Anda tahu buah beri?
Pernah memakannya?
Dan apa yang Anda rasakan.
Nah, untuk Anda tahu buah beri itu memiliki khasiat melebihi pil mungil bernama Viagra yang sudah mengubah kehidupan seks jutaan pria di dunia.
Para ahli, seperti ditulis oleh media beken Inggris terbitan London, daily mail, Selasa, 19 Januari 2016, menemukan makan setangkup buah beri tiga kali seminggu ternyata sama efektifnya dengan Viagra dalam mengatasi disfungsi ereksi.
Periset mengklaim ngemil buah meningkatkan fungsi seksual seperti halnya berjalan kaki lima jam seminggu.
Kuncinya, senyawa bernama flavonoid dan zat bernama anthycyanin.
Kedua zat itu ditemukan dalam buah ceri, blackberry, blackcurrant dan blueberry.
Buah-buahan sitrus yang mengandung flavanone dan flavone memiliki efek sama dengan segelas anggur merah.
Dalam sebuah studi baru flavanoid yang ditemukan pada buah-buahan jenis beri itu membantu mengurangi impotensi hingga empat belas persen.
Flavanoid sudah diketahui memiliki manfaat sehat.
Namun riset dari University of East Anglia dan Harvard University menemukan makanan kaya flavanoid menghasilkan manfaat yang sama dengan jalan kaki lima jam seminggu dalam perbaikan mencegah disfungsi ereksi.
Mengombinasikan pola makan kaya flavanoid dengan jalan kaki menghasilkan perbaikan lebih banyak dalam mengatasi disfungsi ereksi, sampai dua puluh satu persen.
Mengobati disfungsi ereksi pun memiliki manfaat kesehatan lainnya. Itu karena gangguan ereksi itu kerapkali merupakan tanda masalah pada sirkulasi darah dan penyakit jantung.
Disfungsi ereksi adalah tanda bahaya akan penyakit jantung.
Riset yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, menemukan pula mereka yang mendapat manfaat terbesar dari makanan kaya flavanoid itu adalah mereka yang berusia di bawah tujuh puluh.
Peneliti utama Prof. Aedin Cassidy dari University of East Anglia mengatakan,”Kami sudah tahu asupan makanan tertentu kaya flavanoid mungkin mengurangi risiko penyakit diabetes dan penyakit jantung.”
“Ini adalah studi pertama yang meneliti asosiasi antara flavonoid dan disfungsi ereksi, penyakit yang mempengaruhi separuh pria paruh baya dan pria tua.”
“ Flavonoid ada pada banyak makanan dan minuman berasal dari tanaman termasuk ada pada sayuran, buah, teh, herbal dan anggur,” jelasnya.
Studi tersebut meneliti enam jenis flavonoid yang lazim dikonsumsi dan menemukan tiga secara khusus, yaitu anthocyanin, flavanone dan flavone yang bermanfaat. Pria yang teratur mengonsumsi makanan kaya flavonoid ini 10 persen lebih cenderung tidak menderita disfungsi ereksi.
“Hal menarik tentang studi ini adalah manfaatnya mengurangi disfungsi ereksi yang ditemukan dengan menambah sedikit porsi buah yang dimakan”
“ Buah ada hubungannya dengan pengurangan risiko. Namun buah sitrus dan beri termasuk blackberry, stroberi, blackcurrants, blueberry, anggur, ceri terbukti paling banyak mengurangi risiko disfungsi ereksi,” imbuhnya.
Disfungsi ereksi sering menjadi barometer awal fungsi peredaran darah yang buruk dan memberikan petunjuk bagi dokter untuk mengintervensi dan mencegah penyakit jantung, serangan jantung dan bahkan kematian.
Studi tersebut melacak kesehatan lebih dari 50 ribu pria paruh baya mulai 1986. Data pola makan diambil setiap empat tahun.
Tim riset menghitung faktor seperti berat, jumlah olahraga, asupan kafein, merokok atau tidak.
Lebih dari sepertiga dari pria itu melaporkan menderita disfungsi ereksi tetapi mereka yang mengonsumsi makanan kaya anthocyanin, flavone dan flavanone cenderung tidak mengalami hal tersebut.
Temuan buah beri sebagai pembangkit libido merupakan penegasan bahwa cara alami lebih efektif dibandingkan obat semacam viagra untuk meningkatkan hasrat seksual.
Misalnya seorang wanita yang memiliki libido rendah ternyata bisa ditingkatkan dengan cara melakukan komunikasi yang intim dengan pasangan.
Seringkali hal-hal yang terkesan sepele dalam kehidupan rumah tangga bisa merusak gairah wanita.
Misalnya saja rasa tidak percaya diri pada bentuk tubuh yang berubah setelah memiliki anak, kesal karena suami jarang membantu mengerjakan pekerjaan rumah, atau masalah finansial.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility, disebutkan bahwa berkomunikasi lebih sering entu saja dengan perbincangan yang hangatdengan pasangan sama efektifnya dengan mengonsumsi viagra khusus perempuan.
Para wanita itu juga diminta menuliskan perasaan mereka tentang seks dan membicarakannya dengan pasangan.
“Ketika seorang wanita lebih memikirkan tentang seksualitas dan membicarakannya dengan pasangannya, memberikan perubahan yang berarti dalam kehidupan seksnya,” kata Michaela Bayerle-Eder, ketua peneliti.
Untuk penelitian tersebut, dilibatkan 30 wanita dengan disfungsi seksual. Mereka dibagi dalam dua kelompok, yakni yang mendapatkan plasebo dan mendapat semprotan hidung berisi oksitosin (hormon cinta) selama 8 minggu.
Seperti halnya Addyi, oksitoin meningkatkan kadar serotonin di otak.
Hal ini akan membuat seorang wanita merasa lebih gembira dan memiliki ikatan lebih kuat dengan pasangannya.
Para wanita dalam penelitian ini diminta menghirup semprotan itu lima puluh menit sebelum berhubungan seksual. Hubungan seks juga disarankan dua kali dalam seminggu.
Di akhir penelitian, ternyata oksitosin berhasil menggairahkan kembali kehidupan seksual para wanita yang semula mulai “padam” itu.
Para ahli berteori, oksitosin dan plasebo memiliki efek sama baiknya karena para wanita itu berpikir positif saat mereka mencoba obat baru.
Selain itu, berhubungan seks dua kali seminggu ternyata menimbulkan kepuasan.
Tetapi yang lebih penting adalah besarnya peran komunikasi.
Disfungsi seksual pada wanita memang masalah yang kompleks dan belum tentu terapi yang efektif pada satu orang akan memberi hasil yang sama pada wanita lainnya.
Meski begitu, jika Anda merasakan libido mulai berkurang tanpa alasan yang jelas, mungkin ini saatnya untuk membuka komunikasi dengan pasangan. Dampaknya ternyata lebih besar dari yang Anda bayangkan.