Para peneliti dari Universitas Illinois di Urbana-Champaign dan Universitas California, San Diego, mengingatkan mereka yang sedang menjalani diet untuk tidak menambah susu atau pemanis lainnya ke dalam minuman kopi.
“Kebiasaan mencampur susu ataupun gula ke dalam secangkir kopi akan menggagalkan diet Anda,” tegas para peneliti seperti ditulis laman situs “cosmopolitan uk,” hari ini, Rabu 08 Februari 2017..
Mmemang banyak cara untuk menikmati secangkir kopi.
Sebut saja mereka yang tidak terbiasa dengan pahitnya kopi biasanya akan menambahkan gula, susu, atau krim.
Namun, tahukan Anda pemanis tambahan itu bisa menghilangkan rasa alami dan aroma asli dari biji kopi itu sendiri.
Para peneleliti mengungkapkan, menambahkan satu saset gula setara dengan sebelas kalori, sedangkan satu sendok makan susu saja mengandung sembilan kalori.
Ketua peneliti, Ruopeng An, PhD, mengatakan, peminum kopi tersebut rata-rata mendapat tambahan lebih dari enam puluh sembilan kalori per hari.
Dalam sehari, seseorang biasanya mengonsumsi dua cangkir kopi.
Jumlah kalori itu tentu lebih tinggi dibanding peminum kopi hitam tanpa gula dan susu.
Bagi yang tengah berupaya menurunkan berat badan, cara minum kopi seperti itu dapat menggagalkan diet Anda.
Tak hanya asupan kalori yang lebih tinggi, menurut peneliti, minum kopi dengan tambahan gula ataupun susu akan memicu seseorang untuk makan junk food dan makan lebih banyak. Lagi-lagi, diet yang sudah Anda niatkan bisa gagal karenanya.
Penelitian ini melibatkan belasan ribu peminum kopi dan teh.
Hal yang sama juga terjadi jika minum teh ditambah gula, susu, krim, dan juga pemanis lain, seperti madu.
Asupan kalori bisa jadi berlebihan dibanding hanya minum teh tawar. Pertambahan kalori pada peminum teh manis rata-rata empat puluh tiga kalori per hari.
Jadi, kebiasaan minun kopi ataupun teh dengan tambahan gula, susu, atau krim pada akhirnya dapat meningkatkan berat badan Anda, apalagi jika tidak diimbangi dengan olahraga.
Memang, campuran krimer atau lainnya bisa membuat kopi terasa lebih nikmat di lidah.
Sayangnya, campuran itu bukanlah pilihan sehat untuk dikonsumsi setiap hari.
“Kopi memiliki sederet manfaat yang telah terbukti secara ilmiah. Mulai dari meningkatkan level energi, mempertajam daya ingat, meningkatkan metabolisme lemak, bahkan melindungi dari penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer,” papar Mowry, MD, dari Johns Hopkins Medicine.
Sayangnya, manfaat kopi bisa tertutupi oleh campuran krimer instan.
Kebanyakan krimer kopi yang dibeli di toko tidak benar-benar dibuat dengan krim.
Sebaliknya, krimer kaya akan zat pengental dan pengemulsi seperti karagenan yang diduga menyebabkan peradangan dan masalah pencernaan.
Pengental saja tidak bisa membuat krimer instan terasa gurih, sehingga minyak terhidrogenasi parsial atau nama lain dari lemak trans dibutuhkan untuk menciptakan rasa layaknya krim sungguhan.
Lemak yang diproses benar-benar berbahaya bagi kesehatan, karena meningkatkan kadar Kolesterol jahat dan menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi untuk penyakit jantung.
Belum lagi, beberapa produsen kerap mengandalkan pemanis palsu seperti sucralose yang dapat menyebabkan gula darah meningkat dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Itu sebabnya, kebanyakan ahli menyarankan untuk menghindari krimer instan.
Tapi bagi Anda yang tak suka rasa kopi hitam yang pekat, masih ada pilihan yang lebih sehat untuk membuat rasa kopi lebih creamy. Anda dapat menambahkan susu full cream atau krim sungguhan.
Anda dapat pula menggunakan santan kental matang bila ingin kopi terasa lebih gurih.
Lantas muncul pertanyaan berapa jumlah maksimal kopi yang masih bisa disebut sehat untuk diminum setiap hari?
Atau dengan kata lain, berapa cangkir kopi seharikah yang disebut terlalu banyak dan bisa membahayakan kesehatan?
Jawabannya bisa satu hingga tiga cangkir
Jumlah ini dapat sedikit meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kata sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition.
Tapi, mereka yang minum kurang dari jumlah ini tidak mengalami pengurangan risiko.
Penelitian lain menemukan bahwa wanita yang minum dua cangkir kopi sehari memiliki risiko gagal jantung sebelas persen lebih rendah dibandingkan mereka yang minum kurang dari dua cangkir.
Sementara mereka yang mengonsumsi dua sampai tiga cangkir sehari, mengalami penurunan risiko meninggal karena penyakit jantung lebih rendah dari kemungkinan meninggal dunia karena sebab lain-lain, demikian menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Annals of internal Medicine.
Pengecualian berlaku untuk orang yang secara genetik memetabolisme kafein dengan lambat. Bagi mereka, dua sampai tiga cangkir sehari dapat meningkatkan risiko serangan jantung
Bagi mereka yang minum tiga sampai empat cangkir kopi perhari, memiliki risiko diabetes sekitar dua puluh lima persen lebih rendah dibandingkan yang minum kurang dari dua cangkir perhari
Tapi, jika Anda sudah memiliki diabetes, minum empat cangkir sehari dapat meningkatkan kadar gula darah sebanyak delapan persen dan ini bisa memerburuk gejala diabetes Anda, menurut studi lain yang dimuat dalam diabetes Journal.
Manfaat lainnya, tiga sampai lima cangkir sehari telah terbukti dapat membantu mengurangi risiko penyakit Alzheimer
Perlu diingat, jenis kopi yang Anda minum juga sangat berpengaruh. Sebagai contoh, kopi press brews Perancis mengandung cafestol, yang merupakan senyawa yang bisa meningkatkan kadar Kolesterol.
Ini menjelaskan mengapa penelitian menemukan, bahwa minum lima cangkir kopi
Perancis setiap hari dapat meningkatkan kadar lemak jahat di dalam tubuh sebesar enam sampai delapan persen.