Kabut asap berbahaya? Oo.. iyalah. Siapa yang bilang kabut asap tidak berhaya! Kabut asap mengandung berbagai polutan dan jika memasuki saluran napas bisa menyebabkan berbagai penyakit. Anak-anak merupakan sasaran yang paling rentan terhadap dampak kabut asap.
Dan seberat apa dampaknya bagi kesehatan! Berat ringannya efek kabut asap terhadap kesehatan, tergantung pada tiga faktor, yakni agen hasil pembakaran, individu, serta faktor lingkungan yang meliputi cuaca dan arah angin.
Pada individu yang sudah punya penyakit paru sebelumnya, misalnya asma atau penyakit paru obstruktif kronik, kabut asap bisa membuat penyakitnyag kambuh. Orang yang sudah punya riwayat gangguan pernapasan dan daya tahan tubuhnya rendah seperti orang lanjut usia dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terdampak kabut asap.
Pipa pernapasan anak-anak diameternya lebih kecil dibanding orang dewasa. Jika ada rangsangan dari luar, misalnya asap, akan terjadi pembengkakan di pipa itu. Akibatnya saluran mukosa membengkak dan pipanya mengecil.”
Pembengkakan pada saluran napas anak tersebut akan memudahkan terjadinya sumbatan. Napas anak menjadi sesak, kalau ada lendir akan tambah sesak lagi.Infeksi pada saluran napas akibat kuman yang terbawa dalam kabut asap juga bisa meningkatkan risiko pneumonia atau radang paru..
Kondisi udara yang buruk akibat kabut asap jika terjadi berminggu-minggu bisa menurunkan fungsi paru. Jika komponen-komponen dalam asap itu terakumulasi di paru bisa mengurangi fungsi paru.
Komponen asap bisa terdiri dari uap hasil pembakaran, partikel dari bahan-bahan yang terbakar, sampai komponen kuman. Banyak sedikitnya komponen yang terhirup tergantung pada jarak dan durasi kabut asap.
Pada orang yang tinggalnya dekat dengan sumber pembakaran tentu konsentrasi kandungan berbahaya dalam asapnya lebih tinggi. Meski begitu, jika kadar polutan dari asap terkumpul, orang yang berada di daerah yang jauh dari sumber asap juga bisa merasakan dampak yang serius.
Di Singapura, negara yang ikut kena dampak kabut asap, indeks standar polusi di sana sudah mencapai 321 yang berarti berbahaya. Meski Singapura jaraknya jauh ternyata komponen asap tampaknya terakumulasi di sana. Ini antara lain dipengaruh faktor lingkungan seperti arah angin serta tingkat polusi udara di daerah itu.
Kualitas udara yang buruk akibat kabut asap, bisa menimbulkan efek jangka pendek dan jangka panjang terhadap kesehatan. Dalam jangka pendek asap akan mengiritasi membran mukosa tubu, mulai dari mata, sampai saluran napas.
Partikel berbahaya dalam kabut asap juga akan merusak mekanisme pertahanan alami disaluran pernapasan. Dalam saluran napas ada sistem kompleks yang tugasnya menyapu kotoran, debu, atau kuman. Nah, asap ini akan merusak silia dalam saluran napas sehingga sistem pertahanan tubuh di saluran napas turun..
Dalam jangka panjang, rusaknya pusat pertahanan alami saluran napas ini akan mempermudah masuknya kuman. Akibatnya daya tahan tubuh lebih lemah, kalau adau kuman yang berbahaya seperti kuman TBC yang tadinya bisa dilemahkan menjadi mudah masuk.
Pada orang yang punya kebiasaan merokok, mekanisme pertahanan di saluran napasnya juga gampang rusak. Karena mekanisme pertahanannya tidak bagus lagi akhirnya lebih rentan kena penyakit.
Jika paparan kabut asap berlangsung berminggu-minggu, bisa menurunkan fungsi paru. Efeknya bisa menyebabkan batuk kronis, penyempitan saluran napas, bahkan bisa memicu asma pada orang yang sebelumnya tidak punya riwayat.