Anda mengalami gangguan tidur?
Ya, kualitas tidur yang rendah mengakibatkan individu kesulitan berkonsentrasi, kemampuan belajar menurun hingga dapat berujung gangguan mental.
Ada lebih dari seratus tipe gangguan tidur, tapi yang paling banyak terjadi adalah insomnia yang dapat terjadi lantaran dipicu oleh gaya hidup yang sibuk, stres, serta penggunaan gawai yang sangat intens.
Kurang tidur atau buruknya kualitas tidur diketahui memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dalam jangka panjang dan pendek.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa perbandingan kualitas tidur dibanding kuantitas tidur memiliki pengaruh yang lebih besar pada kualitas hidup dan fungsi tubuh pada siang hari.
Gangguan tidur ini juga bukan hanya diderita oleh orang tua tapi juga mereka di usia produktif.
Dalam jangka panjang, penderita insomnia dikhawatirkan dapat mengurangi produktivitas dan kualitas hidupnya.
Insomnia apabila kondisinya sulit untuk memulai tidur, sulit untuk tetap tidur, ataupun individu tidak merasakan dampak dari tidur, dan yang terakhir kombinasi dari tiga hal tersebut.
Gangguan tidur memiliki mempunyai hubungan dua arah dengan gangguan mental.
Kurang tidur menyebabkan emosional kita lebih meningkat, kita juga cenderung menanggapi suatu hal dengan reaksi berlebihan serta lebih lambat ambil keputusan
Berbagai kebiasaan dapat membuat sulit tidur, sebut saja membawa pekerjaan ke rumah dan bekerja di malam hari, tidur siang, tidur di kemudian waktu untuk menebus jam tidur yang hilang dan kerja shift dengan jam kerja yang tidak teratur.
Maka itu kita harus menyadari ritme tubuh atau yang diketahui sebagai alarm biologis dan menjaganya setiap hari untuk meningkatkan kualitas tidur dan rutinitas.
Bagi mereka yang harus bekerja di malam hari profesi perawat atau pilot misalnya, Aurora menyarankan agar melakukan proses adaptasi dengan merubah jam tidur sehingga malam kondisinya terjaga, jaga waktu tidur agar tidak terganggu, hati-hati terhadap emosi dan perubahan perilaku, dan usahakan tetap bersosialisasi supaya tetap sehat mental.
Kalau sudah dua minggu insomnia segera periksa ke dokter
Penelitian terbaru dalam Journal Sleep melaporkan “wabah sulit tidur” yang mendunia memengaruhi sekitar seratus lima puluh juta orang di dunia.
Prevalensi insomnia sendiri di Indonesia dilaporkan sebanyak sepulu persen dari jumlah populasi atau sekitar dua puluh delapan juta orang.
Sejalan dengan hasil penelitian itu, Amlife menginisiasi edukasi tentang pentingnya kualitas tidur untuk tingkatkan kualitas hidup. Inisiatif ini sejalan dengan peringatan World Sleep Day yang tahun ini
Kualitas tidur berarti kualitas hidup. Amlife International senantiasa berkomitmen untuk mendukung dan menginspirasi masyarakat di seluruh dunia.untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kami terus mendukung program WSD setiap tahunnya, tahun ini kami ambil bagian memberikan edukasi tentang gangguan tidur dan dampak negatifnya di seluruh kawasan Asia Pasifik
Sementara itu dikutip Healthday, Dr. R. Robert Auger, Spesialis kesehatan tidur dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, AS mengatakan, waktu tidur adalah penting untuk menjaga kesehatan.
“Kurang tidur bisa menyebabkan gangguan kesehatan,” sebut Auger.
Ia juga mengatakan insomnia memainkan peranan penting terhadap risiko obesitas dan penyakit jantung.
Gsngguan tidur ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Di antaranya peningkatan nafsu makan yang menyebabkan obesitas dan diabetes, jantung koroner, hipertensi dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
“Hipertensi dilaporkan menjadi salah satu penyakit dengan pengobatan serius,” ujar Edward melalui keterangan pers yang diterima Sindonews.
Mengingat potensi pada dampak negatif insomnia, Edward menyarankan tiga elemen kualitas tidur yang baik.
Di antaranya durasi tidur yaitu panjang tidur harus cukup bagi seseorang untuk beristirahat dan bangun pada keesokan harinya. Kedua adalah kontinuitas. Di mana waktu tidur tidak terhenti.
“Ketiga, kedalaman yaitu tidur harus cukup dalam atau lelap sehingga seseorang merasa segar saat terjaga,” sarannya.
Sementara, gangguan tidur khususnya insomnia, sudah menjadi hal yang umum terjadi pada masyarakat modern.
Kondisi ini dipicu gaya hidup yang sibuk, stres serta berkembangnya produk elektronik, yang berujung pada kurang tidur.
Tingkat masalah tidur di Asia mencapai tingkatan yang terlihat di negara-negara berkembang dan berhubungan terhadap peningkatan gangguan seperti depresi dan kegelisahan.