Laman situs “livescience” hari ini, Jumat, 01 April 2016, mengklaim adanya kaitan antara pola makan dengan usia harapan hidup seseorang. Dan menurut penelitian, pola makan tradisional Jepang direkomendasikan bagi Anda yang ingin panjang umur.
Pola makan tradisional Jepang yang disebut dengan “Japanese Food Guide Spinning Top” merekomendasikan lima tipe makanan, yakni padi-padian utuh, sayuran, ikan dan daging, susu, dan buah.
Rekomendasi tersebut dibuat dalam bentuk piramida terbalik, dengan padi-padian berada di paling atas, sehingga rekomendasi ini sering disebut dengan putaran ke atas.
Pola makan Jepang juga lebih menyarankan mengonsumsi ikan dan produk kedelai lebih banyak serta asupan lemak lebih sedikit.
Walau ikan dan daging masuk dalam satu kategori, tetapi orang Jepang memang mengonsumsi lebih banyak ikan dan lebih sedikit daging dibanding orang Barat.
Menurut penelitian, mengonsumsi lebih banyak ikan, sayuran, serta buah, bisa mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Penelitian yang melibatkan lebih dari puluhan ribu dan wanita di seluruh Jepang ini menyimpulkan, mereka yang mengikuti rekomendasi pola makan pemerintah memiliki risiko kematian lebih rendah lima belas persen dalam periode lima belas tahun.
Angka harapan hidup di Jepang dikenal paling tinggi di dunia.
Dalam penelitian ini, rendahnya angka kematian disebabkan karena pola makan yang mereka lakukan membuat risiko penyakit jantung dan stroke lebih rendah.
Usia orang-orang kini semakin panjang. Kita juga dengan optimis melihat diri kita masih hidup dan produktif sampai berusia enam puluhan.
Negara dengan jumlah penduduk paling panjang umur, diukur sesuai usia harapan hidup hingga enam puluh tahun, adalah Jepang.
Di urutan kedua adalah negara-negara yang berada di kawasan Mediterania dan Asia Timur, serta negara-negara dengan ekonomi yang kuat dan sistem kesehatan yang baik.
Faktor yang memengaruhi usia harapan hidup sampai enam puluh tahun lebih fokus pada gaya hidup dan lingkungan selama menjalani usia tua. Tim redaksi CNN menanyakan pada pakar penuaan mengapa orang-orang di negara berikut ini bisa panjang umur.
Orang Jepang yang mencapai usia tua akan hidup hingga usia rata-rata delapan puluh enam, lebih lama dibanding tempat-tempat lain di dunia.
Lebih dari seperempat populasi penduduk negara tersebut sekarang berusia enam puluh empat tahun dan masyarakat dari Okinawa memiliki populasi centerian terbesar dibanding tempat manapun di seluruh dunia.
“Salah satu faktornya adalah pola makan tradisional Jepang,” kata John Beard, direktur Aging and Life-course di Organisasi Kesehatan Dunia.
Pola makan tersebut meliputi banyak ikan segar dan sayuran, digabungkan dengan sedikit daging dan lemak jenuh.
“Tapi diet tradisional telah berubah,” kata Beard, yang berspekulasi bahwa ada yang lebih dari sekedar makanan.
“Bagian lainnya adalah gaya hidup, mereka juga mempunyai sistem kesehatan yang bisa mengidentifikasi dan mengobati masalah-masalah orang berumur seperti tekanan darah tinggi,” kata Beard.
Gaya hidup yang aktif hingga tua merupakan sebuah norma di Jepang. Kondisi alam yang mendukung juga membuat banyak orang senang berkegiatan di luar ruangan.
“Masyarakat di sana juga mendukung adanya keluarga yang kuat dan mempunyai kegiatan kebudayaan untuk melepaskan stres,” kata Sarah Harper, profesor gerontologi dari Universitas Oxford.
