapa hingga saat ini saya tetap kukuh berdiri menyongsong pemilu,” tutur Bartomeu kepada Esport3.
“Kami kalem karena klub telah melakukan tugasnya dengan baik. Proses administrasi kami kerjakan dengan saksama. Yang terpenting adalah, Neymar tetap bermain bersama klub. Itulah tujuan utama kami,” imbuhnya.