Anda penggemar melon, nanas, roti, dan nasi putih?
Apakah Anda tahu makanan itu mengandung glikemik tinggi?
Apa juga Anda tahu makanan berglikemik tinggi bisa meningkat resiko kanker paru-paru?
Nah. Sebuah laporan dari studi sebuah Universitas di Texas, metode diet yang terfokus pada roti dan makanan yang memiliki kadar glikemik tinggi, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Para peneliti dari universitas itu menganalisa data dari ribuan partisipan yang memiliki kanker paru serta data kesehatan yang menjadi bagian dari studi kanker.
Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang sering mengonsumsi makanan berglikemik tinggi memiliki risiko empat puluh sembilan persen lebih besar untuk terserang kanker paru dan menumbuhkan karsinoma sel skuamosa, sel yang mengendap di paru dan bisa menyebabkan kanker.
Apalagi bagi perokok yang suka mengonsumsi makanan berglikemik tinggi, mereka memiliki delapan puluh persen risiko terserang kanker paru, dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Para peneliti itu juga menjelaskan contoh makanan yang memiliki kadar glikemik tinggi, seperti melon, nanas, roti, dan nasi putih.
Sedangkan makanan yang memiliki kadar glikemik rendah adalah kentang, jagung, serta kacang-kacangan.
“Jika hasil penelitian ini sudah dikonfirmasi, makan para dokter harus memberikan kesadaran bagi para pasiennya terkait hubungan antara glikemik dan kanker paru,” tutur Xifeng Wu, pencetus studi tentang GI dan kanker paru, dilansir laman Fox News.
“Dengan begitu, para dokter bisa berkomunikasi dengan para pasien dan masyarakat tentang perubahan metode diet mereka untuk mencegah adanya kanker paru.”
Sementara itu , pakar nutrisi Moss Wellness New York, Andrea Moss, menyarankan beberapa bahan makanan yang perlu dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas terhadap kanker paru
Makanlah bawang putih. Salah satu komponen bumbu dasar kuliner Indonesia ini juga terkenal dengan berbagai khasiatnya terhadap kesehatan.
“Bawah putih adalah salah satu kesukaan saya, bawang putih punya zat alami antivirus dan bakteri,” kata Moss.
Zat antivirus dan bakteri tersebut bernama allicin, yang kaya sulfur.
“Menariknya, allicin ini akan semakin kuat dan berfungsi optimal bila bersentuhan dengan air,” katanya.
Moss pun menyarankan orang yang tengah sakit untuk mengonsumsi bawang putih mentah guna meringkankan penyakitnya.
Jumlah yang disarankan untuk dikonsumsi adalah satu siung bawang putih lalu dipotong menjadi empat hingga lima bagian.
“Bila merasa ada yang aneh di tenggorokan, seperti sesuatu akan datang, saat itulah waktu yang tepat memakan bawah putih,” kata Moss.
“Mengonsumsi hanya sesiung aromanya tidak akan separah bila mengonsumsi satu bonggol bawang putih,”
Lainnya sedikit yoghurt pada pagi hari dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Hal ini karena yoghurt mengandung probiotik yang meningkatkan imunitas dan baik bagi pencernaan.
“Anda harus benar-benar memiliki pencernaan yang baik dan seimbang guna punya imunitas yang kuat,” kata Moss.
“Memakan sesuatu seperti yoghurt dapat membantu bakteri yang ada di dalam saluran pencernaan. Saat itulah Anda akan memiliki imunitas yang kuat.”
Kondisi bakteri yang seimbang dalam lingkungan pencernaan dapat memudahkan dalam proses pembusukan makanan dan pembentukan vitamin K.
Tapi bila kondisi lingkungan yang tak seimbang, maka akan berpengaruh pada kesehatan seperti diare.
Untuk memperoleh manfaat dari yoghurt, disarankan untuk menjadikan olahan susu tersebut sebagai bagian diet rutin Anda. Moss yakin dengan mengonsumsi yoghurt akan membantu Anda mencegah penyakit bermunculan.
Masih ingat akan kisah sang pelaut Popeye?
Dikisahkan ia kuat karena makan bayam.
Sayuran yang biasa dimasak bening di Indonesia ini memang terkenal memiliki kandungan nutrisi tinggi hingga dapat meningkatkan imunitas, karena mengandung vitamin C.
“Kandungan nutrisi yang ada di bayam membuatnya memiliki fungsi seperti gardu listrik, sumber tenaga.
Kebanyakan mengira bahwa jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, namun bayam lebih tinggi lagi,” kata Moss.
Selain vitamin C yang tinggi, bayam juga memiliki asam folat yang berguna untuk memperbaiki sel yang rusak.
Selain itu, semangkuk bayam yang telah matang mengandung lebih banyak kalium serta magnesium ketimbang semangkuk potongan pisang.
Kalium dan magnesium berfungsi sebagai elektrolit yang menjaga kestabilan mineral tubuh.
Kandungan ini juga dimiliki oleh sayuran lainnya. Moss menyarankan untuk mengonsumsi bayam paling sedikit dua hingga tiga kali dalam sepekan.
Banyak orang yang tidak menyukai brokoli, selain karena bentuknya yang aneh mungkin kebanyakan tidak menyukai rasanya.
Padahal, sayuran yang tergolong bunga ini memiliki khasiat tinggi dalam meningkatkan imunitas, dua kali lipat dibandingkan sayuran pada umumnya.
“Orang bisa sakit karena tersendatnya fungsi lever. Mengonsumsi sayuran cruciferous seperti brokoli adalah cara tepat detoksifikasi tubuh,” kata Moss.
Brokoli mengandung asam amino kolin yang membantu menjaga fungsi sel agar tetap baik dan meningkatkan kesehatan pada lapisan usus. Selain itu, brokoli juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Moss menyarankan untuk mengonsumsi brokoli setidaknya dua kali dalam sepekan.
Lainnya lagi, kayu manis. Banyak digunakan untuk tambahan rasa atau aroma dalam makanan dan minuman.
Namun ternyata, fungsi kayu manis lebih dari sekedar penambah aroma.
“Kayu manis sangat menakjubkan sebagai anti virus, anti bakteri, dan anti jamur,” kata Moss.
Kulit kayu manis mengandung minyak yang bermanfaat untuk meningkatkan pencernaan.
Selain itu, kayu manis membantu meningkatkan sirkulasi dalam tubuh yang berguna ketika suhu dingin menyerang.
Kayu manis juga berfungsi sebagai penghilang racun dalam tubuh dan penghangat ginjal.
Namun yang lebih fantastis adalah kemampuan kayu manis dalam menurunkan kadar gula darah. Moss selalu menyarankan kayu manis kepada pasiennya yang menderita diabetes.
Menurut Moss, baiknya kayu manis dikonsumsi setiap hari.