Ahmad Dhani punya alasan kuat untuk mem”blacklist” reporter “TV One” dalam kasus yang menimpa putra bungsunya, Dul, yang nama lengkapnya Abdul Qadir Jaelani. Salah satu alasan itu adalah, reporter “TV One” tidak datang dengan konsep wawancara konfirmasi dan klarifikasi.
“Mereka datang sebagai interogator. Saya pesakitan. Mereka penyidik. Saya ditempatkan pada posisi tertuduh. Saya tahu etika jurnalistik tidak demikian. Untuk itu saya ingin meluruskan cara kerja mereka,” kata Dhani dengan lugas kenapa ia “menghitamkan” TV One dalam kegiatannya menyelesaikan kasus kecelakaan maut yang bersumber dari tabrakan beruntun oleh anaknya, Dul.
Ahmad Dhani lewat akun twitternya meminta agar kru TvOne untuk menjauh darinya yang kini sedang tertimpa musibah karena anak ketiganya, Ahmad Qodir Jaelani atau disapa Dul mengalami kecelakaan.
“Saya perintahkan supaya crew @tvOneNews tidak meliput saya. Saya mem Blacklist @tvOneNews. Jadi tahu diri saja untuk menjauh dari saya,” tulis Dhani di Twitternya.
Keberangan Dhani dengan kru TV One bermula dari wawancara yang mereka desakkan seputar tanggungjawab pemusik controversial terhadap kecelakaan yang menimpa anaknya yang menyebabkan kematian dan luka-lukanya orang lain.
Dhani yang diwawancara lewat telefon oleh TVOne dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam sedang berada di RS Meilia mengunjungi para korban yang selamat kecelakaan. Dhani mengungkapkan alasannya mau ditelefon oleh TvOne karena faktor ada Kak Seto.
Dalam wawancara itu, Dhani memang terlihat kurang suka dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pembawa acara. Dhani sempat menjawab ketus ketika dia merasa ditanya bagaimana paniknya seorang Ahmad Dhani mendengar anaknya kecelakaan.
“Orangtua mana yang tidak panik mendengar anaknya kecelakaan seperti itu, bagaimana sih,” ketus Dhani.
Dhani mendapat pertanyaan seputar kenapa Dul bisa dengan bebas mengendarai mobil dini hari. Dhani awalnya menjawab seadanya. Namun, kekesalan Dhani pun seperti memuncak ketika dirinya merasa seperti diinterograsi. Dhani menyebut sang pembawa acara lebih cocok menjadi penyidik ketimbang presenter.
“Anda ini presenter apa penyidik sih, kok nanyanya kayak saya sedang diinterograsi. Mbak lebih cocok jadi penyidik. Klarifikasi kok gaya pertanyaannya kayak penyidik. Sangat baku sekali,” ujar Dhani sewot.
Dhani mengatakan, cara yang dipakai pewawancara dari TV One nampaknya sudah standard. Sudutkan sumber dengan melempar pertanyaan provokatif dan kemudian persalahkan.
“Saya melihat etika yang dimiliki pewawancara TV One sudah perlu ditata. Berikan ruang untuk menghormati privacy orang lain. Jangan seenaknya menuduh, menjelek-jelekkan atau apa pun namanya yang melanggar hak orang,” katanya.
Kesan Ahmad Dhani terhadap reporter “TV One” menjadi ungkapan banyak orang. Beberapa orang yang pernah diwawancarai oleh reporter TV One mengesankan bahwa mereka datang dengan konsep yang sama. Seolah-olah mereka merasa di “atas” segalanya.
Mereka bisa mengobok-obok orang, memotong jawaban yang belum selesai atau pun mempersalah. “Mereka merasa sangat hebat. Padahal etika jurnalistik mengharamkan cara-cara demikian.
Kasus Ahmad Dhani dengan TV One merupakan potret pemberitaan televisi di era “kebebasan yang tidak bertanggung jawab sekarang. Semuanya bisa diberitakan tanpa peduli dengan hak orang lain.
Sementara itu, tadi malam, Ahmad Dhani lebih terlihat “fresh” usai “road show” ke keluarga korban tabrakan. Ia berada di Rumah Sakit Pondok Indah dengan ditemani oleh Bebi Romeo, Meisya Siregar, Mona Ratuliu, Indra Brasco, Mulan Jameela, Camelia Malik beserta rekan lainnya..
Sayangnya saat itu baik Dhani maupun rekan lainnya belum mau diwawancara. Dhani hanya melempar senyum saat dihampiri wartawan yang masih setia menunggu.
Santainya Dhani ini setelah mengetahui operasi penyedotan darah di paru-paru Dul berjalan dengan baik. Tim dokter menemukan genangan darah di paru-paru Dul “Temuan dokter hari ini ada dua, pertama banyak darah dalam paru-paru Dul. Sedangkan temuan kedua yakni ternyata ada patah tulang di rusuk 5, 7, 8,” jelas Dhani.
Namun menurut Dhani, pendarahan tersebut bukan dari patahan tulang. Beruntung, kata Dhani, pendarahan itu bukan berasal dari paru-paru.
“Tapi masih untung karena pendarahan di paru-paru itu bukan berasal dari paru-paru, tapi dari complex fecture. Ada kerusakan di tulang rusuk 5, 7, 8 sehingga darah sampai 350 cc menggenang, ya kira-kira dua gelas. Tadi berhasil disedot darahnya,” kata Dhani.
Kondisi Dul sendiri saat ini berangsur membaik. Pentolan Dewa 19 itupun sempat meminta doa agar anak ketiganya itu diberi kesehatan dan segera pulih.