Ketimpangan sosial yang kecil juga memungkinkan penduduk Jepang bisa menikmati manfaat tersebut, termasuk layanan kesehatan yang mapan.
Di Europa Selatan secara keseluruhan lebih dari setengah populasi mempunyai harapan hidup hingga pertengahan umur delapan puluh.
Faktor utamanya karena pola makan ala Mediterania.
“Bahkan jika orang-orang baru melakukan diet mediterania di usia tua, manfaat kesehatan bisa tetap dirasakan,” kata Beard.
Pola makan yang sangat diperhitungkan tersebut terdiri dari konsumsi anggur dalam jumlah kecil, sayuran segar, minyak zaitun, dan lagi-lagi sedikit daging dan lemak jenuh.
Harper mengatakan bahwa pola makan itu lebih baik daripada makanan kaya daging, makanan yang digoreng dan alkohol. “Ini hanya pilihan yang lebih sehat daripada apa yang orang di Eropa Utara cenderung makan,” katanya.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang yang secara konsisten melakukan diet mediterania, kondisi fisik dan mentalnya akan lebih sehat saat mereka mulai menua.
Italia, Spanyol dan Perancis memiliki populasi dengan usia harapan hidup rata-rata 85 tahun setelah melewati usia 60 dan Beard berpikir bahwa budaya serta iklim mereka yang lebih hangat mempunyai peran tersendiri dalam hal ini.
Di negara-negara yang udaranya sangat dingin, memiliki gaya hidup aktif merupakan tantangan tersendiri.
Israel juga memiliki harapan hidup hingga 85 tahun setelah melewati usia 60 dan faktor terbesarnya adalah karena pola makan sehingga risiko penyakit jantungnya rendah.
Kebiasaan sosial dari populasi ini juga berperan. “Hubungan sosial sangat penting di negara-negara ini dan ikatan keluarganya kuat,” kata Glaser.
Ketika seseorang memiliki rasa nyaman di sebuah komunitas atau keluarga, serta menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi, ini dapat membuat kesehatan mereka membaik.
Di negara lain yang penduduknya mempunyai usia yang lebih lama, kesehatan yang baik berasal dari kekayaan serta sistem ekonomi dan kesehatan yang kuat.
“Tempat-tempat seperti Monako memiliki populasi imigran dengan kekayaan yang besar,” kata Harper, yang berkeyakinan bahwa imigrasi dapat berperan juga dalam pola makan dan karena itu umur penduduk di Monako lebih lama.
“Negara-negara seperti Australia, Kanada dan Selandia Baru mempunyai populasi Eropa cukup besar yang kemungkinan pola makannya juga sama,” kata Harper.
Secara umum, negara-negara dengan tingkat kekayaan lebih kecil dan memiliki pembagian kelas, mempunyai penduduk tua yang lebih sehat. Misalnya saja Singapura yang penduduk kelas bawahnya sangat sedikit.
Keseragaman ini berarti ada lebih banyak penduduk yang bisa mengadopsi gaya hidup tertentu untuk memiliki kesehatan yang baik sampai mereka berusia 80-an tahun.
Hasil dari ekonomi yang kuat dan setara adalah sistem kesehatan yang kuat. “Sistem kesehatan di Australia mulai memainkan peran yang lebih signifikan dibanding beberapa tempat lain karena ada akses universal untuk pelayanan kesehatan,” kata Beard.
Jika seluruh populasi dapat mengakses program-program kesehatan yang baik, seperti deteksi dini penyakit, maka kondisi kronis yang umumnya memengaruhi orang tua bisa diobati sejak awal.
Tetapi satu hal yang dapat membantu kita untuk hidup lebih lama adalah kehidupan sekarang lebih mudah dibanding pendahulu kita. Tingkat stresnya juga dinilai lebih rendah.
“Jika Anda membandingkan kehidupan seseorang di abad ini dengan kehidupan seseorang di abad lalu, kita tidak berjuang dari hari ke hari hanya untuk bertahan hidup,” kata Beard.