WhatsApp diyakini akan mulai menyelipkan iklan dalam aplikasi pesan instannya bersamaan dengan penghapusan biaya akses satu dollar yang dideklarasikan kemarin.
Walaupun membantah rencana masa depan WhatsApp yang dikaitkan dengan iklan banyak orang meyakini “kehidupan” jejaring sosial itu akan ditopang oleh pendapatan advertensi.
Bagaimana WhatsApp bisa tetap beroperasi tanpa ada pemasukan. Apakah bakal ada iklan dari pihak ketiga?
“Jawabannya tidak,” kata Koum.
Sejak pertama didirikan hingga diakuisisi Facebook, WhatsApp telah berjanji tidak akan memasukkan iklan dalam layanannya.
Tidak memasukkan iklan, WhatsApp alih-alih punya rencana lain untuk mendulang pemasukan.
Caranya dengan menyasar perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan basis data pengguna yang dimiliki WhatsApp.
Bentuknya tetap bukan iklan.
Perusahaan nantinya bisa melakukan interaksi dengan pengguna WhatsApp yang disasar.
Contohnya, informasi keterlambatan jadwal terbang pesawat bisa langsung dikirimkan ke penumpang via WhatsApp oleh maskapai penerbangan.
Koum mengatakan, fitur untuk perusahaan tersebut akan mulai diuji coba pada tahun ini.
“Kami akan menguji fitur yang membuat Anda bisa memakai WhatsApp sebagai sarana komunikasi dengan bisnis dan organisasi yang diinginkan,” ujarnya.
WhatsApp baru saja mengumumkan penghapusan biaya berlangganan sebesar satu dollar AS per tahun. Ini berarti layanan WhatsApp bisa digunakan secara gratis untuk selamanya.
Pengumuman ini dilakukan pada saat layanan pesan instan tersebut sudah digunakan oleh hampir satu miliar orang, tepatnya sembilan ratus sembilan puluh juta pengguna.
“Pengguna kami masih kurang sepuluh juta lagi,” kata CEO WhastApp Jan Koum dalam blog perusahaan.
Dengan penghapusan biaya berlangganan tersebut, pertanyaan yang muncul adalah dari mana WhatsApp memperoleh pemasukan?
Sejak dibeli oleh Facebook pada Februari 2014 dengan “mahar” Rp 223 triliun, WhatsApp memang belum menghasilkan apa-apa selain biaya berlangganan satu dollar AS untuk tahun pertama.
Dari sekian banyak aplikasi pesan instan, WhatsApp merupakan layanan yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Sementara itu, WhatsApp juga telah memperkenalkan tanda centang hitam di samping pesan sebagai kepastian setiap pesan telah terkirim
WhatsApp memang menyediakan fitur untuk menonaktifkan tanda centang biru dalam Menu, namun setting ini berlaku dua arah.
Jika diaktifkan, maka pengguna pun tidak bisa melihat apakah pesannya sudah dibaca atau belum.
Namun, ada solusi lain untuk memecahkan masalah ini. Rahasianya terletak pada fitur Airplane Mode yang ada di setiap perangkat smartphone.
Jika Anda menerima pesan WhatsApp yang ingin dibaca tanpa membuat pengirimnya tahu, ubah mode smartphone ke dalam Airplane Mode sebelum membuka pesan.
Dalam mode ini, semua aplikasi akan menjadi offline, namun semua pesan yang diterima sudah diterima dan tersimpan dalam cache smartphone untuk dibaca.
Sebelumnya, pastikan dulu aplikasi WhatsApp sedang tidak dibuka saat mengaktifkan Airplane Mode ini.
Dengan mematikan data, maka WhatsApp tidak bisa memberitahu server bahwa pesan yang dikirim telah dibuka dan dibaca.
Pengguna pun bisa bebas membaca semua pesan dalam mode Airplane Mode ini tanpa khawatir pengirim pesan mengetahuinya.
Perlu diingat, trik ini hanya berlaku untuk pesan pribadi saja. Read-receipt untuk semua pesan yang dikirim dalam percakapan kelompok (group chat) akan selalu aktif.
WhatsApp selama ini hanya bisa digunakan untuk berkirim pesan atau beberapa bentuk konten lain, seperti video dan gambar.
Namun para pengembang program instant messaging tersebut agaknya sedang mempertimbangkan untuk menambah dua fitur lain yang masih dirahasiakan, yakni voice call dan driving mode.
Dugaan itu muncul dari hasil pembedahan sebuah string kode WhatsApp yang dilansir Phone Arena,. Di dalamnya terdapat keterangan fitur bernama “Call via Skype”.
Kemungkinan bahwa WhatsApp akan menambah fitur panggilan suara dengan teknologi yang diambil dari Skype pun mencuat. Ada pula deretan fitur-fitur lain yang terkait dengan fungsi voice call, seperti “Call Mute”, “Call Hold,” dan “Call Back”.
Di samping itu terdapat keterangan fitur “Driving Mode”, juga fungsi lain di mana aplikasi WhatsApp dapat membacakan pesan-pesan yang masuk selagi penggunanya mengemudi kendaraan.
Kabar mengenai fitur Voice Call pada WhatsApp sebenarnya sudah pernah mengemuka tahun lalu, namun kini dugaan itu menguat dengan ditemukannya string kode tersebut.
Belum ada kabar resmi dari WhatsApp mengenai rencana penambahan fitur voice call ini. WhatsApp sendiri termasuk “setia” dengan model pengiriman pesan berbasis teks.
Selain itu usai dirumorkan, WhatsApp versi desktop akhirnya resmi diperkenalkan.
“Hari ini, untuk pertama kalinya, Anda dan jutaan pengguna akan bisa untuk menggunakan WhatsApp di web browser.
WhatsApp versi web hanyalah perpanjangan dari ponsel Anda. Ini artinya semua pesan Anda masih aktif pada ponsel Anda,” tulis Koum.
Fitur bernama “WhatsApp Web” tersebut memungkinkan pengguna mengirim dan membaca pesan langsung dari peramban di PC atau laptop.
Untuk sementara baru pengguna di Android, Windows Phone, dan BlackBerry yang bisa menikmati fitur baru ini. Pengguna gadget Apple berbasis iOS masih harus sedikit bersabar untuk bisa ber-WhatsApp dari PC.
Untuk mengaktifkan fitur WhatsApp di PC, pengguna diminta mengunjungi laman https://web.whatsapp.com menggunakan browser Google Chrome.
Yang harus dilakukan sebelumnya adalah memperbarui aplikasi WhatsApp dari toko aplikasi platform masing-masing.