Para peneliti di USC Leonard Davis School of Gerontology, Amerika Serikat, mengingatkan mereka yang sedang berdiet untuk mengurangi faktor risiko kardiovaskular dan beberapa penyakit lain, termasuk tekanan darah dan tanda-tanda peradangan serta glukosa.
Diet akan memengaruhi lingkar pinggang menyusut dan penurunan berat badan, secara lemak tubuh tapi tidak dalam massa otot.
Studi ini dipublikasikan di Science Translational Medicine, sesuai laman USC News.
“Studi ini memberikan bukti, orang dapat mengambil manfaat kesehatan yang signifikan melalui diet secara periodik, diet yang dirancang meniru puasa juga bermanfaat untuk proses penuaan,” kata Valter Longo, direktur USC Longevity Institute dan profesor ilmu biologi di USC Dornsife College of Letters, Arts and Sciences.
Seratus orang berpartisipasi dalam penelitianini.
Peserta dalam kelompok pertama diminta melanjutkan kebiasaan makan normal selama tiga bulan.
Orang-orang di kelompok kedua ditempatkan pada tes tiga bulan diet khusus yang mirip puasa.
Orang-orang pada diet khusus diminta untuk makan produk makanan yang disediakan oleh perusahaan nutrisi L-Nutra selama periode puasa lima hari tiap bulan.
Peserta hanya diperbolehkan mengonsumsi antara tujuh ratus lima puluh hingga seribu seratus kalori per hari.
Makanan yang dimakan mengandung proporsi protein, lemak, dan karbohidrat yang tepat.
Setelah tiga bulan menjalani penelitian, peserta dalam kelompok kontrol dipindahkan ke diet khusus.
Pada dua kelompok tersebut, para peneliti menemukan, peserta pada diet mirip puasa kehilangan rata-rata sekitar dua koma tujuh kilogram, dan lingkar pinggang menyusut
Selain itu, tekanan darah sistolik mereka turun, sedangkan tekanan darah diastolic juga turun
Hal ini menandakan seseorang berisiko lebih rendah untuk menderita kanker.
“Puasa tampaknya efektif bermanfaat bagi pasien yang memiliki faktor risiko besar terhadap penyakit, seperti mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau pra-diabetes bahkan pasien yang mengalami obesitas,” kata Valter.